Tabel 6. Analisis ragam pengembangan tebal untuk perendaman 2 jam Sumber
Keragaman DB Jumlah
Kuadrat Kuadrat
Tengah F-Hitung
Pr F Kerapatan papan
1 9.52721033
9.52721033 0.71
0.4161
tn
Ukuran partikel 2
91.42263593 45.71131797
3.40 0.0675
tn
Interaksi keduanya
2 0.26134546
0.13067273 0.01
0.9903
tn
Keterangan : = nyata, tn = tidak nyata
Tabel 7. Analisis ragam pengembangan tebal untuk perendaman 24 jam Sumber
Keragaman DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-Hitung Pr F Kerapatan papan
1 1.7349821
1.7349821 0.11
0.7425
tn
Ukuran partikel 2
122.7813898 61.3906949
4.00 0.0467
Interaksi keduanya
2 0.7643578
0.3821789 0.02
0.9755
tn
Keterangan : = nyata, tn = tidak nyata
Analisis ragam pada Tabel 6 dan 7 menunjukkan bahwa interaksi faktor ukuran partikel dan kerapatan papan tidak berpengaruh nyata terhadap
pengembangan tebal panel akustik.
4.2.5 Modulus of Elasticity MOE
Modulus of Elasticity MOE atau keteguhan lentur merupakan ukuran ketahanan suatu benda untuk mempertahankan perubahan bentuk atau lenturan
yang terjadi akibat pembebanan. Sifat kekakuan ini hanya berlaku sampai batas proporsi Bowyer dkk. 2003. Keteguhan lentur merupakan salah satu kekuatan
mekanis yang sangat penting diketahui pada panel akustik. Gambar 19 menyajikan nilai keteguhan lentur panel akustik papan partikel sengon pada
kerapatan dan ukuran partikel yang berbeda.
Gambar 19. Histogram keteguhan lentur kgcm
2
panel akustik papan partikel sengon dibandingkan standar JIS A 5908 tipe 8 2003.
Pada Gambar 19 dapat dilihat nilai rata-rata MOE papan pertikal yang dihasilkan berkisar antara 3.098 kgcm
2
sampai 14.457 kgcm
2
. Nilai MOE tertinggi terdapat pada panel akustik dari partikel sedang dengan kerapatan 0,8
gcm³ sebesar 14.457 kgcm
2
, sedangkan nilai MOE terendah terdapat pada panel akustik dari partikel wol dengan kerapatan 0,5 gcm³ sebesar 3.098 kgcm
2
. Hal ini menunjukkan bahwa papan partikel wol memiliki nilai MOE yang rendah.
Gambar 19 menunjukan bahwa semua panel akustik yang dihasilkan tidak memenuhi standar JIS A 5908 tipe 8 2003 yang mensyaratkan nilai MOE panel
akustik yaitu minimum 20.000 kgcm². Hal ini diduga disebabkan oleh jumlah debu yang cukup tinggi akibatnya distribusi perekat tidak merata dan lebih banyak
menutupi permukaan sehingga ikatan antara partikelnya kurang kompak. Bowyer dkk. 2003 menyatakan bahwa kerapatan, ukuran partikel, geometri partikel
merupakan ciri utama yang menentukan sifat MOE yang dihasilkan. Tabel 8. Analisis ragam MOE panel akustik
Sumber Keragaman
DB Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-Hitung Pr F Kerapatan
1 257370252.0
257370252.0 109.66 .0001
Ukuran partikel 2
35139010.0 17569505.0
7.49 0.0078
Interaksi keduanya
2 3113728.1
1556864.1 0.66
0.5330
tn
Keterangan : = nyata, tn = tidak nyata
5.985 7.284
3.098 12.781
14.457 11.817
5000 10000
15000 20000
Halus Sedang
Wol
M OE
k gcm
2
Ukuran Partikel
Kerapatan 0,5 gcm³ Kerapatan 0,8 gcm³
JIS A 5908 tipe 8 2003
20.000 kgcm²
Analisis ragam pada Tabel 8 menunjukkan bahwa interaksi faktor ukuran partikel dan kerapatan papan tidak berpengaruh nyata terhadap MOE panel
akustik.
4.2.6 Modulus of Rupture MOR