23 Kesimpulan  yang dapat  diambil dari tabel  sidik ragam  di  atas adalah sebagai
berikut: 1
Jika F hitung  F tabel maka gagal tolak H , berarti perlakuan atau kelompok
tidak  memberikan  pengaruh  terhadap  perubahan  konsentrasi  parameter  pada selang kepercayaan 95.
2 Jika F hitung  F tabel maka Tolak H
, berarti minimal ada satu perlakuan atau kelompok  yang  memberikan  pengaruh  terhadap  perubahan  konsentrasi
parameter pada selang kepercayaan 95. Untuk  melihat  perlakuan  dan  kelompok  yang  memberikan  pengaruh  berbeda
nyata, maka dilakukan uji lanjut BNT Beda Nyata Terkecil.
3.3.4. Uji lanjut BNT Beda Nyata Terkecil
Meskipun perbedaan dapat terlihat melalui hasil uji F, akan tetapi hal itu tidak dapat  melihat  perlakuan  mana  yang  memberikan  pengaruh  terhadap  parameter
sehingga  parameter  memiliki  karakteristik  paling  berbeda.    Perlu  dilakukan  uji lanjutan  untuk  mengetahui  hal  tersebut,  yaitu  dengan  uji  beda  rerata  pengaruh
perlakuan Boer 2001.  Uji BNT hanya dapat digunakan jika nilai F yang diperoleh berdasarkan tabel sidik ragam nyata. Nilai BNT dinyatakan dengan rumus:
BNT = t
2dbS
2 KTS n
dengan: BNT  = beda nyata terkecil,
t
α2
= nilai t tabel pada taraf nyata α2 α = 0,05, KTS  = kuadrat tengah sisa,
dBS = derajat bebas sisa, dan
n = jumlah ulangan.
Kriterium uji BNT adalah =
�
.
− �
.
dengan: �
.
= rataan perlakuan ke-i, dan �
.
= rataan perlakuan ke-j. Kriteria  pengambilan  keputusannya  adalah  jika  beda  absolut  dari  dua
perlakuan  d  lebih  besar  dari  nilai  BNT.    Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  kedua perlakuan tersebut berbe
da nyata pada taraf nyata α tolak H .
24
3.3.5. Regresi linear sederhana
Regresi adalah hubungan dan pola hubungan antara dua macam peubah acak yaitu x sebagai peubah bebas independent variable dan y sebagai peubah tak bebas
dependent  variable.    Pada  penelitian  ini  akan  dilakukan  pendugaan  terhadap hubungan  antara  keberadaan  amonia  dipengaruhi  oleh  ketersediaan  oksigen,
keberadaan  amonia  dipengaruhi  oleh  keberadaan  bahan  organik  COD,  penurunan konsentrasi  amonia  dipengaruhi  oleh  lamanya  waktu  aerasi,  serta  peningkatan
konsentrasi oksigen dipengaruhi oleh lamanya waktu aerasi.  Model dugaan regresi Walpole 1993 dapat dinyatakan sebagai berikut:
y = a + bx
dengan: � = Nilai dugaan yang dihasilkan garis regresi,
a= intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak, dan b= Kemiringangradien.
Dalam  regresi  linear  sederhana  dikenal  istilah  koefisien  korelasi  Pearson  r yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel.  Kisaran nilai r
yang  menyatakan  kekuatan  hubungan  antar  variabel  disajikan  pada  Tabel  5. Koefisien korelasi Pearson dirumuskan sebagai berikut:
r = n
XY −   X  Y [n   X
2
–   X
2
][n Y
2
−   Y
2
] dengan:
r = koefisien korelasi Pearson,
X = variabel bebas,
Y = variabel terikat, dan
n = jumlah pasangan data.
Tabel 5. Interval nilai koefisien korelasi
r
dan kekuatan hubungan
Interval Nilai Kekuatan Hubungan
r = 0,0 Tidak ada
0,0  r ≤ 0,2
Sangat rendah atau lemah sekali 0,2
r ≤ 0,4 Rendah atau lemah tapi pasti
0,4 r ≤ 0,7
Cukup berarti atau sedang 0,7  r ≤ 0,9
Tinggi atau kuat 0,9  r ≤ 1,0
Sangat tinggi atau kuat, dapat diandalkan r =1,0
Sempurna Sumber: Hasan 2004
25
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Lapisan hipolimnion pada KJA Danau Lido
Danau  Lido  merupakan  danau  yang  menjadi  pelopor  pelaksanaan  kegiatan budidaya  ikan  dengan  teknologi  KJA  Keramba  Jaring  Apung  di  Indonesia  sejak
tahun 1978.  Saat ini komoditi ikan yang dibudidayakan di Danau Lido adalah ikan nila  merah.    Umumnya  satu  petak  jaring  apung  yang  digunakan  oleh  petani  ikan
berukuran  2  x  2  x  3  m
3
.    Pada  lokasi  penelitian,  kedalaman  maksimum  perairan sebesar 8 m dan kedalaman minimum sebesar 4,5 m Gambar 7.  Jarak horizontal 8
m  memiliki  kedalaman  paling  rendah  4,5  m  dikarenakan  lokasinya  dekat  dengan outlet  danau  dan  daratan  sehingga  berpotensi  menjadi  muara  bagi  endapan  bahan-
bahan organik dan anorganik.
Gambar 7. Kedalaman perairan pada lokasi pengambilan contoh Selain bersumber dari kegiatan budidaya, tekanan lingkungan perairan Danau
Lido juga berasal dari aktivitas masyarakat sekitar danau.  Terdapat beberapa rumah makan  terapung  yang  membuang  limbahnya  ke  danau.    Selain  itu,  sering  dijumpai
warga masyarakat  yang melakukan aktivitas rumah tangga seperti mencuci pakaian di danau.  Limbah  yang masuk ke perairan tidak hanya berupa limbah mudah urai,
tetapi  juga  limbah  tidak  mudah  urai  seperti  deterjen.    Hal  ini  dapat  menyebabkan penurunan kualitas air Danau Lido.  Gambaran mengenai kondisi Danau Lido dapat
dilihat pada Lampiran 2. Kualitas  lingkungan  perairan  merupakan  salah  satu  faktor  yang  berperan
dalam  ekosistem  perairan  karena  akan  mempengaruhi  kehidupan  komunitas  biota