Pengukuran Koefisien Absorpsi Suara Pengujian Kadar Air Pengujian Daya Serap Air

Keterangan : a = Contoh uji MOE dan MOR, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 cm x 20 cm, b = Contoh uji kerapatan dan kadar air, berbentuk persegi empat dengan ukuran 10 cm x 10 cm, c = Contoh uji koefisien absorbsi suara, berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm dan 5 cm, d = Contoh uji keteguhan rekat internal, berbentuk persegi empat dengan ukuran 5 cm x 5 cm, e = Contoh uji daya serap air dan pengembangan tebal, berbentuk persegi empat dengan ukuran 5 cm x 5 cm, f = Contoh uji kuat pegang sekrup, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 cm x 10 cm. Masing-masing pengujian dilakukan dengan tiga kali ulangan. 3.4 Pengujian Papan Partikel 3.4.1 Pengujian Sifat Akustik

a. Pengukuran Koefisien Absorpsi Suara

Koefisien absorbsi suara diukur menggunakan tabung impedansi. Tabung impedansi adalah suatu tabung yang dirancang untuk mengukur parameter akustik suatu bahan dengan ukuran meterial uji yang kecil sesuai dengan ukuran tabung dan dengan arah datang suara pada arah normal permukaan bahan uji. Secara sederhana tabung impedansi dapat dilihat pada Gambar 5. a b c Gambar 5. a Contoh uji, b Penempatan contoh uji dan c Tabung impedansi Pengukuran koefisien absorbsi suara dilakukan berdasarkan JIS A 1405 1963 dalam rentang frekuensi 100 – 4000 Hz dengan filter 13 oktaf. Contoh uji yang digunakan berbentuk lingkaran berdiameter 10 cm untuk frekuensi 100 Hz – 1600 Hz dan diameter 5 cm untuk frekuensi 2000 Hz – 4000 Hz Gambar 5. Koefisien absorbsi suara ini dihitung dengan cara mengukur tekanan suara yang datang pada permukaan bahan dan yang dipantulkan oleh permukaan bahan tersebut.

b. Pengukuran Rugi Transmisi Suara dan Penentuan Kelas Transmisi Suara

Pengukuran rugi transmisi suara sound transmission loss, STL menggunakan contoh uji ukuran 70 cm x 70 cm yang dibuat dengan menggabungkan empat lembar papan berukuran 35 cm x 35 cm dengan bantuan perekat PVAc merk Fox yang dicampur dengan diphenylmethane dissocyanate MDI sebagai hardener dengan rasio 15 : 1. Pengujian ini dilakukan di ruang dengung mini Laboratorium Fisika Bangunan dan Akustik – Teknik Fisika ITB dalam rentang frekuensi 125 – 4000 Hz dengan filter 13 oktaf Gambar 6 dan

7. Selanjutnya, penentuan nilai kelas transmisi suara sound transmission class

STC dilihat berdasarkan histogram hasil pengukuran STL yang dibandingkan dengan kurva-kurva STC standar, kemudian dicari kurva STC yang terdekat. Penentuan STC standar mengacu pada ASTM E 413 2004. Gambar 6. Skema pengujian sound transmision loss Sumber : FTI ITB 2009 a b Gambar 7. a Penempelan panel dan b Ruang suara

3.4.2 Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis a. Pengujian Kerapatan

Contoh uji 10 cm x 10 cm ditimbang beratnya m. Setelah itu, diukur dimensi panjang, lebar dan tebal untuk menghitung volume contoh uji V. Nilai kerapatan papan partikel dihitung dengan menggunakan rumus: Dimana: = Kerapatan gramcm 3 m = Berat awal contoh uji gram V = Volume contoh uji cm 3

b. Pengujian Kadar Air

Contoh uji 10 cm x 10 cm dalam keadaan kering udara ditimbang bobotnya BKU. Setelah ditimbang, kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 103±2 C selama 24 jam. Setelah 24 jam contoh uji diangkat kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang dan dicatat beratnya, kemudian dimasukkan ke dalam oven lagi dengan suhu 103±2 C selama 24 jam. Setelah 24 jam contoh uji diangkat kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang lagi, selisih beratnya kurang dari 1 maka beratnya sudah konstan, dan hasil penimbangan terakhir digunakan untuk penghitungan kadar air BKO. Nilai kadar air papan dihitung dengan rumus: Dimana : KA = Kadar air BKU = Berat contoh uji kering udara gram BKO = Berat kering oven gram

c. Pengujian Daya Serap Air

Contoh uji 5 cm x 5 cm dalam keadaan kering udara ditimbang beratnya B1. Setelah itu, contoh uji direndam dalam air pada suhu kamar selama 2 jam dan 24 jam. Setelah 2 jam dan 24 jam, contoh uji diambil dari tempat perendaman kemudian ditiriskan hingga tidak ada lagi air yang keluar dari contoh uji, lalu timbang beratnya B2. Besarnya daya serap air papan dihitung dengan rumus: Dimana : DSA = Daya serap air B1 = Berat contoh uji sebelum perendaman gram B2 = Berat contoh uji setelah perendaman 2 jam 24 jam gram

d. Pengujian Pengembangan Tebal