pemantauan kadar obat dalam darah PKOD Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

iii. mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan iv. mengemas dalam pengemas tertentu v. membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku Faktor yang perlu diperhatikan pada penanganan obat kanker adalah ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai, lemari pencampuran biological safety cabinet, HEPA filter, alat pelindung diri, sumber daya manusia yang terlatih, dan cara pemberian obat kanker.

j. pemantauan kadar obat dalam darah PKOD

Pemantauan kadar obat dalam darah dilakukan untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari apoteker kepada dokter. Tujuan: i. mengetahui kadar obat dalam darah ii. memberikan rekomendasi pada dokter yang merawat Kegiatan yang dilakukan meliputi: i. memisahkan serum dan plasma darah ii. memeriksa kadar obat yang terdapat dalam plasma dengan menggunakan alat TDM iii. membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: i. alat therapeutic drug monitoringinstrument untuk mengukur kadar obat ii. reagen sesuai obat yang diperiksa

2.5 Instalasi Central Sterile Supply Department CSSD

Central Sterile Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit atau departemen dari rumah sakit yang UNIVERSITAS SUMATRA UTARA menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang membutuhkan kondisi steril dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatar belakangi oleh: a. besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial b. kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit Fungsi utama CSSD adalah menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsinya adalah menerima, memproses, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Alur aktivitas fungsional CSSD dimulai dari proses pembilasan, pembersihandekontaminasi, pengeringan, inspeksi dan pengemasan, memberi label, sterilisasi, sampai proses distribusi Hidayat, 2003. Lokasi CSSD sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat steril terbesar. Pemilihan lokasi seperti ini maka selain meningkatkan pengendalian infeksi dengan meminimalkan resiko kontaminasi silang, serta meminimalkan lalu lintas transportasi alat steril Hidayat, 2003. Menurut Depkes RI 2001, tugas utama CSSD di rumah sakit adalah : a. Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien b. Melakukan proses sterilisasi alatbahan c. Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan ruang lain yang membutuhkan d. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif, dan bermutu UNIVERSITAS SUMATRA UTARA e. Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk keperluan perawatan f. Mempertahankan standar yang ditetapkan g. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu h. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nosokomial i. Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi j. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi CSSD baik yang bersifat intern dan ekstern. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

BAB III TINJAUAN KHUSUS RSUP. H. ADAM MALIK

3.1 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990, mempunyai 16 pelayanan medis spesialistik dan subspesialistik yang luas, rumah sakit ini berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Kotamadya Medan Propinsi Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991. RSUP H. Adam Malik juga sebagai pusat rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Pasien yang datang ke RSUP H. Adam Malik adalah pasien JAMKESMAS, pasien JAMKESDA, pasien ASKES, pasien JKA, JAMPERSAL, pasien perusahaan, pasien Medan sehat, dan sebagian kecil pasien umum Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.214KMK.052009 tentang Penetapan RSUP H. Adam Malik pada Departemen Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, RSUP H. Adam Malik telah mendapatkan status BLU secara penuh. Apoteker sebagai sekretaris di Panitia Farmasi dan Terapi PFT berperan sangat penting karena semua kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit ditentukan dalam panitia ini, sehingga dengan keberadaan apoteker di PFT dapat turut serta dalam menetapkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya dalam bentuk formularium. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA RSUP. H. Adam Malik telah menerbitkan formularium pada tahun 2003, sebagai pedoman pembuatan formularium edisi pertama ini mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional DOEN tahun 2002. Kemudian formularium ini direvisi pada bulan Juli 2009 sehingga diterbitkanlah formularium edisi kedua, dimana pembuatan formularium ini mengacu pada DOEN tahun 2008. Formularium yang mutakhir merupakan salah satu syarat untuk menjadi rumah sakit umum kelas A. Sebagaimana tertulis dalam Permenkes RI No. HK. 02.02Menkes068I2010 tentang kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dinyatakan dalam pasal 2 bahwa fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, pemerintah daerah, wajib menyediakan obat generik untuk kebutuhan pasien rawat jalan dan rawat inap dalam bentuk formularium. Peran apoteker memberikan kontribusi dalam terbitnya pedoman penggunaan antibiotik yang dibuat berdasarkan peta kuman di RSUP. H. Adam Malik yang terbit edisi pertama pada bulan Juli tahun 2009, perlu direvisi secara berkesinambungan setiap 6 bulan sekali, karena resistensi merupakan masalah terbesar pada penggunaan antibiotik pada pasien yang datang berobat. RSUP H. Adam Malik harus terus berbenah diri termasuk apoteker sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga visi menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015 dapat terwujud, diantaranya dengan terus meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.

3.1.1 Tugas dan Fungsi RSUP H. Adam Malik

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA RSUP H. Adam Malik mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan. Guna meningkatkan kesehatan masyarakat, maka dalam melaksanakan tugasnya, RSUP H. Adam Malik memiliki fungsi antara lain: a. menyelenggarakan pelayanan medis b. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan c. menyelenggarakan penunjang medis dan non medis d. menyelenggarakan pengelolaan sumber daya manusia e. menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan f. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya g. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan h. menyelenggarakan pelayanan rujukan i. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

3.1.2 Tujuan RSUP H. Adam Malik

Tujuan dari RSUP H. Adam Malik adalah: a. memberikan pelayanan yang bermutu yaitu cepat, tepat, nyaman, dan terjangkau serta sebagai tempat pendidikan dan penelitian b. terjangkaunya upaya kesehatan serta berdaya guna dan berhasil guna dan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan, yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.1.3 Visi RSUP H. Adam Malik

Visi dari RSUP H. Adam Malik adalah menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun 2015.

3.1.4 Misi RSUP H. Adam Malik

Misi dari RSUP H. Adam Malik adalah: a. melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau b. melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan yang profesional c. melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel, dan mandiri

3.1.5 Falsafah RSUP H. Adam Malik

Falsafah dari RSUP H. Adam Malik adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat secara profesional, efisien, dan efektif sesuai standar pelayanan yang bermutu.

3.1.6 Motto RSUP H. Adam Malik

Motto dari RSUP H. Adam Malik adalah mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan P : Pelayanan cepat A : Akurat T : Terjangkau E : Efisien N : Nyaman UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.1.7 Susunan Organisasi RSUP H. Adam Malik

Berdasarkan Permenkes RI No. 244MenkesPerIII2008 tanggal 11 Maret 2008, struktur organisasi RSUP H. Adam Malik terdiri dari direktur utama, direktorat medik dan keperawatan, direktorat sumber daya manusia dan pendidikan, direktorat keuangan, direktorat umum dan operasional, dan unit-unit non struktural. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.1.7.1 Direktur Utama

Direktur utama RSUP H. Adam Malik mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijaksanaan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.1.7.2 Direktorat Medik dan Keperawatan

Direktorat medik dan keperawatan dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur utama. Direktorat medik dan keperawatan mempunyai tugas yaitu melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang. Pelayanan keperawatan dilakukan pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap terpadu Rindu A, instalasi rindu B, instalasi gawat darurat IGD, instalasi anastesi terapi intensif IATI, dan instalasi bedah pusat. Guna menyelenggarakan tugas tersebut, direktorat medik dan keperawatan menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut: a. penyusunan rencana pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang b. koordinasi pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang UNIVERSITAS SUMATRA UTARA c. pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang

3.1.7.3 Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

Direktorat sumber daya manusia dan pendidikan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia serta pendidikan dan penelitian, dengan cara menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan b. koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia c. koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan d. pengendalian, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan

3.1.7.4 Direktorat Keuangan

Direktorat keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan anggaran, pengelolaan pembendaharaan, mobilisasi dana, akuntansi, dan verifikasi, untuk melaksanakan tugas tersebut direktorat keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan anggaran b. koordinasi dan pelaksanaan urusan perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi c. pengendalian, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan program dan anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.1.7.5 Direktorat Umum dan Operasional

Direktorat umum dan operasional mempunyai tugas dalam melaksanakan pengelolaan data dan informasi, hukum, organisasi dan hubungan masyarakat serta administrasi umum. Fungsi dari direktorat umum dan operasional adalah: a. menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi b. menyelenggarakan pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat c. menyelenggarakan pelaksanaan urusan administrasi umum Direktorat umum dan operasional terdiri dari: a. bagian data dan informasi b. bagian hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat c. bagian umum d. instalasi e. kelompok jabatan fungsional Instalasi sebagai pelayanan non struktural dibentuk di lingkungan direktorat umum dan operasional yang terdiri dari instalasi farmasi, instalasi gizi, instalasi rekam medik, instalasi laundry, instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit IPSRS, instalasi sterilisasi pusat, instalasi kesehatan lingkungan, instalasi bank darah, instalasi gas medik, instalasi sistem informasi rumah sakit SIRS, dan instalasi kedokteran forensik dan pemulasaraan jenazah.

3.1.7.6 Unit-unit Non Struktural

Unit-unit non struktural RSUP H. Adam Malik terdiri dari dewan pengawas, komite, satuan pemeriksaan intern, dan instalasi.

3.2 Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik