- Profesi penanya - Pertanyaannya
- Kriteria pertanyaan indikasi, efek samping obat, ketersediaan, dll - Jawaban
- Literatur - Apoteker yang menjawab
Selain format laporan, kegiatan PIO yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik yaitu menyediakan informasi bagi komite farmasi dan terapi sehubungan
dengan penyusunan formularium rumah sakit, kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, menerbitkan buletin yang bekerja sama dengan
instalasi PKMRS, melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya dan melakukan penelitian yang bekerja sama dengan
Instalasi Diklat. Penyuluhan dilaksanakan oleh farmasi klinis RS sebanyak dua kali dalam satu bulan, yaitu satu kali kali untuk pasien rawat inap dan satu kali
untuk pasien rawat jalan. Kemudian setiap bulan laporan PIO direkap oleh koordinator PIO yang ada di pokja farmasi klinis.
Lembar pelayanan informasi obat PIO dapat dilihat pada lampiran halaman
d. konseling
Konseling merupakan suatu proses sistematik untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien
rawat jalan dan pasien rawat inap, yang tujuannya agar pasien mampu memahami obat yang diminumnya, adapun pelaksanaan konseling di RSUP H. Adam Malik
yaitu: 1. Pelaksana farmasi melakukan seleksi pasien berdasarkan kriteria yang
ditetapkan perlu atau tidak dilakukan edukasi. Contohnya: pasien dari
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
poli kardiologi dan endokrin, obat-obat yang memerlukan tekhnik penggunaan khusus seperti: inhaler, insulin.
2. Pelaksana farmasi menuliskan nama, nomor MR, diagnosa dan obat yang digunakan pada formulir edukasi obat pasien rawat jalan
3. Melakukan diskusi dan mampu menjelaskan mendemonstrasikan mengenai:
- Cara pemakaian obat yang benar - Waktu yang tepat menggunakan obat
- Kemungkinan reaksi alergi efek samping obat yang terjadi - Karakteristik dari obat tertentu
- Kemungkinan ada interaksi obat dengan makanan atau minuman - Nasehat yang diperlukan oleh pasien
- Kepatuhan pasien meminum obat antibiotik 4. Pelaksana farmasi mencatat dari segala sesuatu yang telah dilakukan
pada saat member edukasi di format edukasi multi disiplin untuk pasien rawat inap dan mencatat segala sesuatu yang telah diedukasi pada
dokumen edukasi rawat jalan. 5. Setelah selesai edukasi apoteker dan pasien saling menandatangani
format edukasi pada kolom yang telah tersedia sebagai catatan pembuktian bahwa edukasi pasien telah dilakukan.
6. Melakukan kegiatan evaluasi edukasi pasien. Untuk menunjang terlaksananya konseling yang baik dan bermutu
dibutuhkan beberapa literatur-literatur yang seharusnya ada di ruangan konseling, apabila literatur dibutuhkan dapat langsung digunakan, selain literatur,
dibutuhkan juga adanya komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet untuk
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
mencari informasi secara cepat yang dibutuhkan ketika kegiatan konseling, karena komputer yang tersedia di ruang konseling, tidak dimanfaatkan sebagaimana
mestinya, begitu juga dengan ruang tunggu, sebaiknya diberikan fasilitas kepada pasien berupa kursi tunggu yang berada tidak jauh dari ruang konseling. Selain
itu, pencatatan data pasien harus dilakukan secara terus menerus, sehingga dapat diperoleh informasi perkembangan pasien setelah penggunaan obat. Seharusnya
ada suatu pedoman khusus tentang obat-obat yang sering dikonseling oleh apoteker sebagai acuan dalam memberikan informasi kepada pasien agar tidak
terjadi perbedaan informasi antara satu apoteker dengan apoteker yang lain dalam menginformasikan satu obat yang sama dengan kasus penyakit yang sama pula.
Lembar konseling dapat dilihat pada lampiran halaman
e. visite