Analisa Data Tentang Fungsi Badan Permusyaratan Desa BPD
diambil perumusan dan penetapan peraturan serta program kerja pembangunan Desa Janjimaria. Pada tahap menampung aspirasi masyarakat, anggota Badan Permusyaratan
Desa BPD Desa Janjimaria mencoba semaksimal mungkin agar aspirasi masyarakat terhadap program perencanaan yang akan disusun tertampung. Tentu hal ini sudah
seyogianya mereka lakukan karena apabila aspirasi masyarakat dapat ditampung, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rencana pembangunan nantinya bersifat positif
yang ditandai dengan aktifnya mereka dalam proses pelaksanaan pembangunan. Masyarakat diharapkan merasa ikut memiliki pembangunan yang akan dilaksanakan.
Apabila Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria tidak menyerap aspirasi masyarakat dan berjalan sediri dalam merencanakan program perencanaan pembangunan.
Maka besar kemungkinan tidak akan berjalan dengan baik. Dan besar kemungkinan program , berakibat fatal, karena masyarakat desa merasa bahwa mereka tidak ikut
memiliki program perencanaan yang akan dilaksanakan, serta berakibat partisipasi masyarakat untuk ikut mensukseskan program perencanaan dari Kepala Desa dan
aparaturnya sebagai pelaksana perencana pembangunan yang telah mereka susun akan berjalan dan kalaupun berjalan akan berjalan sendiri. Namun pada tahap penyaluran
aspirasi masyarakat Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria sering mengabaikan prinsip keterwakilan atau asas menyeluruh bagi setiap kebijakan desa yang
dihasilkan.Hal ini berkaitan dengan kinerja Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria yang tidak optimal. Secara sistem keorganisasian lembaga pemerintahan
Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria tidak mampu menjalankan fungsi kesekretariatannya maka menjadi faktor penghambat terbesar ketika aspirasi masyarakat
hanya diterima melalui lisan tanpa dokumen atau arsip yang dapat diajukan pada rapat
antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria. Inilah yang mengakibatkan tidak optimalnya fungsi Badan Permusyaratan Desa BPD
Desa Janjimaria dalam menampung setiap aspirasi masyarakat yang berkembang.
B b.Legisasi yaitu menetapkan peraturan desa Perdes.
Fungsi legilasi dijalankan dengan baik oleh Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria pada saat perumusan dan penetapan program kerja dan peraturan desa dari
Pemerintah Desa Janjiamaria. Berdasarkan hasil data bahwa Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria telah ikut dalam penetapan peraturan desa yang diajukan
Pemerintah Desa sebagai suatu sistem pemerintahan desa. Akan tetapi hasil data mengenai proses perumusan program kerja pembangunan Desa Janjimaria didapati ada
responden yang menyatakan sering. Hal ini berarti dalam perumusan Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria tidak diikutkan secara penuh. Ada
perumusan tertentu yang Badan Permusyaratan Desa BPDDesa Janjimaria tidak dilibatkan, seperti pencarian sumber dana operasional pemerintahan desa yang diambil
dari dana masyarakat. Akibatnya dalam penyusunan APB Desa, Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria tidak terlibat secara penuh.Sehingga anggaran khusus yang
diperuntuk untuk Badan Permusyaratan Desa BPDDesa Janjimaria, sebagaimana yang telah diamatkan PP No. 72 tahun 2005 dan Perda No. 30 tahun 2002 tidak tercantum
dalam APB Desa Janjimaria. Keterlibatan Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria yang tidak seutuhnya dalam perumusan program kerja pembangunan dan
peraturan Desa Janjimaria secara menyeluruh ini, berakar dari permasalahan yang terjadi pada tubuh Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria secara individu-individu
dan Pemerintah Desa. Adanya kelompok- kelompok yang kontras atas Pemerintah Desa
yang terbentuk adalah bermula pada persaingan politik pada Pilkades dan permasalahan penyelesaian sengketa tanah Desa Janjimaria antara kelompok warga masyarakat dengan
warga masyarakat, serta warga masyarakat. Ketidakharmonisan yang disebabkan permasalahan tersebut berdampak pada sistem pemerintahan desa.Badan Permusyaratan
Desa BPDDesa Janjimaria tidak memiliki legimitasi yang kuat pada Pemerintah Desa, karena dianggap sebagai saingan politik.Namun dalam penetapan peraturan desa Badan
Permusyaratan Desa BPDDesa Janjimaria dilibatkan secara penuh, karena untuk memberi syarat legal formal dimasyarakat. Apabila Badan Permusyaratan Desa BPD
Desa Janjimaria tidak terlibat, maka peraturan desa tidak akan terima masyarakat. Hal ini terlihat dari peraturan desa mengenai retribusi bulanan yang diperuntukkan bagi
pengusaha kecil di Desa Janjimaria tidak berjalan, karena Badan Permusyaratan Desa BPD tidak dilibatkan seutuhnya dalam penetapan peraturan ini. Sebahagian anggota
Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria tidak sejauh pada peraturan ini. Selain dianggap membebani masyarakat tertentu, juga tidak adanya anggaran khusus
untuk operasional Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria dari retribusi ini yang mampu menyokong kinerja Badan Permusyaratan Desa BP D Desa Janjimaria
dalam rangka menjalankan fungsinya. Fungsi legisasi Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria telah dilaksanakan pada pemerintahan desa. Akan tetapi pelaksanaan
fungsi Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria ini terhambat oleh berbagai masalah internal Badan Permusyaratan Desa BPD, serta ketidak harmonisan Badan
Permusyaratan Desa BPD dengan pemerintah Desa Janjimaria. Hal ini menjadikan fungsi Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria berjalan secara parsial.
Seharusnya Badan Permusyaratan Desa BPD Desa Janjimaria harus menjalankan fungsi legilasi secara utuh