Koefisien Determinasi R2 Uji F Uji t

scatter plot. Menurut Ghozali 2006 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.Cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan Uji Glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel indpenden. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

4.6.3 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunkan goodness of fit test. Goodness of fit test adalah sejumlah pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui akurasi model dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai prediktor yaitu alat untuk memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen. Uji Hipotesis yang dapat digunakan sebagai berikut :

a. Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat Universitas Sumatera Utara terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabilasatu varaibel independen ditambahkan kedalam model Ghozali, 2006. Untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R Square, karena nilai koefisien determinasi disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menentukan apakah model telah sesuai atau dapat diterima. Uji F dilakukan untuk menilai variabel-variabel independen yang secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Ghozali, 2006 . Hipotesis diuji dengan menggunakan uji F analisis regresi berganda dengan kriteria sebagai berikut: Ho : β = 0, maka Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran, Politik Penganggaran tidak berpengaruh secara simultan dan tidak signnifikan terhadap Sinkronisasi Dokumen APBD dengan Dokumen KUA-PPAS. Ha : β ≠ 0, maka Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran, Politik Penganggaran berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Sinkronisasi Dokumen APBD dengan Dokumen KUA-PPAS. Universitas Sumatera Utara

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2005. Hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho : β = 0 , maka kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran, politik penganggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap sinkronisasi dokumen APBD dengan dokumen KUA-PPAS. Ha : β ≠ 0, maka kapasitas sumber daya manusia, perencanaan anggaran, politik penganggaran berpengaruh secara parsial terhadap sinkronisasi dokumen APBD dengan dokumen KUA-PPAS. Penelitian ini mengunakan tingkat keyakinan 95 yang berarti menggunakan � sebesar 0,05 sehingga jika nilai signifikansi dari t hitung lebih kecil dari � 0.05, sehingga kriteria untuk menerima dan menolak hipotesis adalah jika P Value sig 0,05 maka Ho ditolak dan jika P Value sig 0,05 maka H0 diterima.

d. Uji Hipotesis Variabel Moderating

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Aceh Utara Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Moderating

14 98 101

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN DAN PERENCANAAN TERHADAP SINKRONISASI RAPBD DENGAN KUA-PPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

0 5 47

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN APBD DAN KINERJA DEWAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 5 78

Determinan Sinkronisasi Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kota Mataram Tahun 2015 | Putra | Jurnal Akuntansi dan Investasi 1796 6159 1 PB

0 7 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN, PERENCANAAN DAN INFORMASI PENDUKUNG TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA-PPAS (Studi Pada SKPD Di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati)

1 0 11

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, POLITIK PENGANGGARAN, PERENCANAAN DAN INFORMASI PENDUKUNG TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA-PPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

0 0 26

PENGARUH SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA

1 4 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN POLITIK PENGANGGARAN, DENGAN TRANSPARANSI PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA - PPAS PADA PEMERINTAH KABU

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran Dan Politik Penganggaran, Dengan Transparansi Publik Sebagai Variabel Moderating Terhadap Sinkronisasi Dokumen APBD Dengan Dokumen KUA - PPAS Pada Pemerin

0 0 9

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN POLITIK PENGANGGARAN, DENGAN TRANSPARANSI PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP SINKRONISASI DOKUMEN APBD DENGAN DOKUMEN KUA - PPAS PADA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TESIS

0 0 16