Faktor Fisik Infeksi Chlamidia

menginginkan untuk melakukannya pada beberapa norma kultur atau jika perbedaan dalam keinginan seksual dari pasangan menyebabkan konflik.

a. Faktor Fisik

Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan fisik. Aktivitas seksual dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Bahkan hanya membayangkan bahwa seks dapat menyakitkan sudah menurunkan keinginan seks. Penyakit minor dan keletihan adalah alasan seseorang untuk tidak merasakan seksual. Citra tubuh yang buruk, terutama jika diperburuk oleh perasaan penolakan atau pembedahan yang mengubah bentuk tubuh, dapat menyebabkan klien kehilangan perasaannya secara seksual.

b. Faktor Hubungan

Masalah dalam berhubungan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari keinginan seks. Setelah kemesraan hubungan telah mundur, pasangan mungkin mendapati bahwa mereka dihadapkan pada perbedaan yang sangat besar dalam nilai atau gaya hidup mereka. Keterampilan seperti ini memainkan peran yang sangat penting ketika menghadapi keinginan seksual dalam berhubungan. Penurunan minat dalam aktifitas seksual dapat mengakibatkan ansietas hanya karena harus mengatakan kepada pasangan perilaku seksual apa-apa yang diterima atau menyenangkan. c. Faktor Gaya Hidup Faktor gaya hidup, seperti penggunaan atau penyalahgunaan alkohol dapat mempengaruhi keinginan seksual. Namun demikian, banyak bukti sekarang ini menunjukkan bahwa efek negatif alkohol terhadap seksual jauh melebihi euforia Universitas Sumatera Utara perasaan yang berlebihan yang mungkin dihasilnya. Pada awalnya menemukan waktu yang tepat untuk aktivitas seksual adalah faktor gaya hidup. Klien seperti ini sering mengungkapkan bahwa mereka perlu waktu untuk menyendiri, berfikir dan istirahat sebagai hal yang lebih penting dari seks. d. Faktor Harga Diri Tingkat harga diri juga dapat menyebabkan konflik yang melibatkan seksualitas. Jika harga diri seksual tidak pernah diperlihatkan dengan mengembangkan perasaan yang kuat tentang seksual diri dan dengan mempelajari keterampilan seksual, seksual mungkin menyebabkan perasaan negatif atau menyebabkan tekanan perasaan seksual. Harga diri seksual dapat menurun didalam banyak cara, yaitu perkosaan, inses dan penganiayaan fisik atau emosi meninggalkan luka yang dalam Herdiana, 2007. 2.4. Penyakit Infeksi Menular Seksual

2.4.1. Pengertian Penyakit Infeksi Menular Seksual

Penyakit Menular Seksual PMS adalah infeksi apapun yang terutama didapat melalui kontak seksual. Penyakit Menular Seksual PMS merupakan istilah umum dan organisme penyebabnya, yang tinggal dalam darah atau cairan tubuh, meliputi virus, mikoplasma, bakteri, jamur, spirokaeta dan parasit-parasit kecil. Sebagian organisme yang terlibat hanya ditemukan di saluran genital reproduksi saja tetapi yang lainnya juga ditemukan dalam organ tubuh lain. Sering kali Penyakit Menular Seksual PMS timbul secara bersama-sama dan jika salah satu ditemukan, adanya Penyakit Menular Seksual PMS harus dicurigai. Terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dapat menularkan Penyakit Menular Seksual PMS termasuk berciuman, Universitas Sumatera Utara hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kunilingus, anilingus, felasio dan kontak mulut atau genital dengan payudara Benson, 2009.

2.4.2. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri a.

Infeksi Human Immunodeficiency Virus HIV Human Immunideficiency Virus HIV pertama kali dilaporkan menyebabkan penyakit pada tahun 1981. Di Amerika Serikat AIDS merupakan penyebab utama kematian nomor lima pada wanita usia subur. Salah satu kesulitan mengenali infeksi Human Immunideficiency Virus HIV adalah masa laten tanpa gejala yang lama, antara 2 bulan hingga 5 tahun. Umur rata-rata saat diagnosis infeksi Human Immunideficiency Virus HIV ditegakkan adalah 35 tahun Benson, 2009. b. Gonorrhea Neisseria gonorrhoeae adalah diplokokus gram negatif yang biasanya berdiam dalam uretra, serviks, faring atau saluran anus wanita. Infeksi terutama mengenai epitel kolumner atau transisionel saluran kemih dan kelamin. Organisme ini sangat sulit untuk dikultur dan peka terhadap suasana kering, cahaya matahari, pemanasan dan sebagian besar desinfektan. Diperlukan media khusus untuk mencapai hasil yang optimal. Biakan saluran genital bawah biasanya didapat dengan memutar lidi kapas selama 15-20 detik jauh didalam saluran endoserviks. Jika dibuat usapan rektum, insiden keberhasilan meningkat dari 85 menjadi 90 Benson, 2009.

c. Infeksi Chlamidia

Chlamydia trachomatis adalah mikroorganisme intraseluler obligat dengan dinding sel yang menyerupai bakteri gram negatif. Meskipun dikelompokkan sebagai bakteri, namun chlamydia mengandung DNA dan RNA, dan melakukan pembelahan Universitas Sumatera Utara biner, hanya tumbuh intra seluler seperti virus. Karena kebanyakan serotipe Chlamydia trachomatis hanya menyerang sel epitel kolumner kecuali serotipe L yang agresif, tanda-tanda dan gejala yang terjadi cenderung terlokalisit di tempat yang terinfeksi misalnya mata atau saluran genital tanpa adanya invasi ke jaringan dalam Benson, 2009. Infeksi clhamydia biasanya berlangsung pada hubungan seks lewat vagina dan anus. Chlamydia trachomatis dapat pula mengenai mata bila mata terkena tangan yang sudah menyentuh kelamin dari orang yang terinfeksi. Chlamydia trachomatis juga dapat menyerang kerongkongan, sehingga pasangan dianjurkan untuk tidak melakukan seks oral bila salah satu sudah terkena. Bayi dapat terinfeksi chlamydia pada matanya sewaktu melewati cervix ibu yang menderita infeksi Hutapea, 2003. 2 Siffilis Siffilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh spirokaeta Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak langsung dengan lesi basah yang infeksius. Organisme ini dapat menembus membran mukosa yang intake atau kulit yang terkelupas atau didapat melalui transplasenta. Satu kali kontak seksual dengan mitra seksual yang terinfeksi memberikan kemungkinan 10 menderita siffilis Benson, 2009. 3 Vaginitis Vaginitis adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina. Vaginitis biasanya ditandai dengan adanya cairan berbau kurang enak yang keluar dari vagina. Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih sewaktu kencing. Beberapa kasus vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi Universitas Sumatera Utara atau kepekaan terhadap bahan kimia. Umumnya disebabkan oleh kuman yang ditularkan secara seksual atau yang tadinya menetap di vagina dan menjadi ganas karena gangguan keseimbangan di dalam vagina Hutapea, 2003. 4 Candidiasis Candidialis juga dikenal dengan nama moniliasis, thrush atau infeksi yeast yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Candidialis biasanya menimbulkan gejala peradangan, gatal dan perih di daerah kemaluan. Juga terdapat keluarnya cairan vagina yang menyerupai bubur. Walaupun fungus selalu terdapat sampai taraf tertentu, biasanya tidak menimbulkan gejala selama lingkungan vagina terjaga normal. Candidialis dapat ditularkan secara seksual seperti bola pingpong antar pasangan seks, sehingga dua pasangan harus diobati secara simultan. Candidialis pada pria biasanya berbentuk Non Gonococcal Urethritis NGU, penis memerah, atau lecet dikemaluan yang rasanya membakar dan nyeri sewaktu kencing. Candidialis juga dapat menular secara non seksual, bila wanita memakai handuk atau lap yang sama. Penularan juga terjadi melalui seks oral atau anal Hutapea, 2003. 5 Chancroid Crancoid chancre lunak disebabkan oleh kuman batang gram negatif Haemophilus ducreyi dan jarang ditemui di Amerika Serikat. Infeksi pada wanita dimulai dengan lesi papula atau vesikopustuler pada perineum, serviks atau vagina 3-5 hari setelah terpapar. Lesi berkembang selama 48-72 jam menjadi ulkus dengan tepi tidak rata berbentuk piring cawan yang sangat lunak. Beberapa ulkus dapat berkembang Universitas Sumatera Utara menjadi satu kelompok. Discharge kental yang dihasilkan ulkus berbau busuk atau infeksius Benson, 2009. 6 Granuloma Inguinale Granuloma inguinale disebabkan oleh Calymmatobacterium granulomatis. Penemuan yang khas dalam lesi adalah badan Donovan bakteri yang terbungkus dalam lekosit mononuklear. Hampir tidak pernah di jumpai di Amerika Serikat kira-kira 100 kasus tahun tetapi umum terjadi di India, Brazil dan Hindia Barat. Masa inkubasi 1- 12 minggu. Granuloma inguinale dapat menyebar melalui kontak seksual maupun non seksual yang berulang Benson, 2009. 7 Infeksi Panggul Infeksi dapat terjadi pada bagian manapun atau semua bagian saluran genital atas yaitu endometrium endometritis, dinding uterus miositis, tuba uterina salpingitis, ovarium ooforitis, ligamentum latum dan serosa uterina parametritis dan peritoneum pelvis peritonitis. Organisme dapat menyebar ke dan di seluruh pelvis dengan salah satu dari lima cara, diantaranya: 8 Intralumen Penyakit radang panggul akut non purpuralis hampir selalu kirakira 99 terjadi akibat masuknya kuman patogen melalui serviks ke dalam kavum uteri. Infeksi kemudian menyebar ke tuba uterina, akhirnya pus dari ostium masuk ke ruang peritoneum. Organisme yang diketahui menyebar dengan mekanisme tersebut adalah N. gonnorhoeae, C. Trachomatis, Streptococcus agalactiae, sitomegalovirus dan virus Universitas Sumatera Utara herpes simpleks. Tiga per empat wanita dengan PRP akut juga menderita endometritis, kira-kira 40-nya disertai servistis mukopurulen dan 50 kasus dengan biakan endoserviks positif untuk C. Trachomatis atau N. Gonnorhoeae juga mengalami endometritis. Fase endometritis biasanya tidak bergejala, seringkali singkat dan terjadi pada akhir menstruasi. 9 Limfatik Infeksi purpuralis termasuk setelah abortus dan infeksi yang berhubungan dengan IUD menyebar melalui sistem limfatik seperti infeksi Mycoplasma non purpuralis. 10 Hematogen Penyebaran hematogen penyakit panggul terbatas pada penyakit tertentu misalnya tuberkulosis TBC dan jarang terjadi di Amerika Serikat Benson, 2009. 2.4.3. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus

a. Herpes

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Di SMA Negeri 7 Medan

10 83 63

Gambaran Distribusi Penyakit Menular Seksual Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penderita PMS Pada WTS Di Lokasi Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Pengetahuan Pasangan Suami Istri Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lingkungan IV Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Tahun 2008

0 35 42

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 22

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 3 3

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial Dengan Pemanfaatan Klinik Ims Dan Tindakan Pencegahan Infeksi Menular Seksual Di Di Lokasi Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 26