Distribusi nitrat NO Hasil

31 Penurunan konsentrasi nitrit terus berlanjut pada jarak horizontal 0 m dan 1,5 m dekat outlet aerasi. Pada lokasi yang jauh dari outlet aerasi, penurunan konsentrasi nitrit tidak terlalu nampak, bahkan terjadi peningkatan pada jarak 8 m. Berdasarkan hasil uji F Lampiran 9 diketahui bahwa perbedaan waktu pengamatan berpengaruh terhadap konsentrasi nitrit p0,05. Waktu yang berpengaruh nyata adalah sebelum aerasi dan aerasi 10 jam penurunan konsentrasi nitrit, sebelum aerasi dan pascaaerasi penurunan konsentrasi nitrit, aerasi 5 jam dan pascaaerasi penurunan konsentrasi nitrit uji BNT. Kelompok jarak horizontal tidak berpengaruh terhadap konsentrasi nitrit p0,05.

4.1.4. Distribusi nitrat NO

3 -N pascaaerasi hipolimnion Nitrat NO 3 -N merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi fotosintesis oleh organisme autotrof di perairan. Data konsentrasi nitrat mgl sebelum, sesaat, dan pascaaerasi hipolimnion ditunjukkan pada Tabel 9. Sementara untuk pola distribusi nitrat secara horizontal sebelum, sesaat, dan pascaaerasi hipolimnion dapat dilihat pada Gambar 10. Berdasarkan pada rata-rata konsentrasi nitrat pada Tabel 9 terlihat terjadi fluktuasi nitrat di perairan. Aerasi yang dilakukan selama 5 jam berdampak pada penurunan konsentrasi nitrat. Rata-rata konsentrasi nitrat mengalami peningkatan ketika aerasi dilakukan selama 10 jam. Penurunan konsentrasi signifikan terjadi saat 5 jam pascaaerasi. Peningkatan konsentrasi nitrat kembali terjadi saat 10 jam pascaaerasi. Tabel 9. Konsentrasi nitrat mgl sebelum, sesaat, dan pascaaerasi hipolimnion Jarak Horizontal Sebelum Aerasi Aerasi Pascaaerasi 5 jam 10 jam 5 jam 10 jam 15 jam 0 m 0,161 0,065 0,164 0,001 0,127 0,053 1,5 m 0,073 0,069 0,075 0,001 0,087 0,085 3 m 0,066 0,031 0,078 0,065 0,112 0,123 4,5 m 0,110 0,118 0,063 0,030 0,127 0,105 8 m 0,048 0,129 0,088 0,061 0,139 0,098 Rata-rata 0,092 0,082 0,094 0,032 0,119 0,093 Penyebaran nitrat secara horizontal pada Gambar 10 menunjukkan bahwa aerasi selama 5 jam menyebabkan penurunan konsentrasi nitrat pada lokasi dekat outlet aerasi, sedangkan pada lokasi yang jauh dari outlet aerasi terjadi peningkatan 32 konsentrasi nitrat. Peningkatan konsentrasi nitrat pada lokasi dekat dengan outlet aerasi baru terjadi saat aerasi dilakukan 10 jam. Akan tetapi sebarannya tidak jauh dan tidak lebih besar dari konsentrasi awal. Sebelum aerasi 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Aerasi 5 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Aerasi 10 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Pascaaerasi 5 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Pascaaerasi 10 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Pascaaerasi 15 jam 0 m 1,5 m 3 m 4,5 m 8 m Jarak Horizontal m Gambar 10. Pola distribusi nitrat secara horizontal Distribusi nitrat saat pascaaerasi dihentikan menunjukkan pola yang sama pada masing-masing lokasi. Konsentrasi nitrat mengalami penurunan signifikan saat 33 5 jam pascaaerasi, khususnya pada lokasi yang dekat dengan outlet aerasi. Peningkatan konsentrasi nitrat kembali terjadi saat 10 jam pascaaerasi. Secara umum diketahui bahwa konsentrasi nitrat cenderung meningkat pascaaerasi dan pada lokasi yang jauh dari titik outlet aerasi. Berdasarkan hasil uji F Lampiran 9 diketahui bahwa perbedaan waktu pengamatan berpengaruh terhadap konsentrasi nitrat p0,05. Waktu yang berpengaruh nyata adalah penurunan konsentrasi nitrat sebelum aerasi dan 5 jam pascaaerasi, aerasi 5 jam dan 5 jam pascaaerasi, aerasi 10 jam dan 5 jam pascaaerasi dan peningkatan konsentrasi nitrat 5 jam pascaaerasi dan 10 jam pascaaerasi, 5 jam dan 15 jam pascaaerasi uji BNT. Kelompok jarak horizontal tidak berpengaruh terhadap konsentrasi nitrat p0,05.

4.1.5. Komposisi nitrogen saat dilakukan aerasi hipolimnion