Uji Normalitas. Uji Multikolinieritas.

4.6.2 Uji Asumsi Klasik.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan uji pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, linieritas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram. Pengujian normalitas menggunakan analisis grafik dilakukan dengan menggunakan histogram dengan menggambarkan variabel dependent sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstsandarisasi digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual dinyatakan nornal. Cara lain untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik adalah dengan menggunakan Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting. Jika data normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya.Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji residual adalah uji statistik non parametrik Uji Kolmogorov – Smirnov K-S.Uji normalitas menggunakan uji statistik non Universitas Sumatera Utara parametrik Uji Kolmogorov – Smirnov K-S merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung K tabel atau nilai Sig. alpha Suliyanto, 2011.

b. Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ditemukan atau tidak korelasi diantara variable independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel –variabel independen ini akan ditemukan adanya masalah multikolinearitas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melihat nilai Tolerannce dan Variance Inflation Factor Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor VIF 10 Ghozali, 2006.

c. Uji Hetroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Aceh Utara Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Moderating

14 98 101

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN DAN PERENCANAAN TERHADAP SINKRONISASI RAPBD DENGAN KUA-PPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

0 5 47

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DAN KINERJA DEWAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 5 78

Determinan Sinkronisasi Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kota Mataram Tahun 2015 | Putra | Jurnal Akuntansi dan Investasi 1796 6159 1 PB

0 7 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN, PERENCANAAN DAN INFORMASI PENDUKUNG TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA-PPAS (Studi Pada SKPD Di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati)

1 0 11

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN, PERENCANAAN DAN INFORMASI PENDUKUNG TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA-PPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

0 0 26

PENGARUH SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA

1 4 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN POLITIK PENGANGGARAN, DENGAN TRANSPARANSI PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA - PPAS PADA PEMERINTAH KABU

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran Dan Politik Penganggaran, Dengan Transparansi Publik Sebagai Variabel Moderating Terhadap Sinkronisasi Dokumen APBD Dengan Dokumen KUA - PPAS Pada Pemerin

0 0 9

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN POLITIK PENGANGGARAN, DENGAN TRANSPARANSI PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA - PPAS PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TESIS

0 0 16