Statistik deskriptif variabel return on equity Uji multikolinearitas Uji heterokedastisitas

a. Statistik deskriptif variabel current ratio

Berdasarkan Tabel 4.2 ditunjukkan bahwa nilai rata-rata current ratio perusahaan adalah 2,2356 dengan standar deviasi sebesar 1,45249. Nilai current ratio minimum sebesar 0,66 dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2009. Sedangkan nilai current ratio maksmum sebesar 6,33 dimiliki oleh PT Delta Jakarta Tbk. pada tahun 2010. Nilai rata-rata current ratio yang lebih besar dari nilai standar deviasinya memiiki arti bahwa penyimpangan datanya kecil sehingga data tidak tersebar.

b. Statistik deskriptif variabel debt to equity ratio

Berdasarkan Tabel 4.2 ditunjukkan bahwa nilai rata-rata debt to equity ratio perusahaan adalah 1,3393 dengan standar deviasi sebesar 1,53034. Variabel debt to equity ratio memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil dari nilai standar deviasinya yang berarti penyimpangan datanya besar sehingga data tersebar. Nilai debt to equity ratio minimum sebesar 0,20 dimiliki oleh PT Delta Jakarta Tbk. pada tahun 2010. Sedangkan nilai debt to equity ratio maksimum sebesar 8,43 dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2009.

c. Statistik deskriptif variabel return on equity

Berdasarkan Tabel 4.2 ditunjukkan bahwa nilai rata-rata return on equity perusahaan adalah 0,2875 dengan standar deviasi sebesar 0,33325. Universitas Sumatera Utara Variabel return on equity memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil dari nilai standar deviasinya yang berarti penyimpangan datanya besar sehingga data tersebar. Nilai return on equity minimum sebesar 0,03 dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. pada tahun 2009. Sedangkan nilai return on equity maksimum sebesar 1,38 dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2011.

d. Statistik deskriptif variabel harga saham

Berdasarkan Tabel 4.2 ditunjukkan bahwa nilai rata-rata harga saham perusahaan sebesar Rp 38885,9259. Harga saham minimum dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. pada tahun 2009 sebesar Rp 411. Sedangkan harga saham maksimum dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2011 sebesar Rp 359.000. ilai standar deviasi harga saham 82067,89999 artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel harga saham adalah sebesar 82067,89999.

4.2.2 Pengujian asumsi klasik a. Uji normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas dengan grafik histogram, normal probability plot, dan Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Sumber: data diolah dengan SPSS, 2012 Gambar 4.2 Universitas Sumatera Utara Normal P-P Plot Sumber: data diolah dengan SPSS, 2012 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil uji normalitas engan menggunakan histgram yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Namun pada Gambar 4.2 hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov tet pada penelitian ini menunjukkan besarnya nilai kolmogorov-smirnov adalah 0,460 dan signifikansi 0,984. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Universitas Sumatera Utara kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05 5, sehingga dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi normal.

b. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah variabel-varabel yang terdapat dalam model regresi memiliki korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dapat dikatakan model regresi tersebut terdapat masalah multikolinearitas. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai ariance Inflation Factor VIF. Hasil pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Nilai tolerance dari ketiga variabel yaitu current ratio, debt to equity ratio, dan return on equity memiliki nilai diatas 0,1 dan VIF untuk semua Universitas Sumatera Utara variabel independen memiliki nilai lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas.

c. Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regeresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil dari uji heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: data diolah dengan SPSS, 2012 Dari grafik scatterplot pada Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara Pendekatan statistik untuk menguji apakah terjadi heterokedastisitas pada model regresi dapat dilakukan dengan uji Glejser. Hasil dari uji Glejser dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel current ratio adalah 0,070, untuk variabel debt to equity ratio adalah 0,867, dan untuk variabel return on equity adalah 0,059.Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas karena semua variabel independen tidak signifikan sig 0,05 terhadap variabel dependen.

d. Uji autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137