2.4 Media Massa
Perkembangan masyarakat dan perkembangan teknologi komunikasi menyebabkan perubahan dalam bidang komunikasi. Teknologi komunikasi di tuntut untuk
menjangkau masyarakat dalam lingkup yang lebih luas dan serentak, karena kebutuhan informasi masyarakat semakin meningkat dan bersifat penting. Media massa sebagai salah
satu alat yang mampu mengantarkan informasi kepada masyarakat, memberikan karakteristik yang sesuai dan selain itu mudah digunakan oleh masyarakat dari berbagai
jenis keragaman masyarakat. Media massa yang kita kenal saat ini adalah media cetak, yang terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid, dan media elektronik, terdiri dari radio
siaran, dan televisi siaran. Selain pembagian di atas, banyak pula ahli yang mengungkapkan film sebagai bagian dari komunikasi massa dalam media massa bahkan dinegara maju,
buku dan kaset musik rekaman dianggap sempurna. Sulit dibayangkan masyarakat modern tanpa media massa : surat kabar, majalah,
buku, radio, TV dan film. Media massa memiliki arti yang bermacam – macam bagi masyarakat dan memiliki berbagai macam fungsi pula, tergantung pada jenis sistem politik
dan ekonomi dimana media massa itu berfungsi, tingkat perkembangan masyarkat, serta minat dan perkembangan individu tertentu.
2.5. Televisi 2.5.1 Sejarah dan Perkembanganya di Indonesia
Dalam buku Empat Windu TVRI disebutkan, televisi merupakan media yang ditemukan oleh orang Eropa. Perkembanganya sejalan dengan kemajuan teknologi
elektronika, yang bergerak pesat sejak ditemikanya transistor oleh William Sockley pada tahun 1946.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya pada tahun 1923 Vladimir Katajev Z berhasil menciptakan sistem televisi elektris. Dan pada tahun 1930 Philo T. menciptakan sistem televisi. Penemuen ini
terus berkembang sampai akhirnya Paul Nipkow melahirkan televisi mekanik. Hal ini dibuktikan ketika tahun 1939 dipamerkan pesawat televisi berukuran 8 x 10 inci. Dari
sinilah akhirnya berkembang pesawat televisi yang kita kenal sekarang. Televisi sejak tahun 1976 telah dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia.
Sebagai tonggak dari penyebaran siaran televisi secara nasional adalah diluncurkanya satelit Palapa pada tahun itu,dan peresmianya tanggal 17 Agustus 1976.
Masuknya televisi ke Indonesia pada wakti itu berhubungan erat dengan peristiwa olahraga Asia ke-4 the 4
th
Asian Games di mana Indonesia mendapat giliran menjadi tuan rumah. Peresmian televisi bersama dengan dibukanya peristiwa olahraga itu oleh Soekarno
tanggal 24 Agustus 1962. tujuan utamanya adalah untuk meliput kegiatan dan pertandingan selama kejuaraan itu berlangsung.
Setelah peristiwa itu selesai, Televisi Republik Indonesia TVRI terus mengudara. Suatu perkembangan sangat berarti bagi dunia televisi di Indonesia adalah dengan diizinkanya
pemancar televisi swasta untuk mengudara. Dengan demikian,pada tahun 1989 mulailah siaran RCTI yang kemudian diikuti pula oleh TPI dua tahun kemudian. Dewasa ini malah
sudah ada beberapa stasiun televisi swasta, di samping TVRI yang mengudara, baik secara lokal maupun yang sudah bisa diterima secara nasional. Hal demikian tentu membawa
implikasi bagi masyarakat penonton. Jika dahulu mereka hanya bisa menonton dari satu stasiun saja, maka sekarang mereka bisa mempunyai beberapa pilihan. Di samping itu,
dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi maka banyak pula yang bisa menikmati televisi dari mancanegara melalui parabola.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Dampak Acara Televisi
Media televisi sebagaimana media yang lainnya berperan sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial dan penghubung wilayah secara strategis. Bersamaanya dengan
jalanya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman pemirsa terhadap isi pesan acara televisi bekaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situs dan kondisi pemirsa pada saat
menonton televisi. Dengan demilian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak. Ada tiga
dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa: a.
Dampak kognitif yaitu kemampuan seorang atau pemirsa yang menyerap dan memahami acara yang ditayangkkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi
pemirsa b.
Dampak peniruan yaitu pemirsa yang diharapkan pada trendi aktual yang ditayangkan pada televisi
c. Dampak perikaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah
ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-hari Kuswandi, 1996 : 99
2.6 Teori Uses And Gratification
Model ini membahas tentang penggunaan media oleh khalayak untuk memenuhi kebutuhannya sehingga diperolehlah kepuasan, penghargaan, kesenangan dan hiburan dari
Universitas Sumatera Utara
media tersebut. Dengan demikian setiap orang menggunakan media dalam hal ini televisi dengan tujuan yang tidak sama.
Uses and gratification meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang
membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barang kali yang tidak kita
inginkan.Ardianto : 2004 Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past,
suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada khalayak, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan khalayak
terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi.
Konsep dasar model ini diringkas oleh para pendiri dengan model yang diteliti adalah 1 sumber sosial dan psikologis dari 2 kebutuhan yang melahirkan 3 harapan-
harapan dari 4 media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan 5 perbedaan pola terpaan media atau keterlibatan dalam kegiatan lain, dan menghasilkan 6
pemenuhan kebutuhan dan 7 akibat-akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tidak dikehendaki Rakhmat : 2004.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan ”model Modifikasi Rakhmat” di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
1. Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti
usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial.
2. Motif dapat dioperasionalisasikan dengan berbagai cara; unifungsional hasrat
melarikan diri, kontrak sosial, atau bermain, bifungsional informasi-edukasi, fantasiscapist atau gratifikasi tertangguhkan.
3. Penggunaan media merupakan aktifitas dari individu sebagai upaya pemenuhan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi isi media, dimana dalam hal aktfitas penggunaan media terdapat dua unsur penting yang dapat menentukan dampak
media berupa gratifikasi media yaitu tingkat perhatian pada isi media dan frekuensi penggunaan media.
4. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media
memberikan kepuasan Uses and Gratification memiliki asumsi bahwa audience dipandang sebagai aktif,
memiliki kebutuhan kebutuhan tertentu, tersedianya berbagai alternatif komunikasi, dan secara sadar audience memilih saluran komunikasi dan pesan–pesan paling memenuhi
kebutuhanya Effendy 2004 . Katz dan Blumer selanjutnya mengemukakan ada beberapa faktor sosial yang
menyebabkan timbulnya kebutuhan seseorang yang berhubungan dengan media, yaitu :
Antaseden Variabel individual
Variabel lingkungan Motif Pengguna Media
Keb. Kognitif Keb. Afektif
Keb. Integratif personal
Keb. Integratif sosial Keb. Pelepasan
Penggunaan media Lokasi
Frekuensi menonton Cara menonton
Efek Tumbuhnya
minat
Universitas Sumatera Utara
1. Social situation produces tensions and conflict, leading to resure for their easement via
mass media consumption Situasi sosial menimbulkan ketegangan dan pertentangan. Orang berusaha melepaskan dirinya dari hal itu dengan mengkomsumsi media massa .
2. Social Situation creates an awareness of problem that demand attention, information
about which may be sought in the media. Situasi sosial menciptakan kesadaran akan adanya masalah-masalah yang membutuhkan perhatian dan informasi. Informasi itu
dapat dicari lewat media . 3.
Social situation gives to rise certain values, the affirmation and reinforcement of which is facilitated by the consumption media material Situasi sosial memberikan dukungan
dan penguatan pada nilai – nilai tertentu melalui komsumsi media yang selaras . Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan memiliki relevansi tinggi saat digunakan
untuk menentukan hal-hal sebagai berikut : a.
Pemilihan musik sesuai selera. Saat memilih musik kita tidak hanya mengandalkan mood tertentu, namun juga berusaha untuk menunjukkan jati diri dan kesadaran sosial
lainnya. Banyak jenis musik yang dapat dipilih dan pilihan kita menunjukkan kebutuhan tertentu yang spesifik.
b. Penerimaan akan media-media baru seperti internet dan penggunaan media-media
lama , bahkan dengan adanya media baru pengganti. Inovasi diadopsi saat media baru pengganti memiliki dan dapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional.
Contohnya alat komunikasi pager yang tergantikan dengan telepon selular. Atau media TV yang tetap tidak tergantikan oleh telepon selular walaupun telepon selular kini dapat
berfungsi seperti TV. Di lain pihak pengguna lama mulai menggunakan internet dan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi-informasi yang disalurkan hanya dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat melalui internet. Contohnya seperti detik.com saat kerusuhan 1998. Koran jelas kurang cepat dan TV terlalu seragam penayangannya, sementara detik.com
menawarkan berita yang lebih spesifik, dituangkan tertulis dan dapat diulang.
2.7 Motivasi