Sebanyak 5 lima pengusaha memilih angkutan truk kecil sebagai angkutan membawa barang ke kawasan Kota Kisaran, sebanyak 28 dua puluh delapan
pengusaha memilih menggunakan truk sedang dengan alasan lebih dapat memuat barang dalam jumlah yang lebih besar, dan 1 satu pengusaha tetap memilih
menggunakan truk besar dengan alasan jika menggunakan truk lebih kecil maka pengangkutan sepeda motor dinilai sangat tidak praktis.
Dari data di atas disimpulkan bahwa para pengusaha tetap ingin menggunakan kendaraan truk sedang karena dinilai masih lebih praktis dan ekonomis daripada
menggunakan truk kecil yang daya muatnya lebih kecil. Dengan menggunakan truk sedang pengusaha dapat menghemat biaya angkut, sehingga pengusaha lebih banyak
memilih tetap menggunakan truk sedang.
4.6.3. Biaya Bongkar Muat Barang
Tabel 4.12. Tanggapan Pengusaha terhadap Kenaikan Biaya Bongkar Muat Setelah Pengoperasian Terminal Barang di Kabupaten Asahan
No Perusahaan
Ya Tidak
1 Bahan Bangunan
18 -
2 Pupuk
5 -
3 Furniture
3 -
4 Elektronika
4 -
5 Distributor Sepeda Motor
3 -
Jumlah 33
-
Sumber: Hasil Analisis, 2011 Tabel 4.12 menjelaskan persentase kenaikan biaya setelah pengoperasian
terminal barang di Kabupaten Asahan. Hasil yang didapat adalah sebanyak 33 tiga
Universitas Sumatera Utara
puluh tiga pengusaha yang digunakan sebagai responden berpendapat bahwa dengan adanya terminal barang maka kegiatan bongkar muat akan mengalami kenaikan.
Pada saat mendistribusikan produk keluar Kota Kisaran dengan angkutan tonase besar, harus dilakukan dengan kendaraan tonase yang lebih kecil terlebih
dahulu. Proses pooling produk dilakukan di Terminal barang untuk kemudian dikemas kendaraan tonase besar untuk produk yang akan dikirim akan mengalami
kenaikan biaya dimana menurut Nasution, 2004: 23 Mengangkut orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain berarti memindahkan dari satu guna lahan ke guna
lahan yang lain dan mengubah nilai ekonomi orang atau barang tersebut. Biaya tambahan yang dikenakan antara lain adalah:
a Biaya bongkar muat di terminal barang yaitu biaya kuli, sewa alat mekanis dan
sewa bongkar muat. b
Retribusi terminal barangbiaya transit, pembebanan besaran biaya retribusi dan biaya transit bagi angkutan menerus di terminal barang akan ditetapkan dengan
peraturan daerah yang menjadi dasar bagi pengoperasian terminal tersebut. Penentuan tarif sangat penting untuk menghindari adanya pungutan liar dan
menghasilkan keuntungan bagi pemerintah daerah. Proses bongkar muat baik untuk bahan baku maupun produk akan terjadi 2
kali apabila menggunakan angkutan tonase besar 5 ton yang akan menambah waktu perjalanan dari lokasi pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
Gambaran tahapan bongkar muat adalah: a
Bongkar muat di pabrikgudang, sudah rutin dilaksanakan sehingga relatif tidak menimbulkan masalah baru.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap aktifitas bongkar muat bahan baku dari luar Kota Kisaran dilakukan pada pagi dan siang hari dengan alasan sesuai jam
kerja pabrik. Jika pengiriman bahan baku dari luar kota tiba pada malam hari maka pengemudi menunggu sampai pagi hari agar bisa masuk kedalam kota.
Kendaraan diparkir di tepi jalan di depan pabrik. Dengan proses bongkar muat bahan baku pada pagi hari dan siang hari perusahaan mendapatkan keuntungan
berupa: mudah dalam pengawasan kualitas dan kuantitas bahan baku, menghemat ongkos kuli karena tenaga kuli yang dipakai adalah karyawan yang
tentunya sudah dibayar perbulan. b
Bongkar muat di dalam terminal barang Yaitu dari kendaraan angkutan bahan baku tonase besar 5 ton beralih ke
kendaraan angkutan barang tonase kecil 5 ton yang diperbolehkan masuk ke Kota Kisaran. Proses ini akan melibatkan tenagakuli bongkar muat yang
disediakan oleh pihak pengelola terminal barang dengan tambahan angkos dan biaya pemakaian lahan penumpukan.
Universitas Sumatera Utara
4.6.4. Kebutuhan Moda Transportasi Barang Tabel 4.13. Kebutuhan Moda Transportasi Barang Setelah Pengoperasian
Terminal Barang di Kabupaten Asahan No
Perusahaan Sewa
Milik Pribadi
1 Bahan Bangunan
5 16
13 39
2 Pupuk
4 12
1 3
3 Furniture
1 3
2 6
4 Elektronika
- -
4 12
5 Distributor
Sepeda Motor 3
9 -
-
Jumlah 13
40 20
60
Sumber: Hasil Analisis, 2011
Hasil Tabel 4.13 di atas menjelaskan tentang antisipasi kebutuhan moda transportasi barang untuk pengangkutan barang dari terminal barang ke dalam kota
setelah pengoperasian terminal barang menunjukkan bahwa sebanyak 13 perusahaan 40 akan menggunakan kendaraan barang yang di sewa sedangkan sebanyak 20
dua puluh perusahaan 60 menggunakan angkutan barang milik pribadi.
Universitas Sumatera Utara
4.6.5. Rencana Pengelolaan Barang Tabel 4.14. Rencana Pengelolaan Barang Setelah Pengoperasian Terminal
Barang di Kabupaten Asahan
No Perusahaan
Menggunakan Fasilitas Gudang di
Terminal Barang Membangun Gudang
Baru Disekitar Kawasan Terminal
Barang
1 Bahan Bangunan
8 25
10 30
2 Pupuk
5 15
1 3
3 Furniture
2 6
1 3
4 Elektronika
2 6
1 3
5 Distributor Sepeda
Motor 3
9 -
-
Jumlah 20
61 13
39
Sumber: Hasil Analisis, 2011
Gambar 4.7. Grafik Rencana Pengelolaan Barang Setelah Pengoperasian
Terminal Barang di Kabupaten Asahan
10 20
30
1 2
3 4
5 30
3 3
3 25
15 6
6 9
Rencana Pengelolaan Barang Setelah Pengoperasian Terminal Barang Di Kabupaten Asahan
Membangun gudang baru Menggunakan Fasilitas gudang di
terminal barang
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian tentang pemanfaatan fasilitas pergudangan di terminal barang yang ditujukan untuk mengelola bahan bakuproduk guna diproses lebih lanjut adalah
memanfaatkan gudang di terminal barang sebanyak 20 perusahaan 61 dan 13 perusahaan 39 memilih untuk membangun gudang baru di sekitar kawasan
terminal barang. Menurut Warpani 1990: 36 menyebutkan bahwa fungsi lain dari terminal
barang adalah: a. Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus;
b. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahanpergantian moda transportasi dari kendaraan yang bergerak pada jalur khusus ke moda angkutan lain;
c. Menyediakan sarana simpul lalu lintas, tempat konsolidasi lalu lintas; d. Menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan.
Terminal barang tidak hanya sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang, tetapi terminal barang juga berfungsi
sebagai gudang di mana muatan disimpan atau didistribusikan sesuai keinginan dari pengusaha sebagai pengguna. Terminal Barang juga merupakan tempat di mana
kendaraan moda transportasi dipelihara.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada analisa Kebutuhan Pembangunan Terminal Barang di Kabupaten Asahan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan data distribusi barang menunjukkan bahwa Berdasarkan pada
komposisi menurut jenis kendaraan truk, yaitu truk berat, sedang dan ringan maka jenis angkutan truk yang terbesar memasuki Kabupaten Asahan perhari
adalah truk berat sebanyak 12.158 unit 55.15. Sedangkan angkutan truk ringan sebanyak 4.551 unit 20.65 dan truk sedang sebanyak 6.334 unit
24.20; 2.
dan hasil wawancara maka Terminal barang merupakan fasilitas transportasi yang dibutuhkan secara teknis untuk menghindarkan kejenuhan lalu lintas pada
masa yang akan datang sebagai akibat dari bercampurnya moda pada lalu lintas jalan dan peningkatan volume kendaraan di jalan;
3. Menurut pengguna jalan lainnya pengemudi angkutan kota, mobil pribadi dan
sepeda motor kendaraan barang bertonase besar sebaiknya tidak masuk ke dalam kota, agar tidak menggangu kenyamanan dalam berlalulintas;
4. Sebagian besar pengusaha setuju dan mengakui bahwa kerusakan jalan
disebabkan oleh kendaraan barang bertonase besar;
Universitas Sumatera Utara