III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan pada bulan April 2010 sampai dengan September 2011, terdiri dari tiga macam percobaan. Pertama-tama
dilakukan percobaan lapang yang dilaksanakan di areal pertanian Desa Bubulak, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Sindangbarang, Kota Bogor pada bulan April-Juli
2010.Percobaan selanjutnya adalah percobaan rumah kaca yang dilaksanakan di University Farm, IPB pada bulan April-Juni 2011. Percobaan yang terakhir adalah
analisis sifat kimia tanah dan kadar hara tanaman yang dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Juli-September 2011.
3.2. Bahan dan Alat
Penelitian ini menggunakan bahan humat dan zeolit sebagai perlakuan utama. Bahan humat berasal dari bahan humat yang diekstrak dari batu bara
muda, sedangkan zeolit yang digunakan berasal dari Tasikmalaya. Pupuk dasar yang digunakan adalah Urea, SP-18 dan KCl. Benih jagung yang ditanam adalah
hibrida Pioneer P-21. Untuk mengatasi hama pada tanaman jagung digunakan Decis, Curacron, dan Furadan.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: a percobaan lapang, b percobaan rumah kaca, dan c analisis sifat kimia tanah dan kadar hara tanaman.
3.3.1. Percobaan Lapang Persiapan Lahan
Luas lahan yang digunakan untuk percobaan lapang adalah 750 m
2
. Lahan ini diolah dengan menggunakan traktor. Kemudian lahan tersebut dibuat petakan
sebanyak 24 petakan dengan ukuran 3 m x 3 m dengan jarak antar petak 0,5 m. Petakan-petakan tersebut digunakan untuk 12 perlakuan dengan 2 ulanganblok.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 80 cm x 40 cm. Tiap lubang ditanami dua butir benih jagung hibrida varietas Pioneer P-21
disertai Furadan. Setelah 4 MST tiap lubang tanam disisakan satu tanaman yang terbaik. Penyulaman dilakukan saat 2 MST.
Pemupukan
Setiap petakan diberikan pupuk dasar dengan dosis yang sama, yaitu pupuk Urea sebanyak 250 kgha 225 grampetak, pupuk SP-18 sebanyak 400
kgha 360 grampetak, dan pupuk KCl sebanyak 75 kgha 67,5 grampetak. Pemupukan Urea diberikan dua kali pada saat tanam dan 4 MST masing-masing
13 dosis dan 23 dosis. Pemupukan KCl dan SP-18 diberikan sekaligus pada saat tanam. Pupuk Urea, KCl, dan SP-18 diberikan melalui alur pupuk yang dibuat 5
cm dari lubang tanam.
Pemberian Bahan Humat dan Zeolit
Bahan humat yang berupa cairan pekat terlebih dahulu diencerkan dengan air sampai 100 kali pengenceran, kemudian bahan humat tersebut dicampurkan
dengan zeolit hingga rata. Bahan humat dan zeolit diberikan melalui alur pupuk pada sisi yang lain. Pemberian bahan humat dan zeolit diberikan sekaligus saat 4
MST. Rincian dosis bahan humat dan zeolit yang dicobakan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan meliputi penyiangan hama-hama pengganggu setiap minggu, penyiraman setiap hari terutama saat tidak ada hujan,
pembumbunan dilakukan bersamaan dengan pemupukan kedua yaitu 4 MST, serta pengendalian hama belalang dan kutu daun masing-masing menggunakan Decis
dan Curacron.
Tabel 1. Dosis seluruh perlakuan bahan humat dan zeolit yang dicobakan.
Kode perlakuan
Dosis Bahan humat
Zeolit literha
mlpetak mlpot
kgliter bahan
humat grampetak grampot
Kontrol A5
5 4.5
0.32 A10
10 9.0
0.64 A15
15 13.5
0.96 Z10
10 9
0.64 Z20
20 18
1.28 A5Z10
5 4.5
0.32 10
45 3.20
A10Z10 10
9.0 0.64
10 90
6.40 A15Z10
15 13.5
0.96 10
135 9.60
A5Z20 5
4.5 0.32
20 90
6.40 A10Z20
10 9.0
0.64 20
180 12.80
A15Z20 15
13.5 0.96
20 270
19.20
Keterangan: A0, A5, A10, A15 = Perlakuan bahan humat setara 0, 5, 10, 15 literha. Z0, Z10, Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kgliter bahan humat.
Pengamatan dan Pemanenan
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi 10 contoh tanaman tiap petak pada 5 dan 6 MST. Pemanenan jagung dilakukan ketika tanaman sudah
masak fisiologis pada umur 14 MST. Tongkol jagung dilepaskan dari kelobotnya, lalu dijemur di panas matahari. Setelah kering ditimbang bobot pipilan keringnya.
3.3.2. Percobaan Rumah Kaca Persiapan