Metode Penelitian Peramalan Kecepatan Angin Bulanan Di Medan Berdasarkan Tekanan Udara Dengan Fungsi Transfer

adalah untuk menetapkan peranan indikator penentu leading indicator deret input dalam rangka menetapkan deret output. Model fungsi tranfer merupakan pengembangan dari model ARIMA satu peubah univariat. Jika deret berkala Y t berhubungan dengan satu atau lebih deret berkala lain X t maka dapat dibuat suatu model berdasarkan informasi deret berkala X t untuk menduga nilai Y t model yang dihasilkan disebut fungsi transfer Makridarkis, 1983. Metode analisis deret berkala Box – Jenkins fungsi transfer terdiri dari empat tahap utama. Tahap pertama disebut tahap identifikasi yang meliputi identifikasi model. Tahap ini dapat dilakukan dengan melihat fungsi autokorelasi dan autokorelasi parsial. Tahap kedua adalah menduga parameter model atau disebut tahap pendugaan. Tahap ketiga adalah diagnosa untuk melihat apakah model sudah tepat atau belum. Tahap keempat adalah peramalan berdasarkan model yang di dapat.

1.7. Metode Penelitian

Peramalan adalah memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi dimasa depan, berdasarkan data relevan pada masa lalu. Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah metode peramalan dengan menggunakan fungsi transfer, adapun langkah–langkah yang dilakukan sebelum data akan diramalkan dengan fungsi transfer, sebagai berikut : 1. Plot data 2. Identifikasi bentuk model Universitas Sumatera Utara 1 2 p 2 s 2 r 2.1 Memeriksa kestasioneran data 2.2 Pemutihan deret input 2.3 Pemutihan deret output 2.4 Perhitungan korelasi silang dan auto korelasi dari deret input dan output yang telah diputihkan. 2.5 Pendugaan langsung bobot respons impuls. 2.6 Penetapan r,s,b untuk model fungsi transfer. y t = ω B δ B x t −b + θ B a φB t Dengan : ωB = ω - ω 1 B - ω 2 B - …- ω B δ B = 1 - δ 1 B - δ 2 B - … - δ r B θ B = 1 - θ B - θ B 2 - … - θ B p y t = Nilai Y t yang telah ditransformasikan dan dibedakan x t = Nilai X t yang telah ditransformasikan dan dibedakan r,s,p,q dan b = Konstanta Fungsi ν B merupakan rasio dari fungsi ωB dan δ B dan akan mempunyai jumlah suku yang tak terhingga, sehingga akan terdapat bobot v yang tak terhingga jumlahnya. Nilai b menyatakan bahwa y t tidak dipengaruhi oleh nilai x t sampai periode t+b atau y t = θ x t + θ x t +1 + θ x t +2 + ...+ ω x t −b , s menyatakan untuk beberapa lama deret output y secara terus menerus dipengaruhi oleh nilai – nilai baru dari deret input x, atau y dipengaruhi oleh x t −b , x t −b −1 , ... , x t −b − s dan r menyatakan bahwa y t berkaitan dengan nilai – nilai sebelumnya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara y dipengaruhi oleh y t −1 , y t −2 , y t −3 , . . . , y t − x . 2.7. Penaksiran awal deret gangguan n t 2.8. Penetapan P n , q n untuk model ARIMA P n , 0, q n dari deret gangguan n t . 3. Penaksiran parameter – parameter model fungsi transfer 3.1. Penaksiran awal parameter model 3.2. Penaksiran akhir parameter model 4. Pemeriksaan diagnostik model 4.1. Perhitungan autokorelasi dari nilai sisa model r,s,b 4.2. Perhitungan korelasi silang nilai sisa model r,s,b dengan deret gangguan yang telah diputihkan 5. Peramalan dengan model fungsi transfer.

1.8. Sistematika Penulisan