Rekomendasi untuk Dokter Terapi antibiotik

4.6 Rekomendasi untuk Dokter

Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau meliputi pengkajian dan perencanaan.

a. Terapi antibiotik

Dalam terapi antibiotik faktor utama yang dipertimbangkan adalah kuman penyebab, faktor pasien dan faktor antibiotika. Penentuan kuman penyebab infeksi tergantung dari kombinasi gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu uji kultur. Hasil uji kultur dapat memberikan informasi tentang kepekaan dan sensitivitas kuman sehingga memungkin pemilihan antibiotik yang tepat Miller, et. al., 2003. Faktor pasien meliputi status imun, riwayat penyakit, status alergi dan faktor farmakokinetik gangguan fungsi ginjal. Faktor antibiotik yang mempengaruhi terapi adalah spektrum dan kepekaan kuman, dosis, rute, efek sinergistik, efek samping dan biaya pengobatan total Aslam, dkk., 2003. Meropenem Sakit kepala, rash, pruritis, diare, mual, muntah, konstipasi, vaginitis. Tatro D.S, 2003 -makanan menurunkan absorbsi rifampisin, isoniazid. Stockley, 2001 3. interaksi obat dengan hasil lab - Rifampisin abnormalitas dalam tes fungsi hati. Stockley, 2001 4.isonoazid dengan phenytoin. Isonoazida akan menambah level phenytoin dengan mengurangi metabolism phenytoin 5. ranitidine dan phenytoin ranitidin akan menambah level phenytoin dengan mengurangi metabolism phenytoin Novalgin Gangguan lambung, kerusakan hati, kerusakan ginjal, dan reaksi alergi kulit Rifampisin Anoreksia, mual, muntah, hematuria, renal insufisiensi, gagal ginjal akut, ataxia, anemia hemolitik. Tatro D.S, 2003 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Pada kasus ini, uji kultur dilakukan namun hasil uji lama diperoleh sehingga digunakan antibiotik berdasarkan pengalamanempiris. Penggunaan antibiotik secara empiris bisa saja dilakukan selama menunggu uji kultur. Namun apabila sudah diketahui bakteri yang menginfeksi maka digunakan antibiotik yang sesuai untuk membunuh bakteri tersebut. Jika hal itu tidak dilakukan dapat mengakibatkan resistensi bakteri, toksisitas dan superinfeksi. Hal inilah yang menyebabkan gagal terapi. b. Penambahan terapi obat Diberikan vitamin B6 sebagai kombinasi untuk isoniazid, untuk menghindari efek samping yang ditimbulkan isoniazid c. Pemeriksaan fungsi hati Dilakukan monitor terhadap fungsi ginjal seperti creatinin dan fungsi hati yang meliputi billirubin, SGPT, SGOT dan albumin Sweetman, S.C., 2007.

4.7 Rekomendasi untuk Perawat