3. 5. Petani Keadaan Penduduk Desa Janjimaria Secara Umum

4. Klasifikasi penduduk menurut tingkat pendidikan

Data klasifikasi penduduk desa Janjimaria menurut tingkat pendidikannya digunakan untuk mengetahui sejauh mana akses pendidikan ke Desa Janjimaria. Pendidikan adalah faktor yang sangat mempengaruhi pola berpikir suatu komunitas, sehingga dapat menjadi menjadi ukuran proaktif atau malah pasif masyarakat di desa itu akan keberadaan suatu lembaga pemerintahan desa. Masyarakat yang aktif adalah masyarakat yang mau berpartisipasi dalam pembangunan, maka klasifikasi penduduk Desa Janjimaria menurut tingkat pendidikan secara terperinci dapat dilihat daln table berikut: TABEL IV Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No. Tingkat pendidikan Jumlah 1.

2. 3.

4. 5.

6. Anak belum sekolah

Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA AkademiPerguruan Tinggi 250 100 150 175 220 97 Total 972 Sumber: Kantor Kepala Desa

C. Jenis-jenis Sarana

Sukses atau tidaknya pembangunan baik secara fisik maupun administratif seperti partisipasi masyarakat dalam mempotensikan lembaga-lembaga desa pada hakekatnya dapat dilihat dari sejumlah sarana dan prasarana yang ada. Untuk mengetahui perkembangan pembangunan Desa Janjimaria, terutama pada faktor kelembagaan pemerintah desa perlu kiranya penulis paparkan jenis-jenis sarana dan prasarana yang ada sebagai tolak ukur untuk melihat tingkat perkembangan Desa Janjimaria.Desa yang memiliki sarana dan prasarana yang baik adalah faktor pendukung dapat dilihatnya tingkat keseriusan kerja pemerintah desa dan aparatnya

1. Sarana Sosial

Warga desa Janjimaria bersifat heterogen dari yang terdiri dari suku: Batak, Jawa, Nias. Dari 972 jumlah penduduk yang mayoritas adalah suku batak berjumlah 875 Heterogenitas masyarakat membawa berbagai agama penganutnya yaitu:Islam, Kristen Protestan, Katolik. Kehidupan masyarakat di Desa Janjimaria masih diwarnai dengan sifat-sifat masyarakat desa pada umumnya, penganut adat istiadat yang kental masih terlihat dalam keseharian begitu juga dengan budaya kegotong royongan masih terlihat jelas ditengah-tengah masyarakat Desa Janjimaria. Dalam waktu tertentu, budaya gotong royong juga terjalin antar dusun seperti disaat acara pesta pernikahan ataupun perayaan hari-hari besar keagamaan ataupun nasional. Lain dari itu gotong royong yang sifatnya pengerasan jalan atau pembersihan desa, dilakukan berdasarkan program desa yang terkadang tidak terlaksana secara baik

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (Studi Tentang Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

27 261 148

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Pemberdayaan Pemerintahan Desa dalam Upaya Mewujudkan Otonomi Desa

2 68 88

Peranan Badan Pengawas Daerah/Inspektorat Daerah Dalam Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pengelolaan Pajak Daerah Kabupaten Samosir

3 45 95

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

PELAKSANAAN PROSES SOSIALISASI POLITIK TENTANG FUNGST-FUNGSI BADAN PERWAKILAN DESA (BPD) DI BADAN PERWAKILAN DESA (BPD) DESA TAMBANG EMAS.

0 1 8