Hasil Uji Hipotesis Penelitian

68 siswa itu memiliki motivasi belajar yang tinggi, pada skor subjek yang berada di antara 70,63 – 86,17 terdapat 76,7 siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, dan skor subjek berada di bawah 70,63 terdapat 10 siswa yang termasuk pada kategori rendah.

4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Hasil utama penelitian berupa uji korelasi dan uji hipotesis antara iklim kelas dengan motivasi belajar. Analisa statistik untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Correlation, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel iklim kelas dengan nilai motivasi belajar siswa. Rumus korelasi ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel. Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan perbandingan probabilitas, jika probabilitas 0,05, maka H diterima. Sedangkan, probabilitas 0,05, maka H ditolak. Selain menggunakan probabilitas, pengambilan keputusan untuk data penelitian ini juga menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi r. Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi r, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah r hitung r tabel = H ditolak, H a diterima Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah: H = Tidak ada hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa 69 H a = Ada hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesa yang menggunakan program SPSS versi 16 dengan teknik Korelasi Product Moment, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Korelasi skala iklim kelas dengan motivasi belajar siswa Correlations iklim kelas motivasi belajar iklim kelas Pearson Correlation 1 .128 Sig. 2-tailed .331 N 60 60 motivasi belajar Pearson Correlation .128 1 Sig. 2-tailed .331 N 60 60 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji korelasi antara iklim kelas dengan motivasi belajar pada korelasi Pearson diketahui hasil 0,128. sedangkan r tabel untuk sampel 60 orang pada α = 5 adalah 0,254. Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, diperoleh r = 0,128 karena r hitung lebih kecil daripada r tabel sebesar 0,254, maka hipotesis nol Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar diterima. Dan hipotesis alternatifnya Ha ditolak. Dengan 70 demikian maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa Kelas VIII di SMP Islam YKS Depok. Hal ini berarti iklim kelas belum tentu mempengaruhi motivasi belajar siswa. 71

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Yayasan Kesejahteraan Sosial YKS Depok.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang iklim kelas dengan motivasi belajar siswa. Tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut, karena dari hasil yang diperoleh ternyata r hitung sebesar 0,128 menunjukkan lebih kecil dari r tabe l pada α = 0,05 sebesar 0,254., artinya bahwa Persepsi tentang iklim kelas tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa di kelas.

5.2 Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi tentang iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Yayasan Kesejahteraan YKS Depok. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Islam Yayasan Kesejahteraan Sosial YKS Depok.