Pengetahuan tentang Komunikasi Bahaya Tulisan Pencegahan Kecelakaan Kerja oleh Penderes

Tabel 4.3. Lanjutan No. Pengetahuan tentang Komunikasi Bahaya Lisan Penderes Pretest Posttest n n 17. Penyelenggara Safety Talk Benar Salah 26 8 76,5 23,5 16 18 47,1 52,9 18. P3K Benar Salah 28 6 82,4 17,6 31 3 91,2 8,8 19. Jika terjadi kecelakaan kerja, P3K dilakukan Benar Salah 26 8 76,5 23,5 24 10 70,6 29,4 20. P3K dilakukan di Benar Salah 26 8 76,5 23,5 33 1 97,1 2,9 Tabel 4.3. menunjukkan perbedaan yang paling banyak adalah peningkatan pengetahuan penderes tentang komunikasi bahaya. Paling sedikit adalah pengetahuan penderes tidak mengalami perubahan yaitu pada pertanyaan sepuluh.

4.3.3. Pengetahuan tentang Komunikasi Bahaya Tulisan

Indikator pengetahuan diukur dengan menggunakan 15 pertanyaan. Berikut ini adalah distribusi frekuensi jawaban penderes terhadap variabel pengetahuan mengenai komunikasi bahaya tulisan sebelum dan sesudah dilakukan ceramah tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penderes tentang Komunikasi Bahaya Tulisan No. Pengetahuan tentang Komunikasi Bahaya Tulisan Penderes Pretest Posttest N n 21. Pengertian tentang Komunikasi Bahaya Tulisan Benar Salah 19 15 55,9 44,1 25 9 73,5 26,5 22. Pengertian Notice Board Benar Salah 9 25 26,5 73,5 9 25 26,5 73,5 23. Sifat informasi pada Notice Board Benar Salah 22 12 64,7 35,3 29 5 85,3 14,7 24. Penempatan Notice Board Benar Salah 11 22 32,4 67,6 29 5 85,3 14,7 25. Pengertian Buku Saku Pedoman K3 Benar Salah 12 22 35,3 64,7 18 16 52,9 47,1 26. Sifat Buku Saku Pedoman K3 Benar Salah 28 6 82,4 17,6 30 4 88,23 17,7 27. Pengertian SOP Benar Salah 10 24 29,4 70,6 11 23 32,4 67,6 28. Penjelasan SOP Benar Salah 9 25 26,5 73,5 18 16 52,9 47,1 29. Sifat SOP Benar Salah 28 6 82,4 17,6 30 4 88,2 17,7 30. Peralatan bekerja untuk menderes Benar Salah 18 16 52,9 47,1 18 16 52,9 47,1 31. APD untuk menderes Benar Salah 23 11 67,6 32,4 15 19 44,1 55,9 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Lanjutan 32. Untuk mengurangi resiko kecelakaan saat mengasah pisau dibutuhkan Benar Salah 30 4 88,23 17,7 31 3 91,2 8,8 33. APD wajib saat menuang campuran ammoniak 3 Benar Salah 29 5 85,3 14,7 32 2 94,1 5,9 34. Potensi bahaya saat menderes Benar Salah 30 4 88,2 11,7 30 4 88,2 11,7 35. Sanksi akibat tidak menggunakan APD lengkap saat bekerja Benar Salah 21 13 61,8 38,2 23 11 67,6 32,4 Tabel 4.4. menunjukkan yang paling banyak adalah peningkatan pengetahuan penderes tentang komunikasi bahaya tulisan. Paling sedikit adalah penurunan pengetahuan penderes yaitu pertanyaan tiga puluh satu tentang alat pelindung diri untuk penderes.

4.3.4. Pencegahan Kecelakaan Kerja oleh Penderes

Indikator pencegahan kecelakaan kerja diukur dengan menggunakan 16 pertanyaan tindakan yang dilakukan dengan wawancara dan pengamatan. Distribusi frekuensi jawaban penderes terhadap variabel upaya pencegahan kecelakaan kerja sebelum dan sesudah dilakukan ceramah dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pencegahan Kecelakaan Kerja oleh Penderes No. Pencegahan Kecelakaan Kerja Wawancara Penderes Pretest Posttest n n 1. Mengikuti pelatihan K3 Ya Tidak 29 5 85,3 14,7 34 100 2. Membaca Notice Board Ya Tidak 30 4 88,2 11,8 33 1 97,1 2,9 3. Ambil bagian dalam Safety Talk Ya Tidak 28 6 82,4 17,6 33 1 97,1 2,9 4. Memiliki buku saku pedoman K3 Ya Tidak 30 4 88,2 11,8 33 1 97,1 2,9 5. Melapor segera setelah kecelakaan terjadi Ya Tidak 33 1 97,1 2,9 33 1 97,1 2,9 6. Menggunakan alat-alat pada kotak P3K saat kecelakaan kerja terjadi Ya Tidak 29 5 85,3 14,7 34 100 7. Akan mengikuti sanksi jika melanggar peraturan Ya Tidak 31 3 91,2 8,8 33 1 97,1 2,9 8. Segera melaporkan APD yang rusak Ya Tidak 28 6 82,4 17,6 33 1 97,1 2,9 9. Memelihara APD dengan baik Ya Tidak 28 6 82,4 17,6 34 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. menunjukkan bahwa penderes seluruhnya mengalami peningkatan tindakan pencegahan setelah dilakukan intervensi. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pencegahan Kecelakaan Kerja dengan Observasi No. Pencegahan Kecelakaan Kerja Observasi Penderes Pretest Posttest n n 1. Kacamata Ya Tidak 33 1 97,1 2,9 33 1 97,1 2,9 2. Topi Ya Tidak 32 2 94,1 5,9 33 1 97,1 2,9 3. Sepatu Boot Ya Tidak 33 1 97,1 2,9 33 1 97,1 2,9 4. Menderes menggunakan APD lengkap Ya Tidak 28 6 82,4 17,6 33 1 97,1 2,9 5. Menuang ammoniak, kacamata tetap terpakai Ya Tidak 29 5 85,3 14,7 33 1 97,1 2,9 6. Mengasah pisau menggunakan landasan Ya Tidak 30 4 88,2 11,8 33 1 97,1 2,9 7. Mengutip getah, kacamata tetap terpakai Ya Tidak 21 13 61,8 38,2 28 6 82,4 17,6 Tabel 4.6. menunjukkan bahwa paling banyak adalah penderes yang mengalami peningkatan tindakan pencegahan kecelakaan kerja setelah dilakukan Universitas Sumatera Utara intervensi dan yang paling sedikit adalah tidak mengalami perubahan tindakan pencegahan kecelakaan kerja yaitu pada pengamatan satu dan tiga. 4.4. Analisis Bivariat 4.4.1. Pengetahuan tentang Komunikasi Bahaya Keseluruhan hasil pengukuran terhadap indikator pengetahuan kemudian diuji statistik dengan uji wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Berikut distribusi frekuensi total pengetahuan seluruh penderes tabel 4.7.. Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Wilcoxon Pengetahuan Penderes tentang Komunikasi Bahaya N Median Minimum- Maksimum Rerata ± s.b ρ Pengetahuan Sebelum Intervensi Pengetahuan Setelah Intervensi 34 34 21 3-29 22,5 12-30 19,62 ± 5,08 22,35 ± 4,69 0,015 Tabel 4.7. menunjukkan bahwa dari hasil analisis uji Wilcoxon, diperoleh nilai significancy 0,015 p 0,05, dengan demikian disimpulkan “terdapat perbedaan pengetahuan penderes tentang komunikasi bahaya yang bermakna antara sebelum intervensi dan setelah intervensi”.

4.4.2. Pencegahan Kecelakaan Kerja oleh Penderes