herpes simpleks. Tiga per empat wanita dengan PRP akut juga menderita endometritis, kira-kira 40-nya disertai servistis mukopurulen dan 50 kasus
dengan biakan endoserviks positif untuk C. Trachomatis atau N. Gonnorhoeae juga mengalami endometritis. Fase endometritis biasanya tidak bergejala, seringkali
singkat dan terjadi pada akhir menstruasi.
9 Limfatik
Infeksi purpuralis termasuk setelah abortus dan infeksi yang berhubungan dengan IUD menyebar melalui sistem limfatik seperti infeksi Mycoplasma non
purpuralis.
10 Hematogen
Penyebaran hematogen penyakit panggul terbatas pada penyakit tertentu
misalnya tuberkulosis TBC dan jarang terjadi di Amerika Serikat Benson, 2009. 2.4.3. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus
a. Herpes
Virus herpes simpleks menimbulkan berbagai jenis herpes. Yang paling sering, virus herpes simpleks tipe 1 HSV-1 mengakibatkan herpes mulut, berupa lecet dan
bentolan disertai salesma dan demam di daerah mulut dan bibir. HSV-1 juga dapat ditularkan ke daerah kemaluan dengan sentuhan atau seks oral. Herpes genitalis
disebabkan oleh herpes simpleks tipe 2 HSV-2 yang mengakibatkan lepuh yang nyeri dan luka di daerah kemaluan. Herpes ini juga dapat berpindah ke mulut melalui
seks oral. Herpes dapat ditularkan melalui seks per vagina, anal atau oral, atau dengan
menyentuh luka herpes. Sentuhan yang kemudian mengenai mata dapat menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
infeksi mata serius. Virus ini dapat hidup beberapa jam pada benda-benda seperti toilet duduk, dan dapat berpindah melalui benda tersebut. Herpes oral dapat
dipindahkan dengan berciuman, memakai gelas atau haduk bersama penderita herpes dan sudah tentu melalui hubungan seksual Hutapea, 2003.
b. Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati atau hepatitis. Penyebabnya adalah virus dan sering ditularkan secara seksual. Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D.
Infeksi hepatitis A biasanya bersifat sementara dan ditandai dengan gejala kuning jaundice, yaitu suatu kondisi dimana kulit, urine dan bola mata menguning karena
kadar pigmen empedu yang meninggi di dalam darah. Gejala lain adalah nyeri perut lemah dan mual, hilangnya nafsu makan dan tinja yang berwarna pucat. Hepatitis B
lebih parah dan lama serangannya. Hepatitis C gejalanya ringan, jarang disertai gejala kuning, tetapi dapat berlanjut menjadi penyakit hati menahun atau kanker hati.
Hepatitis D terjadi hanya bersamaan dengan hepatitis B. Gejalanya mirip dengan hepatitis B tetapi lebih mengancam nyawa penderita. Hepatitis A dan B dapat
ditularkan secara seksual, terutama melalui kegiatan seks anal. Hepatitis A ditularkan terutama karena melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi, yang dapat mengenai air
atau makanan. Transmisi seksual dari hepatitis A biasanya melalui kegiatan oral dan anal seks. Transmisi seksual dari hepatitis B dapat juga lewat transfusi darah yang
tercemar, jarum suntik yang dipakai bersamasama biasanya pada kelompok pengguna obat terlarang, dan lewat mani, ludah, cairan mens dan lendir hidung
penderita. Hepatitis C juga dapat ditularkan secara seksual. Sedangkan hepatitis D ditularkan melalui kegiatan seksual atau kontak dengan darah yang tercemar.
Universitas Sumatera Utara
Hepatitis biasanya didiagnosis melalui tes darah untuk memeriksa kelainan dalam fungsi hati. Tidak terdapat obat untuk hepatitis, tetapi istirahat ditempat tidur dengan
banyak minum cairan biasanya dianjurkan. Vaksin telah tersedia untuk perlindungan terhadap hepatitis B dab D, karena hepatitis D tidak mungkin ada tanpa hepatitis B.
Tidak ada vaksin terhadap hepatitis C Hutapea, 2003.
c. Genital Warts