4.2 Pengaruh Kebijakan Terhadap Total Deposito dan Pinjaman
Besarnya nilai suku bunga deposito mempengaruhi banyaknya deposito yang akan ditabungkan oleh deposan . Keputusan yang diambil deposan
berdampak terhadap total deposito yang akan dihimpun oleh bank. Berikut adalah perbandingan total deposito pada kebijakan bank bermasalah dibantu dan bank
bermasalah ditutup.
Gambar 4.3 Total Deposito Saat Bank Bermasalah Dibantu dan Ditutup
Berdasarkan Gambar 4.3, total deposito saat kebijakan bank bermasalah dibantu dan ditutup pada bulan pertama sebesar Rp 180.000.000. Pada kebijakan
membantu bank bermasalah , total deposito cenderung terus meningkat hingga bulan ketiga, yaitu sebesar 43,35 persen di bulan kedua dan 1,70 persen di bulan
ketiga. Kenaikan deposito ini disebabkan karena rata -rata suku bunga deposito pada kebijakan bank bermasalah dibantu cenderung mengalami kenaikan pula.
Hal tersebut dikuatkan oleh Nopirin 1992 yang menyatakan bahwa jika tingkat
bunga semakin tinggi maka keinginan masyarakat untuk menabung semakin tinggi pula.
Hasil yang berbeda ditunjukkan saat pemerintah menutup bank bermasalah, dimana total deposito pada bulan kedua mengalami penurunan sebesar 50,14
persen. Hal ini disebabkan karena adanya penarikan deposito yang besar ol eh para deposan. Menurut Juanda, et al. 2010, adanya bank yang ditutup menyebabkan
kekhawatiran deposan terhadap keamanan depositonya, sehing ga membuat beberapa deposan memutuskan untuk tidak mendepositokan kembali uangnya di
bank. Deposito yang ditarik oleh para deposan secara langsung akan menurunkan total deposito secara keseluruhan. Pengaruh dari kenaikan rata-rata suku bunga
deposito di bulan ketiga memberikan dampak kenaikan yang relatif besar terhadap total deposito, yaitu sebesar 18,94 persen saat kebijakan bank bermasalah ditutup .
Tabel 4.3 Analisis Ragam Total Deposito
Source DF
Type III SS Mean Square
F Pr F
Kebijakan 1
5,8333424E28 5,8333424E28
222,72 ,0001
Bulan 1
3,4674515E26 3,4674515E26
1,32 0,2831
UlanganBulan 4
9,7108421E26 2,4277105E26
0,93 0,4942
KebijakanBulan 1
1,0194911E26 1,0194911E26
0,39 0,5501
Ulangan 4
1,6562367E27 4,1405916E26
1,58 0,2692
Error 8
2,0953412E27 2,6191765E26
Corrected Total 19
6,350478E28
Berdasarkan Tabel 4.3, nilai P 0,0001 untuk kebijakan lebih kecil dibandingan nilai alpha 0, 10. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan untuk
membantu dan menutup bank bermasalah memberikan dampak yang berbeda terhadap total deposito.
Kedua kebijakan juga mempengaruhi banyaknya deposito yang ditarik oleh deposan. Banyaknya deposito yang ditarik mempengaruhi besar kecilnya jumlah
deposito yang dapat dihimpun oleh bank. Perbandingan persentase jum lah deposito yang ditarik pada kebijakan membantu bank bermasalah dan menutup
bank bermasalah dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Deposito Ditarik Saat Bank Bermasalah Dibantu dan Ditutup
Berdasarkan Gambar 4.4, penarikan deposito pada kebijakan membantu bank bermasalah relatif kecil. Sebaliknya, saat pemerintah menutup ban k
bermasalah, penarikan deposito mencapai Rp 88.626.800 atau sebanding dengan 49,24 persen di bulan kedua. Adanya bank yang ditutup menyebabkan beberapa
deposan memutuskan untuk t idak mendepositokan kembali uangnya di bank , karena adanya kekhawatiran terhadap keamanan depositonya. Pada bulan ketiga,
penarikan deposito saat kebijakan bank bermasalah dibantu cenderung mengalami kenaikan, sedangkan saat bank bermasalah ditutup cenderung mengalami
penurunan. Walaupun demikian, deposito yang ditarik pada kebijakan membantu
bank bermasalah masih relatif lebih rendah dibandingkan saat menutup bank bermasalah.
Banyaknya deposito yang ditarik bertolak belakang dengan total deposito yang ada pada masing-masing kebijakan. Semakin besar deposito yang ditarik ,
maka semakin rendah total deposito yang dihimpun bank. Hal ini bersifat rasional karena penarikan deposito akan mengurangi jumlah deposito yang dihimpun oleh
bank. Pada bulan ketiga saat b ank bermasalah dibantu, penarikan deposito meningkat namun jumlah depositonya pun meningkat. Hal ini disebabkan karena
penarikan deposito dilakukan sebagai pengalihan deposito ke rekening bank lain oleh deposan.
Tabel 4.4 Analisis Ragam Jumlah Deposito Ditarik
Source DF
Type III SS Mean Square
F Pr F
Kebijakan 1
102684107 102684107
32,60 0,0004
Bulan 1
13559593 135595930
4,13 0,0770
UlanganBulan 4
10070530 25176330
0,77 0,5750
KebijakanBulan 1
77586997 775869970
23,64 0,0010
Ulangan 4
31832469 7958117
2,43 0,1330
Error 8
26252124 3281516
Corrected Total 19
261985821
Berdasarkan Tabel 4.4, nilai P 0,0004 untuk kebijakan lebih kecil dibandingan nilai alpha 0, 10. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan untuk
membantu dan menutup bank bermasalah memberikan dampak yang berbeda terhadap jumlah deposito yang ditarik. Selain itu, bulan waktu juga memberikan
dampak yang berbeda terhadap deposito yang ditarik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai P 0,0770 untuk bulan lebih kecil dibanding kan nilai alpha 0,10.
Maksudnya adalah bahwa setiap bulannya, deposito yang ditarik baik saat bank bermasalah dibantu maupun ditutup memiliki nilai yang berbeda nyata.
Berdasarkan analisis ragam terdapat interaksi antara kebijakan dan bulan, hal ini ditunjukkan dengan nilai P untuk kebijakanbulan 0,0 010 lebih kecil dari
nilai alpha 0,10. Maksudnya adalah bahwa deposito yang ditarik pada kebijakan ditutup mengalami perubahan pola pada bulan ketiga. Dapat dilihat pada Gambar
4.4 bahwa deposito yang ditarik saat kebijakan bank bermasalah ditutup mengalami kenaikan di bulan kedua dan kemudian mengalami penurunan di bulan
berikutnya bulan ketiga. Dampak selanjutnya dari pengaruh alternatif kebijakan adalah total
pinjaman. Pada percobaan kali ini, total pinjaman cenderung turun m enerus baik pada kebijakan membantu maupun menutup bank bermasalah. Total pinjaman
saat bank bermasalah dibantu relatif lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah ditutup. Perbedaan total pinjaman pada kebijakan membantu
bermasalah dan menutup bank bermasalah dapat dilihat pada Gambar 4.5 .
Gambar 4.5 Total Pinjaman Saat Bank Bermasalah Dibantu dan Ditutup
Berdasarkan Gambar 4.5, total pinjaman saat kebijakan membantu bank bermasalah turun relatif besar sebesar 50,91 persen di bulan kedua dan turun lagi
sebesar 13,37 persen di bulan ketiga. Sedangkan saat kebijakan bank bermasalah ditutup, total pinjaman turun relatif besar sebesar 62,81 persen di bulan kedua dan
turun lagi sebesar 27,57 persen di bulan ketiga. Besar kecilnya jumlah deposito yang dihimpun bank, akan mempengaruhi pula besar kecilnya pinjaman yang
dapat diberikan oleh bank. Hal ini disebabkan karena pinjaman yang diberikan oleh bank berasal dari dana pihak ketiga dalam penelitian ini adalah deposito
yang dihimpun bank. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya , total deposito saat bank
bermasalah dibantu lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah ditutup. Hal tersebut mempengaruhi kemampuan bank untuk memberikan pinjaman , sehingga
besarnya total deposito saat bank bermasalah dibantu membuat total pinjamannya lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah ditutup . Begitu pula saat bank
bermasalah ditutup, kecilnya total deposito membuat total pinjamannya semakin kecil.
Menurut Kustituanto dan Badrudin 1993, apabila deposito yang yang dihimpun bank besar, maka bank dapat meningkatkan kreditnya untuk para
debitur, sehingga bank dapat meminimalisir cost of fund
yang harus dibayarkannya. Dengan memperbanyak pinjaman kepada debitur, bank akan
menerima bunga pinjaman yang besar, sehingga pendapatan dari bunga pinjaman tersebut dapat digunakan untuk membayar kewajibannya kepada deposan berupa
bunga deposito cost of fund.
Tabel 4.5 Analisis Ragam Total Pinjaman
Source DF
Type III SS Mean Square
F Pr F
Kebijakan 1
2.2086135E15 2.2086135E15
10.43 0.0121
Bulan 1
8.26898E14 8.26898E14
3.91 0.0835
UlanganBulan 4
2.67287E14 6.682175E13
0.32 0.8599
KebijakanBulan 1
3.9762E13 3.9762E13
0.19 0.6762
Ulangan 4
3.2630855E15 8.1577138E14
3.85 0.0495
Error 8
1.6936853E15 2.1171066E14
Corrected Total 19
8.2993313E15
Berdasarkan Tabel 4.5, nilai P 0,0005 untuk kebijakan lebih kecil dibandingan nilai alpha 0, 10. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan untuk
membantu dan menutup bank bermasalah memberikan dampak penurunan yang berbeda terhadap jumlah pinjaman. Selain itu, bulan waktu juga memberikan
dampak penurunan yang berbeda nyata terhadap jumlah pinjaman, hal ini ditunjukkan dengan nilai P untuk bulan 0,0 835 lebih rendah daripada nilai alpha
0,10. Maksudnya adalah bahwa setiap bulannya, total pinjaman baik saat bank bermasalah dibantu maupun ditutup memiliki nilai penurunan yang berbeda nyata
Ulangan dalam percobaan kali ini juga memberikan dampak penurunan yang berbeda nyata terhadap total pinjaman. Hal ini ditunjukkan dengan nilai P
0,0495 lebih kecil daripada nilai alpha 0,10. Artinya adalah, ulangan pada percobaan ini memiliki pengaruh terhadap penurunan total pinjaman .
Faktor lain yang mempengaruhi besar kecilnya pinjaman adalah rata-rata suku bunga pinjaman. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, rata-rata suku bunga
pinjaman saat kebijakan bank bermasalah ditutup lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah dibantu. Hal ini menyebabkan total pinjaman saat bank
bermasalah ditutup lebih rendah dibandi ngkan saat bank bermasalah dibantu.
Menurut Norpin 1992, kenaikan suku bunga pinjaman membuat para investor mengurangi tingkat investasinya karena biaya pengembalian kreditnya semakin
besar. Dalam penelitian Juanda, et al.2010, kenaikan suku bunga pinj aman saat bank bermasalah ditutup yang lebih besar dibandingkan saat bank bermasalah
dibantu menyebabkan total pinjaman menjadi lebih kecil karena semakin besar suku bunga pinjaman, maka semakin besar pula pengembalian debitur kepada
bank. Hal ini membuat beberapa debitur tidak ingin lagi meminjam uang di bank, sehingga total pinjamannya lebih kecil.
4.3 Potensi Bank Ditutup Akibat Pengaruh Kebijakan