Keselamatan KerjaMencegah KecelakaanLingkunganMutu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate

PT BSRE memiliki komitmen yang tinggi untuk menjamin terpeliharanya keselamatan dan kesehatan kerja baik bagi karyawan, pekerja, dan kontraktor atau supplier dan pihak lain yang berada di area kerja. Oleh karena itu, PT BSRE selalu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan berupaya mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan persyaratan SMK3 dan persyaratan keselamatan kerja lainnya. Kebijakan ini dipahami seluruh karyawan dan bagi pihak lain yang berkepentingan dengan melakukan sosialisasi secara berkesinambungan.

4.1.1. Keselamatan KerjaMencegah KecelakaanLingkunganMutu

Keselamatan adalah segalanya dan itu adalah asas semua kegiatan. Tanpa keselamatan kerjaMencegah KecelakaanKepatuhan pada lingkungan hidup, maka mutu ataupun produksi tidak ada artinya sama sekali. Jika terjadi kecelakaan kerja maka akan timbul kerepotan dan menjadikan kegiatan produksi tertunda. Seandainya tidak terjadi kecelakaan kerja, maka masalah-masalah lain dapat diselesaikan oleh setiap orang dengan cara sama-sama bekerja.

4.1.2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Universitas Sumatera Utara PT BSRE telah menjalankan Sistem Manajemen K3 sejak 1989, dan secara periodik 3 tahun sekali dilakukan audit oleh tim auditor dari PT Sucofindo sebagai pihak ditunjuk yang oleh Pemerintah Departemen Tenaga Kerja. Berikut adalah hasil perolehan penghargaan oleh tim auditor dari PT Sucofindo : 1. Tahun 1999 : Sertifikat bendera emas 2. Tahun 2002 : Sertifikat bendera emas 3. Tahun 2005 : Sertifikat bendera emas 4. Tahun 2008 : Sertifikat bendera emas 5. Tahun 2011 : Sertifikat bendera emas Selain itu PT BSRE pada tahun 2010 berhasil meraih Penghargaan Zero Accident dari Pemerintah RI berupa sertifikat Zero Accident. 4.1.3. Kegiatan Safety dan Peraturan Safety 4.1.3.1. Peraturan Ijin Masuk ke Lokasi Kantor dan Pabrik Setiap tamu wajib melapor ke kantor Security untuk mendapatkan izin masuk dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Menyerahkan tanda pengenal 2. Menjelaskan kepada pihak security tujuan kedatangan dan siapa yang akan ditemui. 3. Mematuhi peraturan perusahaan. 4. Mendapat izin dari staff yang akan dikunjungi. 5. Kendaraan hanya diizinkan jika staff yang akan ditemui member izin dan harus parkir pada tempat yang ditentukan. Universitas Sumatera Utara 6. Jika berjalan kaki, ikuti dan tetap berjalan di jalur pejalan kaki yang ada. 4.1.3.2.Peraturan Lalu Lintas di Lingkungan Kantor dan Pabrik Mencegah Kecelakaan 1. Sepeda motor tidak dibenarkan memasuki areal perkantoran wajib parkir di lokasi parkir yang berada di luar areal kantor atau factory. 2. Untuk kenderaan roda 4 atau lebih kecepatan maksimal 20KmJam dan hanya kendaraan yang telah memperoleh ijin yang dibenarkan memasuki areal kantor dan pabrik. 3. Khusus pengendara sepeda motor yang akan menuju perumahan dapat diijinkan mengendarai sepeda motor dengan persyaratan menggunakan Helmet. 4. Pejalan kaki, harus berjalan dijalur yang telah ditentukan, menyeberang gunakan lokasi penyeberangan yang telah diberi garis putih. 5. Berhati-hati saat kendaraan berat melintas dan pastikan untuk berhenti sejenak di setiap persimpangan yang ada. 4.1.3.3.Senam Taiso Untuk kebugaran tubuh sebelum bekerja dan sekaligus pelemasan anggota tubuh : 1. Dilakukan setiap pagi dilokasi masing-masing departemen kecuali hari hujan 2. Lama senam 5 menit 3. Dimulai jam 06:45 pagi Setelah Senam Taiso dilakukan Safety talk dan tidak hanya membicarakan tentang safety tetapi topik lain misal tentang produksi, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara 4.1.3.4.Kegiatan Pelatihan 1. Pelatihan K3 Pekerja Baru Setiap pekerja baru setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan maka sebelumnya adalah kewajiban setiap pekerja untuk mengikuti pelatihan K3. Hasil pelatihan K3 akan diberikan laporan ke HRD untuk selanjutnya proses administrasi dapat dilanjutkan. Materi yang berikan adalah tentang UU No.1 tahun 1970, Peraturan Keselamatan di Perusahaan; Potensi bahaya dimasing-masing pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Pelatihan KYT Kiken Yochi Training = Latihan Prediksi Bahaya Adalah latihan tentang prediksi bahaya di tempat kerja, di samping diberikan oleh Safety Department maka dalam setiap Safety Talks maka akan disampaikan potensi-potensi bahaya yang ada. Sikap kewaspadaan terhadap bahaya akan mengurangi terjadinya kecelakaan. 3. Kegiatan Briefing Safety kepada Penderes Dilakukan pada TPH Tempat Pengumpulan Hasil = Station Latex setelah selesai pekerjaan. Safety Departement bekerjasama dengan Departemen Lapangan untuk mengatur jadwal pertemuan, hal-hal yang dibicarakan tentang potensi bahaya: 1. Mata terkena tatal dan cara menghindarinya. 2. Tangan terpotong pisau deres saat menderes Universitas Sumatera Utara 3. Tangan terpotong pisau deres saat mengasah pisau dan cara penyimpanan pisau yang benar. 4. Kecelakaan bersepeda motor 5. Terjatuh saat menderes 6. Bahaya kebakaran di rumah 7. Kebersihan lingkungan, dan lain-lain.

4.1.3.5 .Kegiatan Evaluasi Kecelakaan Kerja dan Penilaian Resiko 1. Penilaian Resiko Risk Assessment

Kegiatan Risk Assessment terutama yang berhubungan dengan kegiatan Produksi, dilakukan beberapa tahap : 1. Tahap Perencanaan, dilakukan oleh Tim untuk evaluasi setiap rencana proyek dengan evaluasi terhadap “Safety; Environtment; Quality; Process; Cost Delivery”. Pada tahap ini perubahan-perubahan dilakukan pada tahap rencana dan gambar. 2. Tahap Pelaksanaan Proyek, evaluasi ini dimaksudkan untuk Melakukan perbaikan pada tahap proyek sedang berjalan. 3. Tahap Akhir, sebelum proyek selesai maka akan dievaluasi kondisi “SEQPCD” sehingga nantinya setelah pekerjaan selesai tidak akan menimbulkan masalah terutama untuk “SEQ”. Universitas Sumatera Utara

4.1.3.6 Kegiatan Pengendalian Keamanan Mesin Produksi

Bahwa kecelakaan kerja terjadi secara umum karena kelalaian pekerja. Untuk menghindari kecelakaan oleh mesin-mesin produksi maka harus dipastikan bahwa mesin dalam kondisi yang aman dan apabila pekerja lalai harus tidak menyebabkan kecelakaan, misalnya: setiap benda yang berputar harus ditutup, tangga harus memenuhi ketentuankemiringan, pemasangan alat pengaman pada mesin. Bridgestone memiliki standar pemasangan peralatan keselamatan yang disebut Standard Zen-Z-B1. 4.1.3.7.Kegiatan Genbutsu Genba Peninjauan Lapangan Merupakan suatu kegiatan untuk melihat secara langsung pekerjaan di lapangan dengan tidak hanya menerima laporan. Kegiatan ini sangat mendukung untuk terciptanya kondisi kerja yang aman dan selamat di perusahaan. Dengan melakukan Genba maka kita akan mengetahui kondisi-kondisi abnormal di suatu tempat kerja dan segera melakukan evaluasi untuk perbaikan. Genba dapat dilakukan perorangan atau kelompok. Genba secara rutin harian dilakukan sedangkan secara berkelompok dilakukan oleh Tim yang disebut Tim SEQ Patrol. 4.1.3.8.Kegiatan Suru Raku Analisa Satu Jenis Pekerjaan untuk Mendapatkan Produktivitas dengan Cara yang Efisien Tujuan Suru Raku adalah bagaimana membuat pekerjaan menjadi lebih mudah sehingga pekerjaan dapat dilakukan tanpa ada masalah. Universitas Sumatera Utara Tindak lanjut Suru Raku adalah mengevaluasi suatu pekerjaan akan meningkatkan performa tentang K3, lingkungan, kualitas, proses dan biaya. Kegiatan Suru raku ini diperlombakan baik antar departmen atau antar perusahaan di bawah Grup Bridgestone. 4.1.3.9.Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan 1. Pemeriksaan ketika diterima di Perusahaan Pekerja baru, Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan setiap pekerja yang akan diterima harus benar-benar sehat sehingga nantinya mereka akan dapat menjalankan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Untuk pekerjaan yang mempunyai kekhususan seperti pekerja untuk laboratorium maka mereka juga termasuk harus tidak buta warna. 2. Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan setiap pekerja mempunyai kesehatan yang baik dan jika ditemukan indikasi penyakit baik penyakit akibat kerja atau faktor lainnya maka pihak perusahaan akan dapat segera memberikan pengobatan. Pemeriksaan berkala ini diatur programnya oleh HRD dan Rumah Sakit Bridgestone. 3. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia, Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan setiap pekerja yang dalam pekerjaannya berhubungan dengan bahan kimia maka setiap 6 bulan sekali akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya, apabila ditemukan penyimpangan kesehatan maka akan segera diberi pengobatan oleh pihak rumah sakit perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4. Pemeriksaan kesehatan oleh Kemenakertrans Setiap tahun pemeriksaan kesehatan pekerja dilakukan oleh Depnaker Propinsi Tingkat I Sumatera Utara, tentang Penyakit Akibat Akibat Kerja. Pekerja yang diperiksa adalah pekerja yang rentan terhadap kemungkinan terkena Penyakit Akibat Kerja PAK.

4.1.3.10 Kegiatan Sumbangsih untuk Masyarakat Corporate Social

Responsibility 1. Pembagian Bibit Tanaman Karet Diberikan kepada para petani secara gratis dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat sekitar perkebunan. Memberikan bibit tanaman keras Mahoni; tanaman buah-buahan untuk mendukung program penghijauan dari Pemerintah RI. 2. Perbaikan Jalan Umum Perbaikan jalan di sekitar perkebunan dengan tujuan untuk kelancaran lalu lintas yang pada akhirnya untuk perbaikan ekonomi masyarakat dengan kemudahan penjualan hasil bumi. 3. Pelayanan Mobil Pemadam Kebakaran Memilik 4 Unit Fire Truck kapasitas 5 ton air yang ditebarkan di lokasi yang berbeda dengan tujuan kemudahan untuk menggunakan jika dibutuhkan di lokasi BSRE. Jika diperlukan oleh masyarakat sekitar dalam penanggulangan kebakaran maka perusahaan akan memberikan bantuan. Universitas Sumatera Utara 4. Perbaikan Sarana Pendidikan Perbaikan terhadap sekolah-sekolah di lingkungan perusahaan untuk menunjang pendidikan generasi muda. Di samping itu juga perusahaan menyumbang buku-buku pelajaran untuk menambah wawasan pelajar. 5. Donor Darah Bekerja sama dengan PMI Kabupaten Simalungun dilakukan secara periodik yang diikuti oleh seluruh staff dan karyawan. 6. Perbaikan Sarana Ibadah Sarana ibadah untuk pekerja adalah sangat penting, kebebasan menjalankan ibadah hal ini akan menimbulkan rasa ketenangan sehingga setiap pekerja akan menjalankan pekerjaannya dengan tenang.

4.2. Karakteristik Penderes