Seksual 1. Definisi Seksual TINJAUAN PUSTAKA
2 Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberi dukungan moral, setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan. 3 Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri. 4 Penyuluhan dan usaha – usaha kelanjutannya harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
2.3. Seksual 2.3.1. Definisi Seksual
Menurut Zawid 1994 seksualitas sulit untuk di definisikan karena seksualitas memiliki aspek kehidupan kita dan diekspresikan melalui beragam perilaku.
Seksualitas bukan semata-mata bagian intrinsik dari seseorang tetapi juga meluas sampai berhubungan dengan orang lain. Keintiman dan kebersamaan fisik merupakan
kebutuhan sosial dan biologis sepanjang kehidupan. Kesehatan seksual telah didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual dan
sosial dari kehidupan seksual, dengan cara yang positif memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta. Seks juga digunakan untuk
memberi label jender, baik seseorang itu pria atau wanita . Pendapat Denney dan Quadagno 1992 dan Zawid 1994 seksualitas dilain pihak
adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas berhubungan dengan bagaimana seseorang mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang di
lakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan, senggama seksual dan melalui
Universitas Sumatera Utara
perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, etiket, berpelukan dan perbendaraan kata.
2.3.2. Bentuk Perilaku Seksual Transeksual adalah orang yang identitas seksual atau jendernya berlawanan dengan
seks biologinya. Seorang pria mungkin berfikir tentang dirinya sebagai seorang wanita dalam tubuh wanita. Perasaan terperangkap seperti ini disebut disforia jender.
Para peneliti tidak memahami dengan jelas sifat atau penyebab dari saling-silang. Penjelasannya mencakup teori biologis dan pembelajaran sosial. Para penganut
transeksual tidak melihat identitas seksual mereka sebagai suatu pilihan. Identifikasi mereka tentang diri mereka sebagai wanita dan pria, seksual dan sosial adalah jelas
dan persis dan seiring sejak masa kanak-kanak dini. Menurut Seidel 1991, transvestit adalah pria heteroseksual yang secara periode
berpakaian seperti wanita untuk pemuasan psikologis dan seksual. Transvestit umumnya melakukan hal ini dalam lingkup pribadi dan perilaku mereka kadang
bersifat rahasia bahkan dari orang yang sangat dekat dengan mereka sekalipun.
2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Kolodny, Master dan Johnson 1979 menyatakan bahwa keinginan seksual beragam
diantaranya individu, sebagian orang menginginkan dan menikmati seks setiap hari. Sementara yang lainnya menginginkan seks hanya sekali satu bulan dan yang lainnya
lagi tidak memiliki keinginan seks sama sekali dan cukup merasa nyaman dengan fakta tersebut. Keinginan seksual menjadi masalah jika klien semata-mata
Universitas Sumatera Utara
menginginkan untuk melakukannya pada beberapa norma kultur atau jika perbedaan dalam keinginan seksual dari pasangan menyebabkan konflik.