IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Kebijakan Terhadap Suku Bunga
Percobaan ekonomi kali ini bertujuan untuk mengkaji dampak sistemik dari dua kebijakan berbeda yaitu membantu dan menutup bank bermasalah. Dampak
awal yang dapat diamati adalah rata-rata suku bunga deposito dan rata-rata suku bunga pinjaman. Rata-rata suku bunga deposito pada saat kebijakan bank
bermasalah dibantu relatif lebih tinggi dibandingkan saat kebijakan bank bermasalah ditutup.
Gambar 4.1 Suku Bunga Deposito Saat Bank Bermasalah Dibantu dan Ditutup
Berdasarkan Gambar 4.1, rata-rata suku bunga deposito baik pada kebijakan bank bermasalah dibantu maupun ditutup cenderung mengalami kenaikan yang
relatif kecil. Rata-rata suku bunga deposito kebijakan bank bermasalah dibantu mengalami kenaikan menjadi 11,11 persen di bulan kedua dan 11,17 persen di
bulan ketiga. Begitu pula dengan kebijakan bank bermasalah ditutup, rata -rata
suku bunga depositonya mengalami kenaikan menjadi 11,03 persen di bulan kedua dan 11,09 persen di bulan ketiga.
Berdasarkan penelitian Juanda , et al.2010, rata-rata suku bunga deposito saat bank bermasalah ditutup lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah
dibantu. Pada penelitian tersebut, bank lain cenderung menaikkan suku bunga depositonya dengan alasan supaya mereka dapat menghimpun dana likuid
sebanyak mungkin. Dengan menaikkan suku bunga , diharapkan bahwa deposan tertarik untuk tetap mendepositokan uangnya , sehingga dana likuid yang ada di
bank semakin besar dan kemungkinan untuk tidak ditutup pun semakin be sar. Berbeda pada percobaan kali ini, rata-rata suku bunga deposito pada
kebijakan membantu bank bermasalah justru cenderung lebih tinggi dibandingkan kebijakan menutup bank bermasalah. Hasil percobaan kali ini, dikuatkan dengan
output analisis yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Analisis Ragam Suku Bunga Deposito
Source DF
Type III SS Mean Square
F Pr F
Kebijakan 1
0,0000030 0,0000030
0,84 0,386
Bulan 1
0,0000021 0,0000021
0,58 0,469
UlanganBulan 4
0,0000115 0,0000029
0,81 0,555
KebijakanBulan 1
0,0000000 0,0000000
0,00 0,984
Ulangan 4
0,0000025 0,0000006
0,17 0,946
Error 8
0,0000285 0,0000036
Corrected Total 19
0,0000475
Nilai P 0,386 untuk kebijakan lebih besar dibandingan nilai alpha 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan baik membantu maupun menutup bank
bermasalah tidak memberikan dampak yang berbeda nyata terhadap rata-rata suku bunga deposito.
Dampak berikutnya yang ditimbulkan dari alternatif kebijakan pemerintah adalah rata-rata suku bunga pinjaman. Rata-rata suku bunga pinjaman pada saat
bank bermasalah ditutup cenderung lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah dibantu. Perbedaan nilai rata-rata suku bunga pinjaman dengan
alternatif kebijakan yang berbeda dapat dilihat p ada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Suku Bunga Pinjaman Saat Bank Bermasalah Dibantu dan Ditutup
Rata-rata suku bunga pinjaman baik pada kebijakan membantu maupun menutup bank bermasalah mengalami penurunan yang relatif rendah di bulan
kedua. Pada bulan kedua rata-rata suku bunga pinjaman saat bank bermasalah ditutup sebesar 15,66 persen, sedangkan saat bank bermasalah dibantu relatif lebih
rendah yaitu sebesar 15,54 persen. Pada bulan berikutnya bulan ketiga, rata -rata suku bunga pinjaman kebijakan bank bermasa lah ditutup relatif stabil tidak
berubah dan saat bank bermasalah dibantu relatif menurun dengan penurunan yang kecil menjadi 15,45 persen .
Tabel 4.2 Analisis Ragam Suku Bunga Pinjaman
Source DF
Type III SS Mean Square
F Pr F
Kebijakan 1
9,453125E-8 9,453125E-8
6,17 0,0378
Bulan 1
7,03125E-9 7,03125E-9
0,46 0,5171
UlanganBulan 4
5,125E-8 1,28125E-8
0,84 0,5386
KebijakanBulan 1
7,03125E-9 7,03125E-9
0,46 0,5171
Ulangan 4
6,125E-8 1,53125E-8
1,00 0,4609
Error 8
1,225E-7 1,53125E-8
Corrected Total 19
3,4359375E-7
Kebijakan pemerintah untuk membantu dan menutup bank bermasalah memberikan dampak penurunan yang berbeda nyata terhadap suku bunga
pinjaman. Hal ini ditunjukkan dengan n ilai P 0,0378 untuk kebijakan lebih kecil dibandingan nilai alpha 0,10. Rata-rata suku bunga pinjaman saat k ebijakan
bank bermasalah ditutup lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah dibantu. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya deposito yang ditarik saat
kebijakan bank bermasalah ditutup. Penarikan deposito yang besar menyebabkan jumlah deposito yang dihimpun oleh bank semakin kecil. Jumlah deposito yang
relatif kecil menyebabkan harga dari suku bunga bank meningkat. Bank harus membayarkan sejumlah bunga kepada deposan sebagai biaya dana cost of fund,
sehingga kecilnya dana deposito membuat bank menaikkan suku bunga
pinjamannya. Cost of fund merupakan biaya yang harus dipikul bank atas dana yang dikumpulkan, sehingga kenaikan suku bunga pinjaman dapat mencegah
bank dari kerugian akibat dari besarny a cost of fund yang harus dibayarkan kepada deposan, karena suku bunga pinjaman merupakan sebuah pricing credit
bagi bank.
4.2 Pengaruh Kebijakan Terhadap Total Deposito dan Pinjaman