Koefisien Autokorelasi Parsial Model Regresi Diri AR Model Rataan Bergerak MA

r k = n =k ∑ X t − X X t +k − X i =1 2.3 ∑ X t − X 2 Dengan : r k = Autokorelasi pada lag ke-k X t = Nilai pengamatan ke-t X t +k = Nilai pengamatan saat ke-t+k X = Rata-rata pengamatan

2.7 Koefisien Autokorelasi Parsial

Koefisien autokorelasi parsial digunakan untuk model autukorelasi parsial digunakan untuk mengukur tingkat hubungan antara X t dan X t +k apabila pengaruh dari selisih waktu 1,2,3,...k-1 dianggap terpisah. Salah satu tujuan dalam analisis deret berkala adalah untuk menetapkan model ARIMA yang tepat untuk peramalan. Autokorelasi parsial pada lag ke-k φ kk adalah sebagai koefisien autoregresif terakhir dari model AR k, dan memenuhi persamaan sebagai berikut : P j = φ k 1 ρ j −1 + φ k 1 ρ j −2 +...+ φ kk ρ j −k ;j = 1,2,...,k 2.4 Pendugaan koefisien autokorelasi parsial dapat dilakukan subsitusi r j untuk O j dan menyelesaikan persamaan diatas dengan metode rekursif, Simpangan baku dari penduga φ kk adalah 1 n , dimana n adalah jumlah pengamatan dikurangi lag k. Universitas Sumatera Utara

2.8 Model Regresi Diri AR

Proses regresi ini menyatakan ketergantungan nilai pengamatan X t terhadap X t −1 . X t −2 ..., X t − p . Model regresi diri derajat p dilambangkan dengan AR p atau ARIMA p,0,0. Model regresi diri adalah sebagai berikut : X t = µ + φ 1 X t −1 + φ 2 X t −2 +...+ φ p X t − p + e t 2.5 Dengan : X t `= Pengamatan deret berkala ke-t µ = Nilai konstan φ p = Parameter autoregresike-p, p= 1,2,...n X t − p = Variabel pertama pada periode ke-t-p;p=1,2..,n e t = Kesalahan pada saat t Untuk model AR1 kondisi stasioner akan terpenuhi jika φ 1 1. Sedangkan model AR 2 akan memenuhi syarat stasioner jika φ 1 + φ 2 2 φ 2 − φ 1 2 dan φ 2 2.

2.9 Model Rataan Bergerak MA

Proses rataan bergerak menyatakan ketergantungan nilai X t terhadap e t e t −1 ,..., e t −r . Model rataan bergerak derajat q dilambangkan MA q atau ARIMA 0,0,q dan ditulis sebagai berikut : X t = µ - θ 1 e t −1 - θ 2 e t −2 -...- θ q e t −q + e t 2.6 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d Dengan : X t = Pengamatan deret berkala µ = Nilai konstan θ q = Parameter moving average ke-q;q = 1,2,...,n e t −q = Variabel pertama pada saat t-q; q = 1,2,...,n e t = Kesalahan pada saat t

2.10 Model Campuran AR dan MA