Penaksiran Parameter-parameter Model Fungsi Transfer .1 Taksiran Awal Parameter Model Pemeriksaan Diagnostik Model

Gambar 3.16 Autokorelasi Parsial Noise n t Awal 3.10 Penaksiran Parameter-parameter Model Fungsi Transfer 3.10.1 Taksiran Awal Parameter Model Persamaan 2.24 menyatakan secara eksplisit hubungan antara fungsi impuls, ν B , fungsi koefisien kiri dan kanan, ω B dan δ B , untuk model transfer r,s,b = 1,1,16, persamaannya adalah sebagai berikut : V = 0 V 1 = 0 jb V 2 = 0 jb . . . Universitas Sumatera Utara V 15 = 0 jb V 16 = δ 1 ν 15 + δ 2 ν 0 + ω V 17 = δ 1 ν 16 + δ 2 ν 1 − ω 1 V 18 = δ 1 ν 14−1 . . . V 21 = δ 1 ν 21−1 j=b jb+1…b+s jb+s jb+s Nilai v didapat dari pembobot impuls v 0, ...,v 21 , dari rumus diatas didapat taksiran awal parameter model yaitu sebagai berikut : Parameter δ 1 ω ω 1 Nilai -0.04069631 0.07367026 -0.05095479

3.10.2 Taksiran Akhir Parameter Model Taksiran Akhir Parameter

ω B dan δ B Maka taksiran akhir yang di dapat adalah sebagai berikut : Parameter Nilai δ 1 -0.04069631 ω 0.07367026 ω 1 -0.05095479 Maka model yang ditetapkan adalah sebagai berikut : y t = -0.04069631 y t −1 − 0.07367026 x t −16 + 0.05095479 x t −17 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Taksiran Akhir Parameter Noise Dengan menggunakan Algoritma Marquardt maka didapat taksiran akhir parameter noise n t yaitu : Parameter Taksiran Standar Nilai-t θ 0.357 0.161 2.211 Model fungsi transfer dengan taksiran parameter-parameternya : y t = −0.07367026 − −0.05095479B 1 − −0.04069631B x t −16 + 1 − 0.357a t

3.11 Pemeriksaan Diagnostik Model

Deret nilai sisa akhir a t dapat dihitung menggunakan rumus : a t = y t − d 1 y t −1 + e x t −16 + e 1 x t −17 + f 1 a t −1 Dengan : d 1 = δ 1 e = ω = -0.04069631 = 0.07367026 e 1 = ω 1 f 1 = θ 1 = -0.05095479 = 0.357 Jika diasumsikan a 1 ...a 17 sama dengan nol, maka a 18 dapat dihitung dengan persamaan : Universitas Sumatera Utara a 18 = y 18 − d 1 y 17 + e x 2 + e 1 x 1 + f 1 a t −17 = -0.0580 -0.040696310.0580 0.07367026 -0.33 -0.05095479 0.48 0.3570 = 0.060213 Untuk a 19 sampai 60 dapat dilihat pada tabel 3.15 Tabel 3.14 Gugus Residu akhir a t No. a t No. a t 1 0.060213 22 -0.05579 2 0.060213 23 0.060213 3 -0.05579 24 -0.05579 4 0.002213 25 0.002213 5 0.002213 26 -0.06469 6 0.002213 27 0.002213 7 0.002213 28 -0.07699 8 0.060213 29 0.081413 9 0.002213 30 -0.07699 10 0.002213 31 0.148313 11 0.002213 32 0.002213 12 0.002213 33 0.060213 13 -0.05579 34 -0.05579 14 0.060213 35 0.002213 15 0.002213 36 0.002213 16 -0.05579 37 0.002213 17 0.002213 38 0.002213 18 0.002213 39 0.002213 19 0.002213 40 0.002213 20 0.060213 41 0.002213 21 0.002213 42 -0.06469 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.17 Plot Gugus Residu a t Gambar 3.18 Autokorelasi Gugus Residu a t Universitas Sumatera Utara Gambar 3.19 Autokorelasi Parsial Gugus Residu a t

3.11.1 Analisis Nilai Sisa Residu a

t Untuk menentukan autokorelasi gugus residu signifikan dari nol akan digunakan uji statistik Box-Pierce dengan rumus : m X 2 m − pn,qn = n − 1 − r − s − b ∑ r 2 aa k k −1 X 2 16 −1 = 60-1-1-1-16[-0.405 2 = 30.64251 + 0.310 2 + …+ 0.007 2 + -0.087 2 ] Dengan memperhatikan tabel X 2 untuk drajat bebas 15 dengan tingkat kepercayaan 90 nilainya adalah 22,3 , berarti Q hitung lebih besar dari Q tabel , kesimpulan bahwa untuk data ini. a t merupakan deret random,maka model fungsi transfer cocok Tabel 3.15 Korelasi silang dari Gugus Residu a t dengan Pemutihan deret input α t Lag Cross correlation Lag Cross correlation Universitas Sumatera Utara -20 0.082 1 0.042 -19 0.004 2 -0.025 -18 0.015 3 0.078 -17 -0.118 4 0.087 -16 -0.053 5 -0.063 -15 -0.122 6 -0.015 -14 -0.009 7 -0.208 -13 0.129 8 -0.178 -12 0.203 9 -0.017 -11 0.075 10 0.002 -10 0.042 11 0.025 -9 0.176 12 0.149 -8 0.098 13 0.025 -7 -0.023 14 -0.060 -6 -0.006 15 0.125 -5 -0.270 16 0.055 -4 -0.285 17 -0.036 -3 -0.216 18 0.084 -2 -0.116 19 -0.004 -1 -0.099 20 -0.183 0.296 Untuk menguji bahwa korelasi silang antara pemutihan deret input α t gugus residu a t apakah secara signifikan berbeda dari nol digunakan kembali persamaan Box- Pierce m X 2 m − r ,s = n − 1 − s − b − p ∑ r 2 aa k k −1 X 2 20 −1,1 = 60 − 1 − 1 − 16 − 0[ 0.296 2 + 0.042 2 + …+ -0.004 2 + -0.183 2 ] = 11.36734 Dengan memperhatikan tabel X 2 untuk derajat bebas 18 dengan tingkat kepercayaan 90 nilainya adalah 31.5264, berarti Q hitung lebih kecil dari Q tabel , kesimpulan bahwa model fungsi transfer memenuhi asumsi independensi antara deret α t dan a t

3.12 Peramalan dengan Fungsi Transfer