Struktur Pasar Perbankan Bank .1 Pengertian Bank

sengaja disediakan oleh bank untuk disewa safety box atau safe deposit box. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat -surat berharga. 6. Memberikan jasa-jasa lain yang semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, tagihan telepon, membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui ATM, dan membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang menggunakannya .

2.1.3 Struktur Pasar Perbankan

Komponen pasar terdiri dari harga, produsen, konsumen, dan produk. Di dalam industri perbankan harga dicerminkan oleh tingkat suku bunga, produsen dicerminkan oleh bank, konsumen dicerminkan oleh nasabah dan debitur, serta sedangkan produk dicerminkan oleh simpanan dan kredit. Persaingan pasar ditentukan berdasarkan pangsa pasar yang dimiliki oleh setiap perusahaan - perusahaan yang ada di dalam pasar tersebut. Salah satu jenis persaingan pasar adalah oligopoli. Pasar oligopoli mempunyai karakteristik dimana hanya sedikit perusahaan dalam industri, produk yang homogen dan terdiferensiasi, pengambilan keputusan saling mempengaruhi, dan kompetisi di bidang non -harga. Karaini dan Sussanto 1991 menyatakan bahwa pasar oligopoli merupakan pasar dimana terdapat beberapa penjual saja. Salah satu bentuk oligopoli adalah dengan persekutuan, dimana adanya hubunga n interpedensi saling ketergantungan antara saingan yang satu dengan yang lain. Kuantitas produk saingan yang selalu berubah dipakai sebagai dasar untuk menetapkan kuantit as produksi perusahaan. Suatu pasar oligopoli akan memiliki beberapa produsen yang masing -masing mempunyai bagian pasar yang cukup besar. Perilaku produsen dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi akan mempengaruhi bagian pasar yang dikuasai o leh saingannya. Jadi perubahan harga yang sedikit saja, akan mempengaruhi keputusan yang diambil konsumen. Kenaikan harga di pasar oligopoli terjadi karena adanya kenaikan biaya yang terlalu besar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Subanidja 200 6, struktur pasar bank umum di Indonesia adalah oligopoli dominan dimana empat bank besar menguasai lebih dari 40 persen produksi yang mencakup aset, dana pihak ketiga, kredit, dan modal. Dengan kata lain sebagian kecil bank yang memiliki pangsa pasar kumulatif cukup besar. Oleh karena itu, bank -bank tersebut merupakan market leader dalam industri perbankan. Sebagai pemimpin pasar, bank -bank yang tersebut menjadi penentu harga suku bunga pada industri perbankan atau lebih sering dikenal dengan nama price maker. Sementara bank-bank lainnya akan berlaku menjadi market follower, dimana perubahan tingkat suku bunga serta struktur output yang ditawarkan akan mengikuti kece nderungan pasar. Oleh karena it, bank-bank lain ini disebut dengan price taker. Posisi suatu bank dalam struktur pasar perbankan secara keseluruhan akan berkaitan dengan sejauh mana perubahan-perubahan pada satu atau sekelompok bank terhadap industri secara keseluruhan. Menurut Utomo 2010, terpusatnya konsentrasi aset oleh sekelompok bank tertentu menunjukkan bahwa bank sebagai salah satu pelaku dalam pasar menghadapi tingkat persaingan yang tinggi. Dominasi bank-bank besar dalam menentukan tingkat suku bunga masih sangat dominan. Adanya kenaikan tingkat suku bunga pada bank-bank besar akan segera diikuti oleh bank-bank kecil lainnya. Hasil penelitian Utomo 2010 menunjukkan bahwa pada periode tahun 2005 sampai 2009, rata -rata konsentrasi rasio industri perbankan sebesar 45,25 persen. Berdasarkan konsentrasi rasio yang dikemukakan oleh Bai n 2000 dalam Naylah 2010, maka struktur pasar industri perbankan Indonesia dapat dikategorikan sebagai oligopoli tipe IV dengan tingkat konsentrasi moderat rendah. Meskipun masing-masing perusahaan di pasar saling bersaing, namun tidak harus terjadi secara terus-menerus karena di antara perusahaan dapat saling bekerja sama. Oligopoli ditetapkan melalui suatu perjanjian, yaitu bahwa pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Bain 2000 dalam Naylah 2010 membuat batasan jumlah perusahaan yang menguasai beberapa bagian pasar dan menggolongkannya menjadi beberapa tipe oligopoli : 1. Tipe I adalah tipe oligopoli penuh atau tingkat konsentrasi sangat tinggi. Pada tipe ini tiga perusahaan terbesar menguasai sekitar 87 persen dari total penawaran output ke suatu pasar atau delapan perusahaan terbesar menguasai 99 persen total penawaran output. 2. Tipe II yaitu merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi tinggi. Pada tipe ini empat perusahaan terbesar menguasai 65 -75 persen penawaran output, delapan perusahaan terbesar menguasai 85 -90 persen penawaran output atau 20 perusahaan terbesar menguasai 95 persen penawaran output. 3. Tipe III merupakan tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi moderat tinggi. Pada tipe ini empat perusahaan terbesar menguasai sekitar 50 -65 persen penawaran output atau 20 perusahaan terbesar menguasai 95 persen penawaran output. 4. Tipe IV adalah tipe oligopoli dengan tingkat konsentrasi moderat rendah. Pada tipe ini empat perusahaan terbesar menguasai sekitar 38 -50 persen penawaran output, delapan perusahaan terbesar menguasai sekitar 65 persen atau 20 perusahaan terbesar menguasai sekitar 70 persen penawaran output. Berdasarkan hasil penelitian Naylah 2010, rasio konsentrasi 4 bank CR4 memiliki pangsa aset, pangsa dana pihak ketiga DPK, dan pangsa kredit industri perbankan Indonesia lebih dari 40 persen. Artinya adalah struktur pasar industri perbankan Indonesia pada periode waktu 2004 -2008 adalah berbentuk oligopoli konsentrasi moderat rendah atau oligopoli tipe IV .

2.1.4 Usaha Perbankan