Komunikasi Kesehatan Komunikasi Bahaya

respon atau jawaban. Apabila orang lain atau pihak lain tersebut tidak memberikan respons atau jawaban, berarti tidak terjadi komunikasi antara kedua variable tersebut. b. Komunikan receiver, adalah pihak yang menerima stimulus dan memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon tersebut dapat bersifat pasif yakni memahami atau mengerti apa yang dimaksud oleh komunikan, atau dalam bentuk aktif yakni dalam bentuk ungkapan melalui bahasa lisan atau tulisan verbal atau menggunakan simbol-simbol non-verbal. Menerima stimulus saja tanpa memberikan respon belum terjadi proses komunikasi. c. Pesan message, adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator sumber, kepada komunikan penerima. Isi stimulus yang berupa pesan atau informasi ini dikeluarkan oleh komunikan tidak sekedar diterima atau dimengerti oleh komunikan, tetapi diharapkan agar direspon secara positif dan aktif berupa perilaku atau tindakan. d. Saluran media, populernya disebut sebagai media, adalah alat atau sarana yang digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan. Jenis dan bentuk saluran atau media komunikasi sangat bervariasi, mulai dari yang paling tradisional yakni melalui mulut lisan, bunyi-bunyian kentongan, tulisan cetakan sampai dengan elektronik yang paling modern, yakni televisi dan internet.

2.2.3. Komunikasi Kesehatan

Universitas Sumatera Utara KOMUNIKASI Dalam perkembangan dunia komunikasi terdapat dua bentuk umum komunikasi, yakni komunikasi antar-manusia human communication dan komunikasi bukan antar-manusia non human communication, misalnya komunikasi antar-hewan dan berbeda jenis serta komunikasi antar-hewan dengan lingkungan alam. Komunikasi antar-manusia merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara individu, individu dengan kelompok dan antar-kelompok manusia. Faktor yang membedakan komunikasi antar manusia dengan jenis komunikasi lainnya adalah digunakannya simbol-simbol dan “bahasa”. Bahasa yang digunakan manusia untuk berkomunikasi erat kaitannya dengan “budaya”; maka komunikasi antar manusia berlangsung dalam konteks kebudayaan. Konteks kebudayaan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, sedangkan komunikasi antar hewan berlangsung berdasarkan insting atau intuisi semata. Menurut Cronkhite dalam Notoadmojo 2005 menyatakan bahwa komunikasi antar manusia terjadi ketika individu merespon simbol-simbol tertentu dengan menggunakan bahasa. Komunikasi kesehatan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar manusia. Dapat digambarkan sebagai berikut : Komunikasi Antar-Manusia Komunikasi Kesehatan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Hubungan antara Komunikasi, Komunikasi Antar-Manusia, dengan Komunikasi Kesehatan Sumber : Northouse Northouse dalam Notoadmojo 2005 2.2.4. Komunikasi K3 Sasaran dari komunikasi keselamatan adalah menyampaikan ide dan pengetahuan dari satu orang ke orang lain sehingga pesannya bisa tinggal dalam ingatan dan bisa memotivasi timbulnya tindakan tertentu Handley, 1977.

2.2.4.1. Proses Komunikasi K3

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim sender ke penerima receiver dengan tujuan untuk mencapai salah satu sasaran berikut : 1. Untuk bertindak action mengenai sesuatu hal, misalnya menghentikan mesin atau memadamkan kebakaran. 2. Untuk menyampaikan informasi misalnya tentang kebijakan K3 dalam perusahaan, sumber bahaya di tempat kerja, prosedur kerja aman dan lainnya. 3. Untuk memastikan tentang sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dijalankan, misalnya cara melakukan suatu pekerjaan. 4. Untuk menyenangkan seseorang, misalnya pujian bagi perilaku yang berlaku aman. Universitas Sumatera Utara Dari aspek K3 alur komunikasi dapat terjadi antara manusia dengan manusia secara langsung atau melalui alat kerja atau alat komunikasi dapat dilihat seperti berikut : Gambar 2.2. Alur Interaksi Komunikasi K3 Sumber : Sistem Manajemen K3 – OHSAS 18001 Ramli, 2009

2.2.4.2. Bentuk Komunikasi K3

Komunikasi K3 dapat dibedakan atas : 1 Komunikasi Manusia Dengan Manusia Secara Langsung, misalnya antara bawahan dengan atasannya. Komunikasi ini sering juga disebut komunikasi personal personnal communication atau komunikasi kelompok group communication. Dalam K3 kedua jenis komunikasi ini banyak dilakukan misalnya melalui kontak individu melalui proses observasi, safety talk, penyuluhan K3, dan pelatihan K3. 2 Komunikasi Manusia Dengan Manusia Melalui AlatMedia Komunikasi, seperti telepon, buletin, poster, spanduk, situs internet, safety letter, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara Komunikasi ini banyak digunakan di lingkungan kerja misalnya komunikasi antara petugas di ruang kontrol dengan petugas di lapangan, komunikasi antara petugas K3 dengan para pekerja. Komunikasi K3 antara manusia dengan manusia dapat diklasifikasikan sebagai berikut : - Komunikasi Internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horizontal, vertikal dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah di seluruh jajaran organisasi. - Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua unsur di luar perusahaan seperti konsumen, instansi terkait, pemasok, kontraktor, asosiasi profesi, media massa dan lainnya. 3 Komunikasi Manusia Dengan Alat Kerja. Peralatan seperti mesin, unit proses, peralatan adalah benda mati yang dioperasikan oleh manusia. Dalam proses operasi tersebut terjadi komunikasi antara manusia dengan alat kerja. Sopir berkomunikasi dengan mobil melalui berbagai peralatan kontrol seperti odometer, petunjuk bahan bakar, temperatur mesin atau petunjuk kecepatan. Jika petunjuk bahan bakar tidak berfungsi, pengemudi tidak bisa berkomunikasi dengan kendaraannya, dan tidak mengetahui ketinggian bahan bakar di dalam tangki sehingga suatu ketika akan kehabisan bahan bakar Ramli, 2010. OHSAS 18001 mensyaratkan agar arus komunikasi baik internal maupun eksternal dipelihara dan didokumentasikan. Sebagai contoh, keluhan masyarakat, Universitas Sumatera Utara pelanggan atau konsumen yang menyangkut K3 harus didokumentasikan dan ditindaklanjuti sebagaimana mestinya Ramli, 2010.

2.2.5. Komunikasi Bahaya