Analisis ragam pada Tabel 4 dan 5 menunjukkan bahwa interaksi faktor ukuran partikel dan kerapatan papan tidak berpengaruh nyata terhadap daya serap
air panel akustik.
4.2.4 Pengembangan Tebal PT
Pengembangan tebal merupakan perubahan dimensi papan dengan bertambahnya ketebalan dari papan tersebut. Pengembangan tebal ini menentukan
suatu papan dapat digunakan untuk eksterior atau interior. Pengembangan tebal yang tinggi pada panel akustik tidak dapat digunakan untuk keperluan eksterior
karena memiliki stabilitas dimensi produk yang rendah dan sifat mekanisnya akan rendah juga Massijaya dkk. 2000. Pengujian pengembangan tebal dilakukan
dengan merendam panel akustik selama 2 jam dan 24 jam. Gambar 17 dan 18 menyajikan nilai Pengembangan tebal panel akustik papan partikel sengon pada
kerapatan dan ukuran partikel yang berbeda.
Gambar 17. Histogram pengembangan tebal perendaman 2 jam panel akustik papan partikel sengon dibandingkan standar JIS A 5908 tipe 8
2003.
Pada Gambar 17 dapat dilihat nilai rata-rata pengembangan tebal panel akustik setelah perendaman 2 jam berkisar antara 5,4 sampai 12,3. Nilai
tertinggi pengembangan tebal setelah peredaman 2 jam terdapat pada panel akustik dari partikel wol dengan kerapatan 0,5 gcm³ yaitu sebesar 12,3 dan nilai
terendah terdapat pada panel akustik dari partikel halus dengan kerapatan 0,8 gcm³ yaitu sebesar 5,4.
6,6 10,3
12,3
5,4 8,7
10,6
0,0 2,0
4,0 6,0
8,0 10,0
12,0 14,0
Halus Sedang
Wol
P en
ge m
b an
gan T
eb al
2 Jam
Ukuran partikel
Kerapatan 0,5 gcm³ Kerapatan 0,8 gcm³
JIS A 5908 tipe 8 2003
12
Gambar 18. Histogram pengembangan tebal perendaman 24 jam panel akustik papan partikel sengon dibandingkan standar JIS A 5908 tipe
8 2003.
Pada Gambar 18 dapat dilihat nilai rata-rata pengembangan tebal perendaman 24 jam berkisar antara 9,1 sampai 16,1. Nilai tertinggi
perendaman 24 jam terdapat pada panel akustik dari partikel wol dengan kerapatan 0,5 gcm³ yaitu 16,1, sedangkan nilai terendah terdapat pada panel
akustik dari partikel halus dengan kerapatan 0,8 gcm³ yaitu 9,1. Gambar 17 dan Gambar 18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
pengembangan tebal panel akustik partikel sedang dan wol yang dihasilkan melebihi standar JIS A 5908 tipe 8 2003 yang mensyaratkan nilai
pengembangan tebal panel akustik yaitu maksimal 12. Tingginya nilai pengembangan tebal panel akustik yang dihasilkan diduga disebabkan tingkat
absorpsi air oleh bahan baku yang tinggi. Setiawan 2008 menyatakan bahwa pengembangan tebal diduga ada hubungan dengan absorbsi air, karena semakin
banyak air yang diabsorbsi dan memasuki struktur partikel maka semakin banyak pula perubahan dimensi yang dihasilkan, hal tersebut dibuktikan dengan besarnya
nilai daya serap air yang tinggi. 9,2
13,4 16,1
9,1 12,9
14,9
0,0 2,0
4,0 6,0
8,0 10,0
12,0 14,0
16,0 18,0
Halus Sedang
Wol
P en
ge m
b an
gan T
eb al
24 Jam
Ukuran Partikel
Kerapatan 0,5 gcm³ Kerapatan 0,8 gcm³
JIS A 5908 tipe 8 2003
12
Tabel 6. Analisis ragam pengembangan tebal untuk perendaman 2 jam Sumber
Keragaman DB Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F-Hitung
Pr F Kerapatan papan
1 9.52721033
9.52721033 0.71
0.4161
tn
Ukuran partikel 2
91.42263593 45.71131797
3.40 0.0675
tn
Interaksi keduanya
2 0.26134546
0.13067273 0.01
0.9903
tn
Keterangan : = nyata, tn = tidak nyata
Tabel 7. Analisis ragam pengembangan tebal untuk perendaman 24 jam Sumber
Keragaman DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-Hitung Pr F Kerapatan papan
1 1.7349821
1.7349821 0.11
0.7425
tn
Ukuran partikel 2
122.7813898 61.3906949
4.00 0.0467
Interaksi keduanya
2 0.7643578
0.3821789 0.02
0.9755
tn
Keterangan : = nyata, tn = tidak nyata
Analisis ragam pada Tabel 6 dan 7 menunjukkan bahwa interaksi faktor ukuran partikel dan kerapatan papan tidak berpengaruh nyata terhadap
pengembangan tebal panel akustik.
4.2.5 Modulus of Elasticity MOE