21
3.3. Analisis Data
3.3.1. Uji t
Uji t berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi parameter akibat aerasi hipolimnion. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
Walpole 1993: t =
d − d
s
d
n dengan:
t = nilai t hitung,
d = rata-rata selisih nilai parameter sebelum dan sesudah
aerasi, d
= selisih nilai yang tidak diharapkan = 0, s
d
= simpangan baku selisih nilai parameter, dan n
= jumlah pasangan anggota sampel. Hipotesis
H : µ
D
= d nilai parameter sebelum dan sesudah aerasi sama.
H
1
: µ
D
≠ d nilai parameter sebelum dan sesudah aerasi berbeda.
Hipotesis nol akan ditolak pada taraf nyata α bila t t
α2 n-1
atau t -
t
α2n-1
. Nilai t hitung dan t tabel dapat diperoleh dengan menggunakan MS. Excel 2007
Data Analysis t test paired two samples for means.
3.3.2. Persentase perubahan nilai parameter kualitas air
Persentase perubahan konsentrasi parameter kualitas air dihitung untuk mengetahui besarnya perubahan yang terjadi pada saat awal sebelum dilakukan
aerasi hipolimnion dan saat sesudah dilakukan aerasi hipolimnion, dengan rumus sebagai berikut:
Penurunan =
a −b
a
× 100 dan Peningkatan =
b −a
b
× 100 dengan:
a = nilai parameter kualitas air sebelum dilakukan aerasi hipolimnion, b = nilai parameter kualitas air setelah dilakukan aerasi hipolimnion.
3.3.3. Rancangan acak kelompok RAK
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok RAK. RAK digunakan untuk menganalisis pengaruh perlakuan dan
kelompok terhadap parameter penelitian. Pada penelitian ini waktu pengamatan menjadi perlakuan dan jarak horizontal dari titik outlet aerasi menjadi kelompok.
22 Rumus umum rancangan acak kelompok adalah sebagai berikut Mattjik
Sumertajaya 2000: Y
ij
= μ +
i
+
j
+ ε
ij
dengan: Y
ij
= Nilai respon pada faktor perlakuan waktu pengamatan taraf ke-i,
faktor kelompok jarak horizontal taraf ke-j, µ
= Rataan umum populasi,
α
i
= Pengaruh perlakuan waktu pengamatan taraf ke-i,
β
j
= Pengaruh kelompok jarak horizontal taraf ke-j, dan
ε
ij
= Pengaruh acak pada faktor perlakuan waktu pengamatan taraf ke-i,
faktor kelompok jarak horizontal taraf ke-j. Analisis data menggunakan RAK umumnya disajikan dalam bentuk tabel sidik
ragam Tabel 4. Pengaruh perlakuan lamanya aerasi terhadap perubahan konsentrasi parameter penelitian yang terukur dapat diketahui dengan uji hipotesis
antara lain:
Pengaruh perlakuan H
: α
1
=
α
2
=
...
=
α
i
=
perlakuan waktu pengamatan tidak berpengaruh terhadap perubahan konsentrasi parameter kualitas air, dan
H
1
: paling sedikit ada satu i dengan α
i
≠
perlakuan waktu pengamatan berpengaruh terhadap perubahan konsentrasi parameter kualitas air.
Pengaruh kelompok H
: β
1
=
β
2
=
...
=
β
i
=
kelompok jarak horizontal tidak berpengaruh terhadap perubahan konsentrasi parameter kualitas air, dan
H
1
: paling sedikit ada satu i dengan β
i
≠
kelompok jarak horizontal berpengaruh terhadap perubahan konsentrasi parameter kualitas air.
Tabel 4. Tabel sidik ragam bagi RAK
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
dB Jumlah
Kuadrat JK
Kuadrat Tengah
KT F
hitung
F tabel
Perlakuan waktu
pengamatan i-1
JKP KTP
KTPKTS F 0,05;dBP;dBS
Kelompok jarak
horizontal j-1
JKK KTK
KTKKTS F 0,05;dBK;dBS
Sisa i-1j-1
JKS KTS
Total ij-1
JKT
23 Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel sidik ragam di atas adalah sebagai
berikut: 1
Jika F hitung F tabel maka gagal tolak H , berarti perlakuan atau kelompok
tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan konsentrasi parameter pada selang kepercayaan 95.
2 Jika F hitung F tabel maka Tolak H
, berarti minimal ada satu perlakuan atau kelompok yang memberikan pengaruh terhadap perubahan konsentrasi
parameter pada selang kepercayaan 95. Untuk melihat perlakuan dan kelompok yang memberikan pengaruh berbeda
nyata, maka dilakukan uji lanjut BNT Beda Nyata Terkecil.
3.3.4. Uji lanjut BNT Beda Nyata Terkecil