Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas
bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah. 3. Haemophilus influenzae haemophilus.
Haemophilus influenzae type b Hib adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi
pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin Hib vaccine telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada
kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini. 4. Listeria monocytogenes listeria.
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan
dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari
hewan lokal peliharaan. e. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah
Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.
2.5 Meningitis Tuberkulosis
Meningitis TB merupakan salah satu komplikasi TB primer. Morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi dan prognosinya buruk. Komplikasi meningitis
TB terjadi setiap 300 orang TB primer yang tidak diobati. CDC melaporkan pada tahun 1990 morbiditas meningitis TB mencapai 6.2 dari TB ekstrapulmonal.
Insiden meningitis TB sebanding dengan TB primer, umumnya bergantung pada status sosio-ekonomi, hygiene masyarakat, umur, status gizi dan factor genetic
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
yang menentukan respon imun dari seseorang. Factor predisposisi berkembanganya meningitis TB adalah malnutrisi, penggunaan kortikosteroid,
keganasan, cedera kepala, infeksi HIV dan diabetes mellitus DM. Penyakit ini dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih sering dibandingkan orang
dewasa. penyakit ini dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih terutama pada 5 tahun pertama kehidupan. Jarangditemukan pada usia dibawah 6
bulan dan hampir tidak pernah ditemukan pada usia dibawah 3 bulan. Meningitis tuberkulosis sebenarnya merupakan proses meningoensefalitis
tuberkulosis, karena terjadinya peradangan pada selaput otak seringkali tidak hanya terbatas pada selaput otak saja tapi juga menyebar melalui pembuluh-
pembuluh darah dan menyerang jaringan otak. Penyebaran secara kontinu dan peradangan organ atau jaringan didekat selaput otak seperti pneumonia,
bronkopneumonia, endokarditis dapat juga menyebabkan penyebaran kuman hingga mencapai susunan saraf pusat melalui aliran darah. Kuman-kuman ini akan
membentuk tuberkel-tuberkel di selaput otak, kemudian tuberkel-tuberkel itu pecah di selaput otak dan kumannya masuk keruang subaraknoid dan ventrikel,
yang selanjutnya akan menyebabkan reaksi peradangan. Peradangan ini akan mengakibatkan terbentuknya eksudat kental serofibrinosa dan gelatinosa oleh
kuman-kuman dan toksin yang mengandung sel-sel mononuklear, limfosit, sel plasma, makrofag, sel raksasa dan fibroblast Werler., at all, 1993.
2.5.1 Patogenesis
Meningitis TB terjadi akibat penyebaran infeksi secara hematogen ke meningen. Meningitis TB memiliki dua tahap. Mula-mula terbentuk lesi di otak
atau meningen akibat penyebaran basil secara hematogen dapat juga terjadi pada TB kronik, tetapi keadaan ini jarang ditemukan, selanjutnya meningitis terjadi
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
akibat terlepasnya basil dan antigen TB dari focus kaseosa lesi permukaan diotak akibat trauma karena trauma atau proses imunologik, langsung masuk
keruang sub-arachnoid. Meningitis TB biasanya terjadi 3–6 bulan setelah infeksi primer. Kebanyakan bakteri masuk kecairan cerebrospinal dalam bentuk
kolonisasi dari nasofaring atau secara hematogen menyebar ke pleksus koroid, parenkim otak, atau selaput meningen. Vena- vena yang masih mengalami
penyumbatan dapat menyebabkan liran tersumbat dan infeksi. Kerusakan lapisan durameter dapat disebabkan oleh fraktur, paska bedah saraf, injeksi steroid secara
epidural, tindakan anastesi, adanya benda asing seperti implankoklear, VP-shunt, dan lain-lain. Sering juga kolonisasi organism pada kulit dapat menyebabkan
meningitis. Walaupun meningitis dikatakan sebagai peradangan pada selaput meningen, kerusakan meningen dapat berasal dari infeksi yang dapat berakibat
edema otak, penyumbatan vena dan memblok aliran cairan cerebrospinal yang dapat berakhir hidrosefalus dan peningkatan intrakranial.
2.5.2 Tanda dan Gejala Penyakit Meningitis TB
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang
berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia takutmenghindari sorotan cahaya terang, phonophobia
takutterganggu dengan suara yang keras, mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri. Pada
bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui,
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam tidak aktif, gemetaran, muntah dan enggan menyusui
anonim, 2009 . Gejala meningitis meliputi:
- Gejala infeksi akut 1. Panas
2. Nafsu makan tidak ada 3. Anak lesu
- Gejala kenaikan tekanan intracranial 1.Kesadaran menurun
2. Kejang-kejang 3. Ubun-ubun besar menonjol
- Gejala rangsangan meningeal 1. kaku kuduk
2. apatis 3. iritabilitas
4. nyeri kepala 5. malaise
6. demam
2.5.3 Diagnosa
Diagnosa pada meningitis TB dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Anamnesa: ditegakkan berdasarkan gejala klinis, riwayat kontak
dengan penderita TB 2. Lumban Fungsi pada meningitis TB:
- Warna jernih - Jumlah Sel meningkat MN PMN
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
- Limfositer - Protein meningkat
- Glukosa menurun 50 kadar glukosa darah pemeriksaan 3. CT Scan otak
4. MRI : diagnosa dapat ditegakkan secara cepat dengan PCR, elisa dan aglutinasi latex. Diagnose meningitis TB adalah menemukan mikroba
TB dalam kultur CSS. Namun pemeriksaan kultur CSS ini membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya positif hanya dirasakan
kira-kira setengah dari penderita meningitis TB ini. 5. Tes tambahan lainnya :
- Tes Tuberkulin - PCR Polymerase Chain Reaction
- rontgen thorax - TB apex paru
BAB III
PENATALAKSANAAN UMUM 3.1 Identitas Pasien
Nama : FAW
No. Mr : 00.50.89.33
Umur : 3 tahun, 5 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Bahliran, kecamatan panei
Pendidikan : tidak bersekolah
Berat Badan : 11 kg
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tinggi badan : 96 cm
Ruangan : Rindu A ruang inap Bedah saraf
Pembayaran : Jamkesmas
Tanggal Masuk : 21 maret 2012 pukul 23:58 wib
Tanggal Keluar :
3.2 Ringkasan Pada Waktu Pasien Masuk RSUP H. Adam Malik