dengan carrier zeolit lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jika dibandingkan dengan pemberian bahan humat saja ataupun pemberian zeolit saja.
Peningkatan tinggi tanaman dapat disebabkan oleh peningkatan kadar hara nitrogen di dalam tanaman seiring peningkatan dosis bahan humat dengan carrier
zeolit. Nitrogen merupakan unsur hara utama sebagai penyusun dari semua protein dan asam nukleat serta penyusun protoplasma secara keseluruhan sehingga
nitrogen sangat bermanfaat untuk pembentukan dan pertumbuhan vegetatif tanaman termasuk merangsang tinggi tanaman dan akar tanaman. Tinggi tanaman
juga dapat dipicu oleh adanya kegiatan hormonal dari hormon pertumbuhan yang terkandung pada bahan humat Tan, 2003.
4.3.2. Bobot Akar
Akar adalah organ yang memiliki peran sangat penting untuk kelangsungan hidup tanaman. Selain sebagai penyangga bagi tubuh tumbuhan,
akar juga berperan dalam penyerapan unsur-unsur hara yang tersedia di dalam tanah. Semakin besar bobot akar tanaman maka akan semakin tinggi kemampuan
akar tersebut dalam menyerap unsur hara sehingga mengakibatkan tanaman akan tumbuh semakin baik dan berproduksi lebih optimal.
Data peningkatan bobot akar tanaman setelah diberikan bahan humat, zeolitmaupun bahan humat dengan carrier zeolit dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil
sidik ragam menunjukkan, zeolit dan bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan bobot akar Tabel Lampiran 6. Namun
pada Tabel 3 menunjukkan bahwa seiring peningkatan dosis bahan humat maupun zeolit bobot akar tanaman cenderung lebih besar dibandingkan dengan bobot akar
tanaman kontrol. Pemberian bahan humat hingga dosis 15 literha dapat meningkatkan bobot akar paling maksimal. Bobot akar juga akan meningkat
maksimal pada perlakuan zeolit sebanyak 20 kg. Pada Tabel 3 juga bisa dilihat secara umum perlakuan yang diberikan bahan humat dengan carrier zeolit
memiliki kecenderungan bobot akar yang meningkat. Perlakuan A10Z20 atau 10 literha bahan humat dengan carrier 20 kgliter bahan humat adalah perlakuan
yang mempunyai bobot akar paling tinggi.
Tabel 3. Pengaruh pemberian bahan humat, zeolit dan bahan humat dengan carrier zeolit terhadap bobot akar tanaman.
Kode Perlakuan Bobot Akar gr
Ulangan 1 Ulangan 2
Ulangan 3 Rata-rata
Kontrol 19
23 12
18 A5
20 10
27 19
A10 19
20 24
21 A15
39 15
14 23
Z10 19
25 19
21 Z20
26 26
16 23
A5Z10 26
20 34
27 A10Z10
25 14
17 19
A15Z10 16
32 27
25 A5Z20
32 28
29 30
A10Z20 27
32 33
31 A15Z20
25 29
30 28
Keterangan: A0, A5, A10, A15 = Perlakuan bahan humat setara 0, 5, 10, 15 literha. Z0, Z10, Z20 = Perlakuan zeolit setara 0, 10, 20 kgliter bahan humat.
Angka-angka yang tidak diikuti oleh huruf dalam satu baris tidakmenunjukan perbedaan yang nyata menurut DMRT 5.
Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit menghasilkan bobot akar tanaman yang cenderung lebih berat dibandingkan dengan perlakuan pemberian
bahan humat saja ataupun pemberian zeolit saja. Kenaikan nilai bobot akar ini disebabkan jumlah perakaran yang semakin banyak dan lebat. Hal ini sesuai
dengan apa yang dilaporkan oleh Tan dan Napamornbodi 1979 bahwa bahan humat dalam jumlah sedang umumnya bermanfaat bagi pertumbuhan akar dan
bagian atas jagung. Hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan nitrogen di dalam tanaman dan meningkatnya aktivitas hormonal seperti yang telah dijelaskan di
atas. Peningkatan jumlah perakaran dan bobot akar jagung karena penambahan bahan humat dengan carrier zeolit ke dalam tanah akan memicu penyerapan hara
yang semakin banyak. Hal ini dikarenakan akar tanaman dapat menjangkau hara yang sebelumnya tidak terjangkau. Peningkatan jumlah perakaran dan bobot akar
jagung pada akhirnya akan meningkatkan produksi jagung.
4.4. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan