Ciri-Ciri persepsi Perbedaan persepsi

32 Bagaimana lingkungan sosial memandang obyek persepsi seseorang ada kecenderungan sesuai dengan apa yang di persepsikan lingkungan sosialnya. 2. Konteks pekerjaan Persepsi seseorang terhadap suatu peristiwa dalam lingkup pekerjaan 3. Waktu pada saat kapan objek persepsi tersebut kita persepsikan.

2.2.4. Ciri-Ciri persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna. Menurut Shaleh dan Muhbib 2005 ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi antara lain: 1. Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indera cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu bagi perasa, bunyi bagi pendengaran, sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya. 2. Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang, kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas- sempit,latar depan-latar belakang, dan lain-lain. 3. Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda dan lain-lain. 33 4. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala- gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.

2.2.5. Perbedaan persepsi

Perbedaan persepsi menurut Sarwono 2000 dapat disebabkan oleh hal-hal dibawah ini: 1. Perhatian: biasanya tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada disekitar kita sekaligus, tetapi memfokuskan perhatian terhadap satu atau dua objek saja. 2. Kebutuhan: kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda menyebabkan bila perbedaan persepsi. 3. Sistem nilai: sistem nilai yang berlaku pada suatu masyarakat berpengaruh pula pada persepsi. 4. Ciri kepribadian: ciri kepribadian akan mempengaruhi persepsi 5. Gangguan kejiwaan: Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja. 34

2.2.6 Hakekat persepsi