25
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Lapisan hipolimnion pada KJA Danau Lido
Danau Lido merupakan danau yang menjadi pelopor pelaksanaan kegiatan budidaya ikan dengan teknologi KJA Keramba Jaring Apung di Indonesia sejak
tahun 1978. Saat ini komoditi ikan yang dibudidayakan di Danau Lido adalah ikan nila merah. Umumnya satu petak jaring apung yang digunakan oleh petani ikan
berukuran 2 x 2 x 3 m
3
. Pada lokasi penelitian, kedalaman maksimum perairan sebesar 8 m dan kedalaman minimum sebesar 4,5 m Gambar 7. Jarak horizontal 8
m memiliki kedalaman paling rendah 4,5 m dikarenakan lokasinya dekat dengan outlet danau dan daratan sehingga berpotensi menjadi muara bagi endapan bahan-
bahan organik dan anorganik.
Gambar 7. Kedalaman perairan pada lokasi pengambilan contoh Selain bersumber dari kegiatan budidaya, tekanan lingkungan perairan Danau
Lido juga berasal dari aktivitas masyarakat sekitar danau. Terdapat beberapa rumah makan terapung yang membuang limbahnya ke danau. Selain itu, sering dijumpai
warga masyarakat yang melakukan aktivitas rumah tangga seperti mencuci pakaian di danau. Limbah yang masuk ke perairan tidak hanya berupa limbah mudah urai,
tetapi juga limbah tidak mudah urai seperti deterjen. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas air Danau Lido. Gambaran mengenai kondisi Danau Lido dapat
dilihat pada Lampiran 2. Kualitas lingkungan perairan merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam ekosistem perairan karena akan mempengaruhi kehidupan komunitas biota
26 yang hidup dalam ekosistem tersebut. Kondisi lapisan hipolimnion Danau Lido
pada kedalaman 4 m disajikan pada Tabel 6. Parameter dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu parameter yang memenuhi dan parameter yang tidak
memenuhi baku mutu kualitas air bagi kegiatan perikanan PP RI No. 82 Tahun 2001 Lampiran 6. Parameter yang memenuhi baku mutu kualitas air adalah suhu,
pH, dan nitrat. Suhu di lapisan hipolimnion relatif stabil. Nilai pH cenderung mendekati netral.
Sementara parameter yang tidak memenuhi baku mutu kualitas air adalah COD, oksigen, amonia, dan nitrit. Pada kelima lokasi pengamatan, konsentrasi
oksigen terlarut sangat kecil, yaitu sebesar 0,1 mgl. Konsentrasi COD yang besar menggambarkan banyaknya bahan organik yang berada di lapisan hipolimnion
danau. Konsentrasi amonia dan nitrit yang tinggi menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik pada kondisi oksigen terlarut sangat
rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas perairan adalah dengan melakukan aerasi hipolimnion.
Tabel 6. Nilai parameter kualitas air pada lapisan hipolimnion Danau Lido
No Parameter
Satuan Jarak Horizontal
0 m 1,5 m
3 m 4,5 m
8 m
1 Suhu
C 25,7
25,7 25,8
25,7 25,7
2 pH
6,89 6,93
6,93 6,93
6,96 3
Oksigen mgl
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 4
COD mgl
34,63 73,76
52,69 55,70
39,14 5
Amonia NH
3
mgl 0,507
0,336 0,224
0,308 0,284
6 Nitrit
NO
2
-N
mgl 0,039
0,043 0,043
0,039 0,043
7 Nitrat
NO
3
-N
mgl 0,161
0,073 0,066
0,110 0,048
4.1.2. Distribusi amonia NH