2.1.7 Transparansi Publik
Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas, seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat di mengerti dan dipantau.
Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu tentang kebijakan publik, dan proses pembentukannya. Informasi
adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah. Dengan ketersediaan informasi, masyarakat dapat ikut
sekaligus mengawasi sehingga kebijakan publik yang muncul bisa memberikan hasil yang optimal bagi masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan dan
manipulasi yang hanya akan menguntungkan salah satu kelompok masyarakat saja secara tidak proporsional.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan,
dikelola, dikirim, danatau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara danatau penyelenggara dan
penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Undang-Undang
ini bertujuan untuk: a menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambila
keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik, b mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
public, c meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan
Universitas Sumatera Utara
publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik, d mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,efektif dan efisien,
akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan, e mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, f mengembangkan ilmu
pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa danatau, g meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. Sopanah dan Mardiasmo 2003 mensyaratkan bahwa anggaran yang
disusun oleh pihak eksekutif dikatakan transparansi jika memenuhi kriteria berikut : 1 Terdapat pengumuman kebijakan anggaran, 2 Tersedia dokumen
anggaran dan mudah diakses, 3 Tersedia laporan pertanggunga jawaban yang tepat waktu, 4 Terakomodasinya suarausulan masyarakat, 5 Terdapat sistem
pemberian informasi kepada publik. Sedangkan Hadi Sumarsono 2003 mendefenisikan transparansi sebagai
keterbukaan pemerintah dalam membuat kebijakan kebijakan keuangan daerah, sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat. Transparansi
pengeloalan keuangan daerah pada akhirnya akan menciptakan horizontal accountability antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya, sehingga tercipta
Pemerintah Daerah yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan responsip terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Mursyidi 2009 mendefenisikan transparansi sebagai pemberian informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan
bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya
Universitas Sumatera Utara
yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang undangan. Selanjutnya Handayani 2009 berpendapat bahwa Transparansi Publik
adalah adanya keterbukaan tentang anggaran yang mudah diakses oleh masyarakat secara cepat.
2.1.8. Review Peneliti Terdahulu Theoritical Mapping