Aglomerasi Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

b Barang Mobilitas di dalam Terminal Barang sangat tinggi, dalam memenuhi tujuannya memerlukan sarana yang sangat memadai. Fasilitas yang tersedia antara lain ruang kedatangan, ruang tunggu, ruang keberangkatan dan ruang untuk meninggalkan terminal yang terencana agar tidak terjadi penumpukan. Transportasi barang pada kenyataannya meliputi proses yang cukup panjang di Terminal Barang atau asal barang antara lain penimbangan barang, penentuan cara bongkar muat barang dan penyiapan dokumen-dokumen untuk perjalanan barang ke tempat tujuan. Fasilitas untuk muatan juga mencakup penyimpanan muatan dan melindunginya dari kemungkinan rusak, hilang dan perubahan cuaca. Sebagian dari terminal muatan berfungsi sebagai gudang di mana muatan dapat disimpan sampai pemiliknya memutuskan untuk mengirimkannya ke tempat tertentu dengan pertimbangan kebutuhan dan kemungkinan kenaikan harga. Terminal Barang juga sering merupakan tempat di mana kendaraan moda transportasi dipelihara, karena ada keharusan untuk berhenti di dalam terminal Kelancaran proses dalam Terminal Barang sebagai sistem transportasi memerlukan alat-alat fisik, buruh dan perlengkapannya dan prosedur kerja yang menjamin semua berfungsi secara benar Morlok, 1995: 271.

2.4. Aglomerasi Ekonomi

Teori tentang aglomerasi dapat digolongkan dalam 2 perspektif yaitu perspektif klasik dan modern. Perspektif modern berusaha menunjukkan kelemahan Universitas Sumatera Utara teori klasik melalui pendekatan eksternalitas dinamis dynamic externalities, mazhab pertumbuhan perkotaan dan paradigma berbasis biaya transaksi. Teori klasik berargumen bahwa aglomerasi muncul karena para pelaku ekonomi berupaya mendapatkan penghematan aglomerasi agglomeration economies baik karena penghematan lokalisasi atau penghematan urbanisasi dengan mengambil lokasi yang berdekatan satu sama lain. Kota dianggap sebagai hasil proses produksi secara spasial, yang juga merupakan daerah keanekaragaman yang menawarkan manfaat kedekatan lokasi antara konsumen dan produsen. Penghematan lokalisasi localization economies terjadi apabila biaya produksi perusahaan pada suatu industri menurun ketika produksi total dari industri tersebut meningkat. Penghematan urbanisasi urbanization economies terjadi bila produksi suatu perusahaan menurun ketika produksi seluruh perusahaan dalam wilayah perkotaan yang sama meningkat. Penghematan aglomerasi merupakan fungsi dari sejumlah barang konsumen, variabilitas input antara dan angkatan kerja serta mendapatkan biaya yang lebih murah. Kelemahan dari teori klasik adalah dalam penggolongan penghematan aglomerasi tidak diperhitungkannya berbagai biaya yang hendak diminimalkan Kuncoro, 2002: 29. Menurut Glaeser, Kallal, Scheinkmen and Scheifer, 1992 dalam Kuncoro 2002: 30, teori eksternalitas dinamis percaya bahwa akumulasi informasi pada suatu lokasi tertentu akan meningkatkan produktivitas dan kesempatan kerja. Eksternalitas dinamis juga menekankan pentingnya transfer pengetahuan knowledge spilovers antara perusahaan dalam suatu industri yang diperoleh lewat komunikasi yang terus Universitas Sumatera Utara berlangsung antar perusahaan yang berasal dari luar industri lokal. Jadi inovasi dan pertumbuhan mengalir dari keanekaragaman industri yang saling berdekatan lokasinya dan bukan karena spesialisasinya. Sebagai sebuah paradigma pertumbuhan perkotaan urban growth school menurut Kuncoro 2002: 32, kota tumbuh sebagai interaksi tarik menarik antara kekuatan sentripetal dan sentripugal. Kekuatan sentripetal terjadi karena penghematan aglomerasi yang mendorong kecenderungan aktivitas ekonomi bergeser ke perkotaan. Kekuatan sentripetal adalah dorongan bagi perusahaan untuk berlokasi di luar wilayah perkotaan. Perlu diperhatikan bahwa apabila proses produksi mencapai skala optimum maka persaingan antar perusahaan dan industri lambat laun akan meningkatkan harga bahan baku dan faktor produksi harga tanah, tenaga kerja dan modal.

2.5. Perencanaan Transportasi