pelaku ekonomi tertentu dan karakteristik bawaannya menjadi tidak berpengaruh lagi. Friedman dan Sunder 1994 dalam Juanda 2009 mengemukakan bahwa
percobaan ekonomi dilakukan di dalam lingkungan yang terkontrol. Lingkungan tersebut terdiri dari para pelaku ekonomi bersama aturan yang berlaku atau
institusi sebagai tempat berin teraksi antar pelaku ekonomi. Oleh sebab itulah, di dalam percobaan ekonomi harus diberikan intruksi percobaan yang dirancang
untuk mengendalikan lingkungan sehingga karakteristik bawaanya tidak
mempengaruhi hasil percobaan. Juanda 2009 mengemukakan bahwa ada tiga syarat cukup untuk memunculkan karakteristik pelaku ekonomi tertentu, antara
lain adalah: 1. Monotonicity, yaitu pelaku percobaan harus menyukai imbalan yang lebih
besar. 2. Salience, yaitu imbalan yang diterima pelaku tergantung dari ti ndakan mereka
dan pelaku-pelaku lain dalam percobaan sesuai aturan intitusi yang mereka pahami.
3. Dominance, yaitu adanya dominansi kepentingan pelaku di dalam pelaksanaan dan mengabaikan hal-hal lain.
2.6 Penelitian Terdahulu
Menurut Juanda 2010, percobaan ekonomi adalah ilmu ekonomi yang menerapkan berbagai metode percobaan experimental methods dalam mengkaji
berbagai permasalahan ekonomi. Percobaan ekonomi digunakan untuk
pengembangan suatu teori ekonomi dan pengkajian suatu kebijakan ekonomi.
Juanda, et al. 2010 telah melakukan percobaan ekonomi untuk mengkaji mengenai
alternatif kebijakan pemerintah terhadap penyelamatan bank bermasalah.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa alternatif terhadap penyelamatan bank bermasalah dapat dibagi menjadi dua kebijakan, yaitu
membantu bank bermasalah dan menutup bank bermasalah . Pada percobaan tersebut, total dana pihak ketiga DPK untuk semua bank menyebar rata . Tingkat
LDR untuk bank bermasalah dikondisikan lebih rendah dibandingkan bank lainnya, dan LDR empat bank lainnya sama besar. Respon-respon yang diamati
dalam percobaan ini adalah adalah rata-rata suku bunga deposito, rata-rata suku bunga pinjaman, total deposito, total pinjaman, dan persentase bank lain ditutup.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa kebijakan berpengaruh nyata terhadap seluruh respon. Secara umum di bulan kedua semua bank menaikkan suku bunga
deposito baik saat bank bermasalah dibantu dan ditutup. Besar kenaikan suku bunga deposito lebih tinggi saat pemerintah menutup bank bermasalah
dibandingkan membantu bank bermasala h. Sama seperti suku bunga deposito, suku bunga kredit juga mengalami kenaikan di bulan kedua. Kenaikan suku bunga
kredit saat kebijakan pemerintah menutup bank bermasalah juga lebih besar daripada membantu bank bermasalah. Secara umum, total deposito dan pinjaman
saat kebijakan bank bermasalah ditutup mengalami penurunan, sedangkan saat kebijakan bank bermasalah dibantu mengalami kenaikan. Kebijakan untuk
menutup bank bermasalah berpotensi untuk membuat bank lainnya ditutup, sedangkan kebijakan membantu ba nk bermasalah tidak memberikan potensi bank
lainnya ditutup.
2.7 Kerangka Pemikiran