dan menyelesaikan masalah terkait obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan pasien. Adapun studi Pengkajian Penggunaan Obat Secara Rasional
PPOSR dilaksanakan pada bagian penyakit dalam. Studi kasus yang diambil adalah hydrochepalus dan TB meningitis di ruangan Bedah Saraf Rindu A.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah: a. Meningkatkan rasionalitas penggunaan obat di RSUP H. Adam Malik
b. Memberikan pemahaman dan motivasi kepada pasien untuk mematuhi terapi yang telah ditetapkan dokter
c. Melaksanakan beberapa aplikasi farmasi klinis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Otak
Otak merupakan suatu struktur gelatin yang mana berat pada orang dewasa sekitar 14 kg. Fisura membagi otak menjadi beberapa lobus. Lobus frontal
berkaitan dengan fungsi emosi, fungsi motorik dan pusat ekspresi bicara. Lobus parietal berhubungan dengan fungsi sensorik dan orientasi ruang. Lobus temporal
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
mengatur fungsi memori tertentu. Lobus oksipital bertanggung jawab dalam proses penglihatan. Mesensefalon dan pons bagian atas berisi sistem aktivasi
retikular yang berfungsi dalam kesadaran dan kewaspadaan. Pada medulla oblongata terdapat pusat kardiorespiratorik. Serebellum bertanggung jawab dalam
fungsi koordinasi dan keseimbangan Sherwood, 2001.
Gambar 2.1 Lobus-lobus otak
2.2 Hidrosefalus 2.2.1 Definisi hidrosefalus
Setiap manusia memiliki cairan otak yang banyakanya sekitar 150 ml. cairan tersebut merupakan hasil produksi suatu bagian otak dan keseimbangannya
diatur melalui sistem sirkulasi tersendiri dan kemudian diserap oleh bagian lain dari otak kita, sedangkan pada penderita ini, cairan tersebut menumpuk. Cairan
tersebut menumpuk dalam ruangan atau rongga cairan otak yang terdesak menjadi tipis dan tengkorak membesar anonim
a
, 2010
Hidrosefalus adalah keadaan saat cairan otak cairan jernih yang mengelilingi otak dan susunan saraf dan sebagai bantalan tidak dapat dialirkan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
keluar dari otak. Cairan tersebut menumpuk di dalam otak dan berdampak menipisnya otak karena terdesak oleh cairan itu dan akibat lainnya ialah ukuran
tengkorak membesar. Hidrosefalus dapat menyebabkan kepala bayi dan anak kecil membesar karena cairan otak yang berlebih. Pada anak besar yang ubun-ubun
sudah tertutup, hidrosefalus dapat menyebabkan sakit yang amat sangat di kepala karena peningkatan tekanan dalam rongga kepala. Jika tidak dilakukan tindakan
maka hidrosefalus dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan fisik dan mental bahkan kematian. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat maka anak
dengan hidrosefalus dapat pulih kembali anonim
a
, 2010
2.2.2 Klasifikasi hidrosefalus
Klasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan dengannya, berdasarkan :
a. Gambaran klinis, dikenal dengan hidrosefalus manifest overt hydrocephalus dan hidrosefalus tersembunyi Occult hydrocephalus.
b. Waktu pembentukan, dikenal dengan hidrosefalus congenital dan hidrosefalus akuisita
c. Proses erbentuknya dikenal dengan hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.
d. Sirkulasi cairan cerebrospinal CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non komunikans
2.2.3 Patofisiologi hidrosefalus
Pada prinsipnya hidrosefalus terjadi sebagai akibat dari ketidak seimbangan antara produksi, obstruksi dan absorpsi dari CSS. Adapun keadaan-
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
keadaan yang dapat mengakibatkan terjadinya ketidak seimbangan tersebut adalah:
a. Disgenesis serebri 46 hidrosefalus pada anak akibat malformasi otak dan yang terbanyak
adalah malformasi Arnold-Chiary. Kelainan ini menyebabkan obliterasi sisterna- sisterna fossa posterior dan mengganggu saluran ventrikel IV. Berbagai
malformasi serebral akibat kegagalan dalam proses pembentukan otak dapat menyebabkan penimbunan CSS sebagai kompensasi dari tidak terdapatnya
jaringan otak. Salah satu contoh jelas adalah hidroanensefali yang terjadi akibat kegagalan pertumbuhan hemisferium serebri.
b. Produksi CSS yang berlebihan Ini merupakan penyebab hidrosefalus yang jarang terjadi. Penyebab
tersering adalah papiloma pleksus khoroideus, hidrosefalus jenis ini dapat disembuhkan.
c. Obstruksi aliran CSS Sebagian besar kasus hidrosefalus termasuk dalam kategori ini. Obstruksi
dapat terjadi di dalam atau di luar sistem ventrikel. Obstruksi dapat disebabkan beberapa kelainan seperti perdarahan subarakhnoid post trauma atau meningitis,
di mana pada kedua proses tersebut terjadi inflamasi dan eksudasi yang mengakibatkan sumbatan pada akuaduktus. Sisterna basalis juga dapat tersumbat
oleh proses arakhnoiditis yang mengakibatkan hambatan dari aliran CSS. d. Absorpsi CSS berkurang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Kerusakan vili arakhnoidalis dapat mengakibatkan gangguan absorpsi CSS, selanjutnya terjadi penimbunan CSS. Keadaan-keadaan yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut adalah: - Post meningitis
- Post perdarahan subarachnoid - Kadar protein CSS yang sangat tinggi
5. Akibat atrofi serebri Bila karena sesuatu sebab terjadinya atrofi serebri, maka akan timbul
penimbunan CSS yang merupakan kompensasi ruang terhadap proses atrofi tersebut .
2.2.4 Cairan cerebrospinal CSS Cairan cerebrospinal CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan
mengalir dari ventrikel lateral ke dalam ventrikel III dan dari sini melalui aquaductus masuk ke ventrikel IV. Kecepatan pembentukan CSS 0.3-0.4 ccmenit
atau 0.2-0.5 volume total per menit atau 14-38 ccjam. Sekresi total css dalam 24 jam adalah 500-600 cc, sedangkan jumlah total CSS adalah 150 cc, berarti
dalam 1 hari terjadi pertukaran atau pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kalihari. Pada neonates jumlah total CSS berkisar 20-50 cc dan akan meningkat
sesuai usia sampai mencapai 150 cc pada orang dewasa. Hidrosefalus timbul akibat terjadinya ketidak seimbangan antara produksi dengan absorpsi dan
gangguan sirkulasi CSS.
2.2.5 Gejala Klinis
Gejala klinis yang sering terjadi pada bayi:
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
a. Kepala makin membesar b. Ubun-ubun melebar dan tegang