NO URAIAN
WAKTU KETERANGAN
10. Penetapan Perda APBD dan Perkada
Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi
Paling Lambat Akhir
Desember 31 Desember
Proses penyusunan APBD sejak dengan ditetapkannya Perda tentang Rancangan APBD RAPBD yang berisi penganggaran atas pendapatan, belanja
dan pembiayaan. RAPBD disampaikan ke ProvinsiDepartemen Dalam Negeri untuk dievaluasi. Jika ada perbaikanrevisi atas RAPBD tersebut maka akan
diperbaikidikoreksi oleh badan eksekutif pemerintah daerah. Setelah dilakukan perbaikanrevisi atas evaluasi oleh ProvinsiDepartemen Dalam Negeri terhadap
RAPBD setiap Pemerintah Daerah maka dokumen disahkandisetujui oleh DPRD. Pengesahan dari DPRD setiap Pemerintah Daerah menandakan bahwa RAPBD
berubah menjadi dokumen APBD sehingga APBD dapat dicairkanrealisasikan sesuai dengan kebutuhan operasional pemerintah daerah maupun pembangunan
daerah dalam sektor publik.
2.1.4 Kapasitas Sumber Daya Manusia
Wiley 1997, menyebutkan bahwa sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan
visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut. Sumber daya manusia human resources merujuk kepada orang-orang di dalam organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi Simamora, 2001. Menurut Irawan 2000, yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah semua orang yang tergabung dalam suatu
organisasi dengan peran dan sumbangannya masing-masing mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Matindas 2002 mengemukakan bahwa sumber daya manusia adalah kesatuan tenaga manusia yang ada dalam suatu
organisasi dan bukan sekedar penjumlahan karyawan karyawan yang ada. Sebagai kesatuan, sumber daya manusia harus dipandang sebagai suatu sistem di mana
tiap-tiap karyawan merupakan bagian yang saling berkaitan satu dengan lainnya dan bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut
Amirudin 2009 dalam Arniati dkk 2010, kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan dari anggota eksekutif maupun legislatif dalam menjalankan
fungsi dan perannya masing-masing dalam proses penyusunan kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah. Kualitas dan kemampuan anggota DPRD juga
diperlukan agar kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam APBD betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Masalah yang sering muncul adalah ketika
penganggaran yang dilakukan selama ini masih dipahami sebagai aktifitas pembagian kue pembangunan. Alokasi untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat
belum menjadi jiwa dalam penyusunan APBD. Jadi sumber daya yang dibutuhkan bukan hanya anggota yang sekedar memiliki pendidikan yang tinggi tapi juga
memiliki kapasitas yang baik agar mampu melaksanakan peran dan fungsi-fungsi yang mesti dijalankannya dengan baik dan optimal.
Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang didukung dengan latar belakang
pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Sehingga untuk menerapkan sistem akuntansi,
sumber daya manusia SDM yang berkualitas tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
Daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan
standar yang ditetapkan pemerintah Warisno, 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Andriani 2010 menemukan bahwa
walaupun ada pada beberapa SKPD yang mempunyai pegawai tidak berlatar belakang pendidikan di bidang ekonomi,tapi dengan banyaknya pelatihan-
pelatihan yang diperoleh dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Pelatihan-pelatihan dalam bidang akuntansi yang diberikan sangat mendukung
meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Disamping itu kebijakan- kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah cukup menunjang, antara lain
dengan mengadakan pertemuan-pertemuan antar SKPD yang membicarakan mengenai persoalan-persoalan tentang keuangan.Penulis juga melihat besarnya
keinginan dan harapan parapegawai keuangan di Pemda ini untuk mampu menyusun laporan keuangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sumber Daya Manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik
mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia diukur berdasarkan latar
belakang pendidikan, pemahaman tentang tugas, kesiapan dalam memahami melakukan perubahan dalam proses penyusunan anggaran. Agar perencanan
APBD berkualitas, maka setiap SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang mampu untuk melaksanakannya dan perlu dilakukannya suatu peremajaan
kualitas sumber daya manusia dengan jalan melakukan pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan keuangan daerah.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Perencanaan Anggaran