Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konsep akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat Erlina, 2008. Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Moderating Variabel Dependen Gambar 3:1 Kerangka Konseptual Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian, maka peneliti mengembangkan kerangka penelitian ini yang diuji secara simultan dan parsial yaitu Kapasitas Sumber Daya Manusia X1 Perencanaan Anggaran X2 Politik Penganggaran X3 Sinkronisasi Dokumen APBD dengan Dokumen KUA-PPAS Y Transparansi Publik Z Universitas Sumatera Utara Sinkronisasi dokumen APBD dengan dokumen KUA-PPAS Y diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh variabel Independen X yaitu Kapasitas Sumber Daya Manusia X 1 , X 2 Politik Penganggaran, Perencanaan Anggaran X 3 , dan Tranparansi Publik sebagai Variabel Moderator. Sinkronisasi antar satu dokumen dengan dokumen penganggaran lainnya telah diatur dalam sejumlah peraturan yaitu Pasal 44 ayat 2 Peraturan Pemerintah Tahun 2005 yang menyatakan bahwa pembahasan RAPBD menitikberatkan pada kesesuaian antara kebijakan umum APBD serta prioritas dan plafon anggaran sementara dengan program dan kegiatan yang diusulkan dalam rancangan peraturan daerah tentang APBD dan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan dari anggota eksekutif maupun legislatif dalam menjalankan fungsi dan perannya masing-masing dalam proses penyusunan kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah Amirudin, 2009 dalam Arniati dkk, 2010. Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan Warisno, 2009. Walaupun ada pada beberapa SKPD yang mempunyai pegawai tidak berlatar belakang pendidikan di bidang ekonomi, tetapi dengan banyaknya pelatihan- pelatihan yang diperoleh dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Pelatihan-pelatihan dalam bidang akuntansi yang diberikan sangat mendukung meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Disamping itu kebijakan- kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah cukup menunjang, antara lain Universitas Sumatera Utara dengan mengadakan pertemuan-pertemuanantar SKPD yang membicarakan mengenai persoalan-persoalan tentang keuangan Andriani, 2010. Dengan adanya kapasitas SDM SKPD melalui pendidikan, pelatihan, workshop, serta sosialisasi berbagai peraturan kepada pejabat SKPD maka akan berdampak pada proses perencanaan APBD yang baik yang ditandai dengan adanya sinkronisasi dokumen APBD dengan dokumen KUA-PPAS. Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efesinsi dan efektifitas anggaran Mardiasmo, 2004. Bila perencanaan pada tahapan awal buruk maka akan berdampak pada buruk perencanaan pada tahap berikutnya demikian sebaliknya. Untuk itu pada tahap awal perencanaan merupakan faktor yang sangat menentukan terhadap kesinkronan antara dokumen APBD dengan dokumen KUA-PPAS. Politik penganggaran berupa hak budgeting legislatif dalam menyusun dan menetapkan anggaran yang didasarkan pada kesesuaian aspirasi masyarakat akan berpengaruh terhadap sinkronisasi dokumen APBD dengan dokumen KUA- PPAS. Transparansi publik seperti : 1 Terdapat pengumuman kebijakan anggaran, 2 Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses, 3 Tersedia laporan pertanggunga jawaban yang tepat waktu, 4 Terakomodasinya suarausulan masyarakat, 5 Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik. dapat berdampak pada sinkronisasi dokumen APBD dengan dokumen KUA- PPAS. Universitas Sumatera Utara

3.2 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Aceh Utara Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Moderating

14 98 101

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN DAN PERENCANAAN TERHADAP SINKRONISASI RAPBD DENGAN KUA-PPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

0 5 47

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DAN KINERJA DEWAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 5 78

Determinan Sinkronisasi Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kota Mataram Tahun 2015 | Putra | Jurnal Akuntansi dan Investasi 1796 6159 1 PB

0 7 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN, PERENCANAAN DAN INFORMASI PENDUKUNG TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA-PPAS (Studi Pada SKPD Di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati)

1 0 11

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN, PERENCANAAN DAN INFORMASI PENDUKUNG TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA-PPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

0 0 26

PENGARUH SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA

1 4 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN POLITIK PENGANGGARAN, DENGAN TRANSPARANSI PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA - PPAS PADA PEMERINTAH KABU

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran Dan Politik Penganggaran, Dengan Transparansi Publik Sebagai Variabel Moderating Terhadap Sinkronisasi Dokumen APBD Dengan Dokumen KUA - PPAS Pada Pemerin

0 0 9

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN POLITIK PENGANGGARAN, DENGAN TRANSPARANSI PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA - PPAS PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TESIS

0 0 16