Distribusi nitrit NO Hasil

29 Berdasarkan hasil uji F Lampiran 9 diketahui bahwa perbedaan waktu pengamatan berpengaruh terhadap konsentrasi amonia p0,05. Waktu yang berpengaruh nyata adalah sebelum aerasi dan aerasi 10 jam penurunan konsentrasi amonia, aerasi 5 jam dan aerasi 10 jam penurunan konsentrasi amonia, aerasi 10 jam dan pascaaerasi peningkatan konsentrasi amonia uji BNT. Kelompok jarak horizontal tidak berpengaruh terhadap konsentrasi amonia p0,05.

4.1.3. Distribusi nitrit NO

2 -N pascaaerasi hipolimnion Nitrit umumnya ditemukan dalam jumlah sedikit di perairan karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan intermediate antara amonia dan nitrat nitrifikasi Novotny Olem 1994. Data konsentrasi nitrit mgl sebelum, sesaat, dan pascaaerasi hipolimnion ditunjukkan pada Tabel 8. Sementara untuk pola distribusi nitrit secara horizontal sebelum, sesaat, dan pascaaerasi hipolimnion dapat dilihat pada Gambar 9. Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui konsentrasi nitrit mengalami penurunan ketika dilakukan aerasi selama 5 jam dan 10 jam. Ketika aerasi dihentikan, konsentrasi nitrit terus mengalami penurunan khususnya pada lokasi yang dekat dengan titik outlet aerasi. Berdasarkan hasil uji t Lampiran 8, aerasi selama 5 jam tidak berperan dalam menurunkan konsentrasi nitrit p0,05. Konsentrasi nitrit baru mengalami penurunan setelah dilakukan aerasi selama 10 jam p0,05. Konsentrasi nitrit tidak meningkat pascaaerasi dihentikan p0,05. Rata-rata konsentrasi nitrit saat pascaaerasi cenderung lebih kecil dibanding saat sebelum aerasi p0,05. Tabel 8. Konsentrasi nitrit mgl sebelum, sesaat, dan pascaaerasi hipolimnion Jarak Horizontal Sebelum Aerasi Aerasi Pascaaerasi 5 jam 10 jam 5 jam 10 jam 15 jam 0 m 0,039 0,025 0,018 0,001 0,022 0,001 1,5 m 0,043 0,032 0,018 0,001 0,015 0,008 3 m 0,043 0,019 0,053 0,013 0,017 0,022 4,5 m 0,039 0,053 0,017 0,025 0,023 0,013 8 m 0,043 0,041 0,015 0,019 0,024 0,036 Rata-rata 0,041 0,034 0,024 0,012 0,020 0,016 Penyebaran nitrit secara horizontal pada Gambar 9 menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi nitrit berlangsung dalam kurun waktu yang tidak sama. Pada 30 lokasi yang dekat outlet aerasi, penurunan nitrit berlangsung lebih cepat dibanding lokasi yang jauh dari outlet aerasi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan warna yang lebih cepat pada lokasi dekat outlet aerasi. Sebelum aerasi 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Aerasi 5 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Aerasi 10 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Pascaaerasi 5 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Pascaaerasi 10 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Pascaaerasi 15 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Jarak Horizontal m Gambar 9. Pola distribusi nitrit secara horizontal Pengamatan sebaran konsentrasi nitrit pascaaerasi hipolimnion secara umum menunjukkan terjadinya penurunan konsentrasi nitrit hingga jarak horizontal 8 m. 31 Penurunan konsentrasi nitrit terus berlanjut pada jarak horizontal 0 m dan 1,5 m dekat outlet aerasi. Pada lokasi yang jauh dari outlet aerasi, penurunan konsentrasi nitrit tidak terlalu nampak, bahkan terjadi peningkatan pada jarak 8 m. Berdasarkan hasil uji F Lampiran 9 diketahui bahwa perbedaan waktu pengamatan berpengaruh terhadap konsentrasi nitrit p0,05. Waktu yang berpengaruh nyata adalah sebelum aerasi dan aerasi 10 jam penurunan konsentrasi nitrit, sebelum aerasi dan pascaaerasi penurunan konsentrasi nitrit, aerasi 5 jam dan pascaaerasi penurunan konsentrasi nitrit uji BNT. Kelompok jarak horizontal tidak berpengaruh terhadap konsentrasi nitrit p0,05.

4.1.4. Distribusi nitrat NO