Morfologi dan Karakteristik Jagung

zeolit mempunyai keistimewaan dalam lama pemakaian yang lebih panjang. Zeolit sintetis dengan ion logam transisi merupakan katalis yang sangat aktif dalam mengoksidasi H 2 , CO, C 2 H 2 , dan NH 3 Erskini, 1996. Selain kedua manfaat diatas zeolit juga dapat digunakan sebagai penukar ion. Kation-kation yang ada pada zeolit dapat dipertukarkan dengan kation lain dalam larutan, karena ion-ion dalam pori kristal zeolit selalu memelihara kenetralan muatan listriknya. Zeolit mempunyai kerangka terbuka, sehingga memungkinkan untuk melakukan adsorpsi Ca bertukar dengan 2Na,K atau CaAl dengan Na,KSi, sehingga menghasilkan kapasitas tukar kation yang tinggi Aleksiev et al., 2000. Zeolit sebagai penukar kation alami adalah pengganti yang cocok untuk menghilangkan kation toksik Inglezakis et al., 2002. Kapasitas Tukar Kation KTK dari zeolit tergantung pada ukuran, muatan ion, dan jenis zeolit Erskini, 1996. Sedangkan menurut Flanigen et al. 1993, yang mempengaruhi KTK adalah sifat, ukuran, dan muatan kation, suhu, konsentrasi kation, serta struktur atau jenis zeolit. Dari sifat-sifat yang telah diuraikan tersebut, maka zeolit dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain di sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri, dan pengelolaan pencemaran lingkungan. Pengaplikasian zeolit di sektor pertanian dapat meningkatkan produksi tanaman, mengurangi jumlah penggunaan pupuk, dan meningkatkan serapan hara Castaldi et al.,2005, oleh karena itu zeolit dapat digunakan sebagai pupuk, selain itu zeolit juga dapat digunakan sebagai carrier, stabilizer, dan khelator tanpa mengubah struktur kristalnya. Zeolit juga biasanya dapat meningkatkan pH tanah Perez et al., 2008 karena sifatnya yang alkali Mumpton, 1999, mengurangi pencucian nitrat dan amonioum Perez et al., 2008, meningkatkan konsentrasi P, K, dan Ca di tanah karena zeolit juga dapat menyerap hara tersebut dari penggunaan pupuk Ahmed et al., 2010.

2.3. Jagung

2.3.1. Morfologi dan Karakteristik Jagung

Morfologi jagung adalah sebagai berikut Sutoro et al., 1988: Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji Sub divisi : Angiospermae berbiji tertutup Kelas : Monocotyledone berkeping satu Ordo : Graminae rumput-rumputan Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Jagung merupakan tanaman yang sangat efisien dalam penggunaan energi karena tergolong tanaman C 4 dicarboxycyclic acid pathway yang menyimpan energi hasil fotosintesis dalam biji Koswara, 1982. Hal ini dicirikan oleh adanya kloroplas pada jaringan mesofil di sekitar pembuluh yang mampu mengikat CO 2 hasil metabolisme sehingga sangat efisien dalam penggunaan energi matahari, penggunaan air, translokasi asimilat, dan serapan Ca serta mempunyai laju pertumbuhan relatif dan nisbah biji jerami yang lebih tinggi daripada tanaman C 3 Koswara, 1982. Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dar i radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku paling bawah, yaitu sekitar 4 cm di bawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. Jagung mempunyai batang induk yang berbentuk silindris terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang bervariasi 60-300 cm, tergantung pada varietas dan tempat. Selama fase vegetatif bakal daun mulai terbentuk dari kuncup tunas. Setiap daun terdiri dari kelopak daun, lidah daun, dan helaian daun. Kelopak daun adalah bagian daun yang membungkus batang. Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berlemak dan berbulu. Fungsi dari ligula adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batangPurwono dan Hartono, 2005. Bunga jantan terletak dipucuk yang ditandai dengan adanya rambut dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma Idris et al., 1982. Bunga jagung tergolong bunga tidak lengkap Sudjana et al., 1991.

2.3.2. Manfaat Jagung