kredit yang terjelma dalam bentuk bunga. Tujuan kredit tidak semata -mata mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara, yaitu untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, tujuan kredit pada umumnya antara lain turut menyukseskan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan, meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin kebutuhan
masyarakat, dan memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya. Berdasarkan tujuan tersebut, terlihat adanya
kepentingan yang seimbang antara kepentingan masyarakat dan kepentingan pemilik modal. Manfaat kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan
perdagangan antara lain: meningkatkan daya guna uang, meningkatkan peredaran lalu lintas uang dan peredaran barang, menjadi salah satu alat stabilitas ekonomi,
meningkatkan kegairahan berusaha , meningkatkan pemerataan pendapatan, dan menjadi alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
2.1.7 Suku Bunga
Menurut Hasibuan 2008, b unga merupakan hal yang penting bag i suatu bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kredit.
Bank dalam operasionalnya berfungsi untuk mengumpulkan dana dan membayar bunga cost
of fund kepada nasabahnya, kemudian menyalurkan kredit dan menerima bunga
pricing credit dari debiturnya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya cost of fund
, dan bisa menjadi sumber pendapatan pricing credit. Oleh karena itu, bank baru memperoleh pendapatannya jika pricing credit lebih besar dari cost of fund.
Cost of fund biaya dana adalah suku bunga yang d ipikul atas dana yang
dikumpulkan bank. Bunga adalah balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh
debitur peminjam kepada kreditu r pemberi pinjaman sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu Hasibuan, 1996. Harga sew a atas
pinjaman yang diberikan oleh kreditur dijelaskan menurut Teori Bunga, yaitu: 1. Teori nilai yang beranggapan bahwa nilai sekarang present value lebih besar
daripada nilai yang akan datang future value. Perbedaan nilai ini harus mendapat pergantian dari debitur. Pergantian inilah yang dimaksudkan dengan
bunga. Jadi menurut teori ini, bunga merupakan pengganti atas perbedaan nilai tersebut.
2. Teori pengorbanan yang didasarkan pada pemikiran bahwa pengorbana n yang diberikan seharusnya mendapatkan balas jasa berupa pembayaran. Teori ini
mengemukakan bahwa jika pemilik uang meminjamkan uangnya kepada debitur dan selama uangnya belum dikembalikan, maka kreditur tidak dapat
menggunakan uangnya. Pengorbanan inilah yang harus dibayar debitur dan sering kita sebut bunga.
3. Teori laba yang mengemukakan bahwa bunga ada karena adanya motif laba spread profit yang ingin dicapai. Bank dan para pelaku ekonomi mau dan
bersedia membayar bunga didasarkan atas laba yang akan diperolehnya. Misalnya bank akan menerima depos ito atau jenis tabungan lainnya dan
bersedia membayar bunganya karena bank akan memperoleh laba dari pemberian kredit kepada debitur.
Menurut Nopirin 1992, jika tingkat bunga semakin tinggi maka keinginan masyarakat untuk menabung semakin tinggi pula. Ar tinya adalah bahwa
masyarakat akan lebih terdorong untuk mengurangi pengeluarannya untuk konsumsi guna menambah tabungan. Sebaliknya, bagi investor tingginya tingkat
bunga akan mengurangi tingkat investasi. Alasannya, seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari
investasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dia bayar untuk dana investasi tersebut, yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana cost of capital. Makin
rendah tingkat bunga, maka pengusah a akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga makin kecil.
2.2 Tingkat Kesehatan Bank