ada benjolan di perut bagian bawah. Menifestasi endometriosis adalah timbul bercak atau kista.
Angka kejadian endometriosis semakin hari semakin tinggi. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita dari golongan ekonomi menengah keatas. Hal yang
menarik perhatian, ternyata endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak menikah dan wanita yang tidak mempunyai anak. Hal ini menunjukkan fungsi
ovarium yang tidak diselingi kehamilan memegang peranan untuk terjadinya endometriosis.
Meigs seorang ahli kandungan mengatakan bahwa cara paling mudah untuk mengurangi resiko endometriosis adalah dengan kehamilan. Pada saat hamil gejala
endometriosis berkurang. Bahkan bisa hilang pada saat hamil dan sesudahnya. Oleh karena itu jika anda sudah siap maka jangan menunda kehamilan.
b. Kanker Pada Wanita
Kanker merupakan penyakit yang ditakuti semua orang, termasuk wanita. Apalagi, organ reproduksi adalah bagian tubuh yang paling sering terkena kanker.
Deteksi dini merupakan cara yang efektif untuk menyembuhkan kanker. Sejumlah penelitian menyebutkan kanker yang pengobatannya pada stadium awal dapat
sembuh total. Untuk dapat mewaspadainya lebih cepat, perlu informasi yang memadai
tentang gejala awal pada setiap jenis kanker khas wanita. Ada tiga kanker yang sering terjadi pada wanita, yaitu Kanker serviks Leher rahim, Kanker indung telur
Ovarium, dan Kanker endometrium Badan rahim.
c. Kanker serviks Leher rahim
Universitas Sumatera Utara
Selama dua dekade terakhir, kanker leher rahim masih menduduki urutan pertama antara kanker yang terjadi pada wanita Indonesia. Kanker ini mulai
ditemukan pada wanita usia 25-34 tahun dan puncaknya pada usia 45-54 tahun. Kanker leher rahim secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni
Preinvasif dan Invasif. Kanker preinvasif adalah jenis kanker leher rahim yang belum menyebar sehingga kemungkinan sembuhnya hampir mencapai 100 jika
pengobatannya sejak dini. Jenis invasif merupakan jenis kanker leher rahim yang sudah menyebar ke seluruh bagian leher rahim dan lebih sulit disembuhkan.
Penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti, tetapi diduga sekitar 95 dikarenakan jenis virus Human Papilloma Virus HPV. Virus ini dapat
menular melalui hubungan seksual. Penyebab yang cukup mengejutkan dan kontroversial pernah diungkap Lancet. Ia mengungkapkan ternyata penggunaan pil
kontrasepsi jangka panjang dapat meningkatkan resiko berkembangnya kanker leher rahim pada wanita dengan penyakit menular seksual. Namun, tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa pemakaian pil kontrasepsi jangka panjang dapat meningkatkan resiko kanker pada wanita yang tidak menderita HPV.
Selain itu ada beberapa faktor resiko yang menjadi pemicu terjadinya kanker leher rahim. Faktor-faktor tersebut meliputi berhubungan seksual di usia muda
kurang dari 20 tahun, berganti-ganti pasangan hubungan seksual, kehamilan berulang kali sering melahirkan, infeksi virus virus herves simpleks dan virus
papilloma, dan kurangnya kebersihan alat genital sehingga sering mengalami infeksi. Upaya paling baik untuk menghindari kanker leher rahim adalah dengan
melakukan pemeriksaan Pap’s smear secara berkala, terutama jika anda sudah pernah
Universitas Sumatera Utara
melakukan hubungan intim. Dengan cara ini, kemungkinan kanker dapat terdeteksi dengan cepat karena pada tahap awal jenis kanker ini tidak menunjukkan gejala
secara khusus. Kecuali, keluhan akibat infeksi seperti keputihan, perdarahan vagina diluar masa menstruasi, serta keluhan sakit dan perdarahan setelah bersenggama.
Pada stadium lanjut mengakibatkan rasa sakit pada panggul, perdarahan yang mirip dengan air cucian daging dan berbau amis, gangguan buang air kecil dan buang air
besar sembelit, nafsu makan hilang, berat badan menurun, lemah dan anemia karena perdarahan.
Pengobatan kanker leher rahim sangat tergantung pada stadium atau tingkatan kliniknya. Pengobatan yang biasa dilakukan meliputi operasi pengangkatan rahim
radikal Histerektomie radikal, radio terapi atau kemoradiasi.
d. Kanker indung telur