Teori Uses and Grativication

tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

1.5.2 Teori Uses and Grativication

Teori uses and grativication adalah teori yang menjelaskan bagaimana komunikan memilih medianya sendiri sesuai dengan kebutuhannya. Teori Uses and Grativication menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. effendy, 2004 : 289-290. Katz, Blummer dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori Teori Uses and Grativication yaitu Ardianto, 2004 : 71: a. Khalayak yang di anggap aktif, artinya khalayak dianggap sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. c. Media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas, bergantung pada khalayak yang bersangkutan. d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi – situasi tertentu. e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus dipertanggungkan sebelum diteliti lebih dahulu oleh orientasi khalayak. Agar lebih jelas elemen-elemenya dapat di lihat dalam bagan ‘model uses and gratification’ Universitas Sumatera Utara Dari model diatas dapat dilihat bahwa: 1. Khalayak aktif dan selektif dalam menggunakan media sebagai salah satu cara untuk memuaskan kebutuhan yang timbul dari lingkungan sosialnya mengikuti ciri-ciri demografis, afilasi kelompok dan karakteristik personal atau ciri-ciri kepribadian . 2. Berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media tersebut meliputi: kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual.hal ini bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguh kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut di dasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.kebutuhan ini dapat dipuaskan dengan memenfaatkan media yang digunakan khalayak tersebut yang mengarah kepada pemuasan atau fungsi-fungsi media yang meliputi: pengawasan lingkungan, diversi, identitas dan hubungan sosial. Lingkungan sosial 1. karakteristik demografis 2. afiliasi kelompok 3. karakteristik personal Kebutuhan individu: 1. kebutuhan kognitif 2. kebutuhan afektif 3. kebutuhan integrasi personal 4. kebutuhan integrasi sosial 5. kebutuhan pelepasan ketegangan melarikan diri Sumber pemenuhan kepuasan non media: 1. keluarga, teman 2. komunikasi interpersona 3. hobbi 4. tidur 5. obat-obatan Penggunaan media unsur: 1. tipe medi koran, radio 2. terpaan media 3. hubungan sosial dari terpaan media Gratifikasi media: 1. pengawasan 2. hiburan 3. pribadi 4. hubungan sosial Universitas Sumatera Utara

1.5.3 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa

Dokumen yang terkait

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

2 38 89

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 3 89

JURNALISME EMPATI DALAM PROGRAM JUST ALVIN METRO TV (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Empati dalam Program Just Alvin Metro TV pada Episode “Cinta untuk Ainun”).

0 2 15

PENDAHULUAN JURNALISME EMPATI DALAM PROGRAM JUST ALVIN METRO TV (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Empati dalam Program Just Alvin Metro TV pada Episode “Cinta untuk Ainun”).

0 5 47

PENUTUP JURNALISME EMPATI DALAM PROGRAM JUST ALVIN METRO TV (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Empati dalam Program Just Alvin Metro TV pada Episode “Cinta untuk Ainun”).

0 2 43

CODE SWITCHING IN “JUST ALVIN” TALK SHOW PROGRAM ON METRO TV.

2 4 26

PENGAMBILAN GILIRAN BICARA DALAM JUST ALVIN DI METRO TV: Sebuah Tinjauan Pragmatik.

0 0 13

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 1

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 14