Pengertian iklim kelas Iklim Kelas

38

2.3 Iklim Kelas

2.3.1 Pengertian iklim kelas

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi motivasi inteligensi, bakat, minat, dan kondisi fisik. Faktor eksternal meliputi faktor sosial termasuk hubungan siswa dengan guru. Manajemen sekolah, kurikulum pendidikan serta sarana dan fasilitas sekolah Purwanto, 1998. Lingkungan sekolah yang memberi pengaruh terbesar pada kondisi siswa dalam proses belajar disekolah adalah iklim didalam kelas winkel,2005. Demikian juga menurut Kaluge dikutip oleh Pudjibudojo Rahayu, 2003, iklim kelas merupakan pengaruh terbesar bagi prestasi belajar siswa. Menurut Oemar Hamalik dalam Ilmu Pendidikan, 1991, kelas adalah suatu kelompok orang-orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari seorang guru. Sebagai suatu kelompok sosial kelas pada hakikatnya adalah suatu unit sosial yang bersama-sama memiliki tujuan dan terbentuk secara formal yang berada di bawah suatu pimpinan, yaitu guru. Bloom 1964 mendefinisikan iklim dengan kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Hoy dan forsyth 1986 mengatakan bahwa iklim kelas adalah organisasi sosial informal dan aktifitas guru kelas yang secara spontan mempengaruhi tingkah laku. Selanjutnya Hoy dan Miskell 1982 menambahkan istilah iklim seperti halnya keperibadian pada manusia. Artinya masing-masing kelas memiliki ciri keperibadian yang tidak sama dengan kelas- 39 kelas yang lain, meskipun kelas itu dibangun dengan fisik dan bentuk atau arsitektur yang sama. Moos 1979 juga menambahkan bahwa iklim kelas seperti halnya manusia, ada yang sangat berorientasi pada tugas, demokratis, formal, terbuka, atau tertutup. Dengan berdasarkan pada beberapa pengertian iklim dan iklim kelas di atas, maka dapat dipahami bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan guru dan peserta didik atau hubungan antarp eserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar mengajar. Lingkungan fisik kelas mencakup kondisi dan materi fisik seperti ruangan kelas, dan ragam perlengkapan didalam kelas Parsons,Hinson, Brown, 2001. Sedangkan lingkungan sosial kelas merupakan iklim atau atmosfir psikologis dalam kelas, dan lingkungan sosial kelas juga disebut lingkungan psikologis atau iklim lingkungan kelas Parsons, et al., 2001 Persepsi siswa terhadap iklim lingkungan kelas juga mempunyai hubungan yang positif dengan pencapaian akademik siswa Moos Moos dikutip oleh Byer, 2000. Iklim kelas merupakan bagian dari sekolah atau institusi yang dapat memengaruhi motivasi belajar. Iklim kelas mengacu kepada berbagai dimensi psikologis dan sosial di dalam kelas, seperti tingkat formalitas, fleksibilitas, struktur, kecemasan, kontrol dari guru, aktivitas dan juga dorongan Reilly dan Lewis, 1983. Pada iklim kelas yang positif, siswa akan merasa nyaman ketika memasuki ruang kelas, mereka mengetahui bahwa akan ada yang memperdulikan dan 40 menghargai mereka, dan mereka percaya bahwa akan mempelajari sesuatu yang berharga. Namun sebaliknya, pada iklim kelas negatif, siswa akan merasa takut apabila berada di dalam kelas dan ragu apakah mereka akan mendapat pengalaman yang berharga. Iklim kelas mencakup dimensi seperti keterlibatan, afiliasi, dukungan dari staf pengajar, orientasi terhadap tugas, kompetisi, keteraturan dan pengorganisasian, kejelasan peraturan, kontrol staf pengajar, serta inovasi Trickett dan Moss dalam Ramelan, 1989. Dimensi keterlibatan dan afiliasi merupakan dimensi yang bekaitan dengan siswa, apabila siswa terlibat secara aktif dalam setiap aktifitas di dalam kelas serta memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan sesama siswa maka akan tercipta iklim kelas yang positif. Pada dimensi orientasi terhadap tugas, kompetisi, keteraturan dan pengorganisasian yang berkaitan erat dalam menciptakan sistem belajar yang kondusif. Siswa ditekankan bahwa penyelesaian suatu tugas adalah hal yang sangat penting demi mencapai suatu prestasi tertentu yang diimbangi dengan adanya persaingan untuk mencapai prestasi tersebut. Kejelasan peraturan, kontrol dari staf pengajar merupakan dimensi yang berhubungan dengan staf pengajar, kemampuan dari guru untuk mendukung dan memberikan perhatian terhadap siswa, memberikan peraturan yang jelas untuk dijalankan sebagai kontrol di dalam kelas. Dan dimensi inovasi berhubungan langsung dengan guru sebagai pengajar harus berusaha mencari cara untuk menghindari kebosanan siswa dikarenakan cara mengajar yang monoton. 41 Kondisi yang merupakan dimensi iklim kelas tersebut pada tiap-tiap kelas dapat bervariasi dan kemungkinan akan dapat memengaruhi motivasi belajar setiap siswa. Keterlibatan siswa dalam belajar di kelas merupakan dimensi dari lingkungan pembelajaran di kelas yang penting dalam mempromosikan motivasi akademik siswa Zewin, 1983. Fouts, Chan, dan Biao 1993 menemukan bahwa persepsi keterlibatan siswa di kelas mempunyai hubungan positif dengan hasil belajar siswa sikap mereka terhadap suatu mata pelajaran, sikap yang berhubungan dengan kenikmatan dalam mempelajari suatu mata pelajaran, dan lain-lain. Knight and Waxman 1990 menemukan juga bahwa persepsi keterlibatan siswa di kelas mempunyai hubungan yang positif dengan self-concept terhadap akademik mereka. Dengan memanfaatkan beberapa hal yang menguntungkan dari persepsi siswa terhadap keanggotaan mereka di kelas, Schmuck and Schmuck 1992 tertantang untuk meneliti kesetiakawanan antar teman sekelas dapat mempromosikan self-esteem mereka secara positif. Para siswa yang berorientasi pada student affiliation ditandai dengan adanya keinginan saling tolong menolong, saling membantu, dan saling mendukung di antara mereka di kelas, sehingga mereka akan percaya diri dalam memanfaatkan kemampuan akademiknya Van Egmond, 1960. Berkaitan dengan hal ini, Tu’u 2004, menyatakan pentingnya menciptakan suasana iklim lingkungan kelas sedemikian rupa sehingga terciptanya suasana yang kondusif bagi kegiatan belajar mengajar. 42

2.4 Kerangka Berpikir