Definisi Operasional METODELOGI PENELITIAN

dan atau obyek penelitian berdasarkan fakta yang tampak sebagai mana adanya untuk mendiskripsikan fakta-fakta. Pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala secara lengkap di dalam aspek yang diteliti. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti wawancara, gambar, peta. Penelitian kualitatif mencoba menerjemahkan pandangan-pandangan dasar interpretif dan fenomena. Dalam penelitian deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan studi komparatif untuk menghasilkan suatu karakteristik struktur wilayah. Peneliti juga dapat membangun asumsi-asumsi atau anggapan-anggapan yang layak dan dapat diterima umum berdasarkan kondisi tertentu yang diperkirakan akan terjadi di wilayah studi. Dalam mendiskripsikan fakta-fakta itu diupayakan untuk mengemukakan gejala-gejala secara lengkap terhadap aspek yang diselidiki, agar keadaan dan kondisi menjadi jelas. Oleh karena itu pada tahap ini metode deskriptif kualitatif tidak lebih daripada penelitian yang bersifat penemuan fakta seadanya. Penemuan gejala ini berarti juga tidak sekedar menunjukkan distribusi akan tetapi termasuk usaha mengemukakan hubungan antara aspek yang diteliti.

3.5. Definisi Operasional

1. Menurut Kamaluddin 1987 kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare, yang mana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atu membawa. Jadi transportasi berarti mengangkut atau Universitas Sumatera Utara membawa sesuatu ke sebelah lain atau dari satu tempat ketempat ketempat lainnya. Transportasi seperti itu adalah merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong barang dan orang untuk dibawa dari suatu tempat ketempat lainnya. Dengan demikian transportasi itu dapat diberi definisi sebagai usaha mengangkut atau membawa barang atau orang dari suatu tempat ketempat lainnya. Di dalam dunia transportasi terdapat ungkapan “…ship follow the trade and trade follow the ship…”mengandung makna bahwa transportasi mengikuti perkembangan maupun kemajuan aktifitas perdagangan masyarakat. Trade follow the ship mengandung makna bahwa perkembangan kegiatan perdagangan suatu masyarakat tergantung pada transportasi ship. Dengan begitu dapat diartikan bahwa perkembangan suatu daerah ataupun wilayah tergantung dari perkembangan transportasi ataupun sebaliknya perkembangan transportasi suatu Negara tergantung pada perkembangan aktivitas atau kegiatan perdagangan, bisnis dari suatu Negara atau wilayah. Dengan demikian transportasi dan perkembangan wilayah saling mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga dalam memajukan suatu daerah memerlukan transportasi. 2. Terminal barang adalah prasarana transportasi yang diperuntukkan sebagai tempat henti, naik, turun, perpindahan moda, penyimpanan dan perpindahan barang baik curah maupun peti kemas dalam waktu sementara Studi Manajemen Lalu Lintas Pembangunan Prasarana Transportasi, 2005: V-1. Universitas Sumatera Utara 3. Angkutan barang adalah kendaraan bermesin dengan tonase yang telah ditentukan yang dipergunakan untuk mengangkut barang bahan baku dan produk. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Karakteristik Lokasi dan Daerah Asahan merupakan salah satu kabupaten dari 33 kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara yang berada di Kawasan Pantai Timur. Luas wilayah Kabupaten Asahan adalah seluas 379.939 ha, terdiri dari 25 kecamatan, 27 kelurahan dan 177 desa dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Toba Samosir Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Simalungun Universitas Sumatera Utara