Pendugaan langsung Bobot Respon Penetapan r, s, b untuk Model Fungsi Transfer Pengamatan awal Deret Noise

Gambar 3.13 Autokorelasi Pemutihan Deret Output

3.7 Pendugaan langsung Bobot Respon

Persamaan 2.22 digunakan untuk mengkonversi korelasi silang antara α t dan β t kedalam bobot impuls sebagai berikut : Tabel 3.12 Pendugaan Langsung Bobot Respon Impuls V Nilai v Nilai -0.149122865 11 -0.07842318 1 0.000594115 12 -0.04396451 2 -0.011288185 13 0.00356469 3 -0.037429245 14 0.012476415 4 0.035052785 15 0.012476415 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5 0.065946765 16 0.07367026 6 0.04871743 17 0.057629155 7 0.039805705 18 0.03089398 8 -0.005347035 19 -0.004158805 9 -0.06297619 20 -0.046935085 10 -0.069511455 21 -0.095652515

3.8 Penetapan r, s, b untuk Model Fungsi Transfer

Dari hasil analisis korelasi silang atau penaksiran langsung bobot respon impuls, nilai yang signifikan dari nol adalah pada lag ke-16 artinya enam belas bulan penundaan sebelum tekanan udara mempengaruhi kecepatan angin bulanan di Medan. Oleh kerana itu b = 16 dan diikuti oleh satu lag selanjutnya maka nilai s = 1 dan r =1 dilihat dari korelasi silang yang tidak menunjukkan pola yang jelas. Peubah r s b Tekanan Udara 1 1 16 Bentuk Persamaannya adalah sebagai berikut : y t = ω − ω t β 1 − δβ x t −16 + n t Universitas Sumatera Utara

3.9 Pengamatan awal Deret Noise

Dengan menggunakan persamaan 2.25, maka akan dapat dihitung nilai dari noise n t dengan rumus : n t = y t − ν x 1 − ν 1 x t −1 − ν 2 x t −2 − ... − ν 21 x t −21 Bila kita menggunakan 22 pembobot v dan v 21 maka akan terdapat 38 nilai n t . Terdapat59 nilai y t dan x t dan akan kehilangan 22 nilai akibat adanya 22 waktu penundaan time lags. Perhatikan n 22 : n 22 = 0.0000 –-0.149122865 -1.37 –0.000594115 0.7 -…--0.0956525150.48 = -0.18165 Untuk nilai n 23 , n 24, …, n 38 cdapat dilihat pada tabel 3.13 Tabel 3.13 Perkiraan Awal Deret Komponen Gangguan Noise No. n t No. n t 1 -0.18165 20 -0.23965 2 -0.18165 21 -0.18165 3 -0.18165 22 -0.24855 4 -0.12365 23 -0.18165 5 -0.18165 24 -0.26085 6 -0.18165 25 -0.10245 7 -0.18165 26 -0.26085 8 -0.18165 27 -0.03555 9 -0.23965 28 -0.18165 10 -0.12365 29 -0.12365 11 -0.18165 30 -0.23965 12 -0.23965 31 -0.18165 13 -0.18165 32 -0.18165 14 -0.18165 33 -0.18165 15 -0.18165 34 -0.18165 Universitas Sumatera Utara 16 -0.12365 35 -0.18165 17 -0.18165 36 -0.18165 18 -0.23965 37 -0.18165 19 -0.12365 38 -0.24855 Gambar 3.14 Plot Deret Noise n t Awal Gambar 3.15 Autokorelasi Noise n t Awal Universitas Sumatera Utara Gambar 3.16 Autokorelasi Parsial Noise n t Awal 3.10 Penaksiran Parameter-parameter Model Fungsi Transfer 3.10.1 Taksiran Awal Parameter Model