Dimana : KA
= Kadar air BKU = Berat contoh uji kering udara gram
BKO = Berat kering oven gram
c. Pengujian Daya Serap Air
Contoh uji 5 cm x 5 cm dalam keadaan kering udara ditimbang beratnya B1. Setelah itu, contoh uji direndam dalam air pada suhu kamar selama 2 jam
dan 24 jam. Setelah 2 jam dan 24 jam, contoh uji diambil dari tempat perendaman kemudian ditiriskan hingga tidak ada lagi air yang keluar dari contoh uji, lalu
timbang beratnya B2. Besarnya daya serap air papan dihitung dengan rumus:
Dimana : DSA = Daya serap air
B1 = Berat contoh uji sebelum perendaman gram B2 = Berat contoh uji setelah perendaman 2 jam 24 jam gram
d. Pengujian Pengembangan Tebal
Contoh uji 5 cm x 5 cm dalam keadaan kering udara diukur tebalnya
T1. Setelah itu, contoh uji direndam dalam air pada suhu kamar selama 2 jam
dan 24 jam. Setetah 2 jam dan 24 jam, contoh uji diambil dari tempat perendaman kemudian ditiriskan hingga tidak ada lagi air yang keluar dari contoh uji,
kemudian diukur tebalnya T2. Nilai pengembangan tebal dihitung dengan rumus:
Dimana : PT = Pengembangan tebal atau linear
T1 = Tebal contoh uji sebelum perendaman mm T2 = Tebal contoh uji setelah perendaman 2 jam 24 jam mm
e. Pengujian Modulus of Elasticity MOE dan Modulus of Rupture MOR
Contoh uji 5 x 20 x 1 cm dalam keadaan kering udara diukur lebar b dan tebalnya h. Kemudian contoh uji diletakkan pada alat penumpu dengan arah
tegak lurus pada sumbu penumpu Gambar 8. Panjang bentang L yang digunakan adalah 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 7,5 cm.
Pembebanan dilakukan tegak lurus di tengah bentang. Pada saat pembebanan dicatat besarnya defleksi Y yang terjadi setiap selang beban tertentu P. Beban
tekan diberikan sampai contoh uji patah. Pengujian MOE dan MOR dilakukan dengan menggunakan mesin uji
universal Universal Testing Machine merek Instron. Besarnya nilai MOE dan MOR dihitung dengan rumus:
Dimana : MOE = Modulus elastisitas kgfcm
2
MOR = Modulus patah kgfcm
2
P = Beban sebelum batas proporsi kgf
Pmax = Beban maksimum kgf L
= Panjang bentang cm Y
= Lenturan pada beban P cm b
= Lebar contoh uji cm h
= Tebal contoh uji cm
Gambar 8. Pengujian MOE MOR
f. Pengujian Internal Bond IB
Contoh uji 5 x 5 x 1 cm direkatkan pada dua buah blok kayu dengan perekat epoxy Gambar 9, dan biarkan mengering selama 24 jam agar proses
perekatannya sempurna. Kemudian blok kayu ditarik tegak lurus permukaan contoh uji sampai diketahui nilai beban maksimum.
Pengujian keteguhan rekat dilakukan dengan menggunakan mesin uji universal Universal Testing Machine merek Instron. Nilai keteguhan rekat
dihitung menggunakan rumus :
Dimana : IB = Keteguhan rekat kgcm
2
P = Beban maksimum kg
A = Luas penampang cm
2
Gambar 9. Pengujian Internal Bond
g. Pengujian Kuat Pegang Sekrup KPS