e. Selanjutnya akan menentukan pemilihan lokasi yang akhirnya
menghasilkan perubahan sistem guna lahan.
2.2 Manajemen Logistik
Adalah proses perencanaan penerapan dan pengendalian secara efisien, murah arus lalu lintas dan penyimpanannya dari titik asal ke tujuan, tempat konsumsi.
Menjamin barang datang dengan jenis, kuantitas, tempat dan waktu yang tepat Terhadap sistem lalu lintas pertimbangan bukan lancar terhadap variabel transportasi
biaya, keandalan tetapi terhadap efek biaya yang lebih luas. Konsep tepat waktu just in time consept: JIT jika tidak ada pergudangan dsb Jepang, sistem Kanban.
Logistik modern adalah proses pengelolaan strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para supplier, di antara
fasilitas-fasilitas perusahaan kepada para pelanggan. Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam macam material dalam jumlah yang tepat
pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaaan yang dapat dipakai ke lokasi yang membutuhkan dan biaya total yang terendah. Melalui proses logistic material
mengalir ke komplek manufacturing yang sangat luas dan produk-produk didistribusikan melalui saluran distribusi untuk konsumsi Bowersox, 2002: 13.
Bagi produsen, transportasi berperan penting dalam menjamin agar barang yang diangkut dapat diterima oleh konsumen tepat pada waktunya dalam kondisi baik
dan sampai tepat pada tempat yang telah ditentukan. Sebagai penghubung mata rantai sistem distribusi, transportasi menghilangkan jarak waktu dan jarak geografi. Jarak
waktu terjadi karena barang tidak dibutuhkan pada saat itu juga. Antisipasi yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan untuk mengurangi hambatan jarak adalah dengan pergudangan guna mencegah kerusakan barang Nasution, 2004: 33 dan meningkatkan manfaat barang.
Pergudangan dapat dibedakan menurut lokasinya: 1.
Pergudangan dalam pabrik in-plant warehousing
2. Pergudangan di lapangan
Ditujukan untuk penggabungan produk unitisasi yang mensyaratkan lokasi gudang berada di kawasan strategis sehingga dapat memenuhi pesanan yang
mendadak.
2.3. Terminal Barang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor
Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang danatau barang, serta perpindahan moda angkutan.
Fungsi utama dari terminal transportasi adalah untuk menyediakan fasilitas keluar dan masuk dari obyek-obyek yang akan diangkut, penumpang atau barang,
menuju dan dari sistem Morlok, 1950: 270. Masukan
Alat Proses Keluaran
TERMINAL Penumpang atau barang
Gambar 2.2. Alur Proses Terminal
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Warpani 1990: 36 menyebutkan bahwa fungsi lain dari terminal barang adalah:
a. Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus; b. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahanpergantian moda transportasi
dari kendaraan yang bergerak pada jalur khusus ke moda angkutan lain; c. Menyediakan sarana simpul lalu lintas, tempat konsolidasi lalu lintas;
d. Menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan. Terminal barang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra danatau antar moda transportasi. Dari uraian tersebut diatas terlihat skala pelayanan yang dimiliki oleh
terminal. Hierarki yang dimiliki oleh terminal tersebut juga bisa dihubungkan dengan hierarki jalan mengingat terminal juga termasuk infrastruktur dari angkutan
jalan raya. Sebagai bagian dari sistem transportasi fungsi utama terminal sebagai tempat pergantian moda menunjukkan adanya mobilitas komponen penggunanya.
Karakteristik kawasan Terminal Barang: a Kendaraan
Melayani angkutan barang mulai dari kesiapan fisik meliputi pemeliharaan dan pemeriksaan kendaraan untuk menempuh tujuan tertentu agar muatan sampai tepat
pada waktunya. Aktivitasnya antara lain pada persiapan kelayakan kendaraan dari segi jumlah muatan dan jarak yang akan ditempuh maupun manajemen yang
melayani semua proses di dalam terminal.
Universitas Sumatera Utara
b Barang Mobilitas di dalam Terminal Barang sangat tinggi, dalam memenuhi tujuannya
memerlukan sarana yang sangat memadai. Fasilitas yang tersedia antara lain ruang kedatangan, ruang tunggu, ruang keberangkatan dan ruang untuk meninggalkan
terminal yang terencana agar tidak terjadi penumpukan. Transportasi barang pada kenyataannya meliputi proses yang cukup panjang
di Terminal Barang atau asal barang antara lain penimbangan barang, penentuan cara bongkar muat barang dan penyiapan dokumen-dokumen untuk perjalanan barang ke
tempat tujuan. Fasilitas untuk muatan juga mencakup penyimpanan muatan dan melindunginya dari kemungkinan rusak, hilang dan perubahan cuaca.
Sebagian dari terminal muatan berfungsi sebagai gudang di mana muatan dapat disimpan sampai pemiliknya memutuskan untuk mengirimkannya ke tempat
tertentu dengan pertimbangan kebutuhan dan kemungkinan kenaikan harga. Terminal Barang juga sering merupakan tempat di mana kendaraan moda
transportasi dipelihara, karena ada keharusan untuk berhenti di dalam terminal Kelancaran proses dalam Terminal Barang sebagai sistem transportasi memerlukan
alat-alat fisik, buruh dan perlengkapannya dan prosedur kerja yang menjamin semua berfungsi secara benar Morlok, 1995: 271.
2.4. Aglomerasi Ekonomi